Sunday, November 4, 2018

Istri yang pengertian: membantu beban suami dan memahami sifat suami


Istri yang pengertian: membantu beban suami dan memahami sifat suami; rasulullan bersabda :

عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَتْ
تَزَوَّجَنِي الزُّبَيْرُ وَمَا لَهُ فِي الْأَرْضِ مِنْ مَالٍ وَلَا مَمْلُوكٍ وَلَا شَيْءٍ غَيْرَ نَاضِحٍ وَغَيْرَ فَرَسِهِ فَكُنْتُ أَعْلِفُ فَرَسَهُ وَأَسْتَقِي الْمَاءَ وَأَخْرِزُ غَرْبَهُ وَأَعْجِنُ وَلَمْ أَكُنْ أُحْسِنُ أَخْبِزُ وَكَانَ يَخْبِزُ جَارَاتٌ لِي مِنْ الْأَنْصَارِ وَكُنَّ نِسْوَةَ صِدْقٍ وَكُنْتُ أَنْقُلُ النَّوَى مِنْ أَرْضِ الزُّبَيْرِ الَّتِي أَقْطَعَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رَأْسِي وَهِيَ مِنِّي عَلَى ثُلُثَيْ فَرْسَخٍ فَجِئْتُ يَوْمًا وَالنَّوَى عَلَى رَأْسِي فَلَقِيتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَعَهُ نَفَرٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَدَعَانِي ثُمَّ قَالَ إِخْ إِخْ لِيَحْمِلَنِي خَلْفَهُ فَاسْتَحْيَيْتُ أَنْ أَسِيرَ مَعَ الرِّجَالِ وَذَكَرْتُ الزُّبَيْرَ وَغَيْرَتَهُ وَكَانَ أَغْيَرَ النَّاسِ فَعَرَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنِّي قَدْ اسْتَحْيَيْتُ فَمَضَى فَجِئْتُ الزُّبَيْرَ فَقُلْتُ لَقِيَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى رَأْسِي النَّوَى وَمَعَهُ نَفَرٌ مِنْ أَصْحَابِهِ فَأَنَاخَ لِأَرْكَبَ فَاسْتَحْيَيْتُ مِنْهُ وَعَرَفْتُ غَيْرَتَكَ فَقَالَ وَاللَّهِ لَحَمْلُكِ النَّوَى كَانَ أَشَدَّ عَلَيَّ مِنْ رُكُوبِكِ مَعَهُ قَالَتْ حَتَّى أَرْسَلَ إِلَيَّ أَبُو بَكْرٍ بَعْدَ ذَلِكَ بِخَادِمٍ تَكْفِينِي سِيَاسَةَ الْفَرَسِ فَكَأَنَّمَا أَعْتَقَنِي

Dari Asma` binti Abu Bakar ra. ia  berkata; Az Zubair bin Awwam menikahiku. Saat itu, ia tidak memiliki harta dan tidak juga memiliki budak serta tidak memiliki apa-apa kecuali alat penyiram lahan dan seekor kuda. Maka akulah yang memberi makan dan minum kudanya, menjahit timbanya serta membuatkan adonan roti. Padahal aku bukanlah seorang yang pandai membuat roti. Karena itu, para tetanggaku dari kaum Anshar-lah yang membuatkan roti. Aku memindahkan biji kurma dari kebun Az Zubair yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW di atas kepalaku. Tanah (kebun) itu dariku (jaraknya) duapertiga Farsakh. Suatu hari aku datang sementara biji kurma ada di atas kepalaku. Lalu aku berjumpa dengan Rasulullah SAW yang sedang bersama beberapa orang dari kaum Anshar. Beliau kemudian memanggilku dan bersabda:
"Hei, hei, rupanya beliau berhasrat untuk menaikkanku (memberikan tumpangan) diatas kendaraan (unta) di belakangnya. Namun, aku malu untuk berjalan bersama para lelaki dan aku ingat akan kecemburuan Az Zubair, ia adalah orang yang paling pencemburu. Maka Rasulullah SAW pun tahu bahwa aku malu, hingga beliau pun berlalu. Setelah itu, aku pun menemui Az Zubair dan berkata, "Rasulullah SAW menemuiku sementara di atas kepalaku ada biji kurma. Sedangkan beliau sedang bersama beberapa orang dari kalangan Anshar, lalu beliau mempersilahkan agar aku naik kendaraan, namun aku malu dan juga tahu akan kecemburuanmu." Maka Az Zubair pun berkata, "Demi Allah, kamu membawa biji kurma itu adalah lebih besar bagiku daripada engkau naik kendaraan bersama beliau." Akhirnya Abu Bakar pun mengutuskan seorang khadim (pelayan) yang dapat mencukupi pekerjaanku untuk mengurusi kuda. Dan seolah-olah ia telah membebaskanku (dari pekerjaan).

HR. Bukhari: 4.823 ensiklopedi hadis

Ibrah :
Hadis ini menjelaskan bahwa sebagai istri, Asma' binti Abu Bakar sangat pengertian atas kondisi suaminya. Karenanya ia  juga melakukan beberapa pekerjaan untuk meringankan beban suaminya (Zubair) yang dalam kondisi kekurangan.  Asma' memberi makan kuda, merawan dan melatihnya. Asma' juga menjahit dan memasak bahkan bahkan menggendong kurma dari kebun ke rumah yang jaraknya cukup jauh (tiga Farsakh)  Ini menunjukkan bahwa sebagai istri yang baik  Asma' tidak mau membebani suaminya.

Hadis ini juga menunjukkan bahwa Asma' binti Abu Bakar sangat memahami  sifat suaminya (Zubair) yang penting. Oleh karena itu Asma' menjaga diri tidak mau dibonceng oleh Rasulullah SAW dan memilih tetap menggendong kurma hingga ke rumah.

Kondisi ini yang akhirnya menggugah Abu Bakar memberikan pelayan/ pegawai untuk menggantikan pekerjaan Asma'  sehingga  terbebas dari berbagai pekerjaan berat tersebut.

Hikmah dari hadis ini, pasangan suami istri perlu saling memahami sifat dan karakter masing-masing. Juga menjaga diri dan perasaan pasangan; serta saling membantu untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Allahu a'lam

Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: