Wednesday, February 14, 2018

Jangan terkecoh urusan dunia
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي وَمُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ قَالَ سَمِعْتُ الْمُسْتَوْرِدَ أَخَا بَنِي فِهْرٍ يَقُولُ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ

مَا مَثَلُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَثَلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ فِي الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ

Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah permisalan dunia dengan akhirat melainkan seperti ketika seorang dari kalian memasukkan jarinya ke dalam lautan, maka lihatlah berapa teteskah yang masih tersisa (di jari tangan)." 

HR. Ibnu Majah: 4.098 @ensiklopedi hadis

Pesan hadis ;
Urusan Dunia hanyalah hal yang sangat kecil dibandingkan urusan akhirat. Dunia hanyalah permainan dan sendau gurau.

Jangan sampai urusan dunia mengalahkan perhatian terhadap urusan akhirat. Idealnya jadikan dunia sebagai tempat menanam sesuatu yang dapat dipetik di akhirat nanti.

Allahu a'lam
Nafkah keluarga adalah sedekah
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي عَدِيُّ بْنُ ثَابِتٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ يَزِيدَ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى أَهْلِهِ يَحْتَسِبُهَا فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ

Dari Abu Mas'ud, Nabi Muhammad SAW bersabda :
Apabila seseorang memberi nafkah untuk keluarganya dengan niat mengharap pahala, maka baginya Sedekah" 

HR. Bukhari: 53 @ensiklopedi hadis

Pesan :
Tuntunan untuk bekerja/berusaha dan bertanggungjawab terhadap kewajiban memenuhi nafkah bagi keluarga.

Kalaulah karena keterbatasan harta yang dimiliki sehingga belum mampu bersedekah untuk orang lain atau kepentingan yang lebih luas, nafkah tersebut akan juga bernilai shodaqah, sejauh diniatkan bersungguh-sungguh  bertanggungjawab untuk memenuhi kewajiban nafkah keluarga tersebut dalam mencapai ridha Allah.

Semoga Allah beri kemampuan kepada kita untuk memenuhi kewajiban nafkah keluarga dan mampu memberikan kemanfaatan lebih banyak dan lebih luas lagi. Aamiin

Tuesday, February 13, 2018

Hati; Halal dan Haram
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ عَنْ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَقُولُ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْحَلَالُ بَيِّنٌ وَالْحَرَامُ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا مُشَبَّهَاتٌ لَا يَعْلَمُهَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ فَمَنْ اتَّقَى الْمُشَبَّهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ كَرَاعٍ يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى يُوشِكُ أَنْ يُوَاقِعَهُ أَلَا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلَا إِنَّ حِمَى اللَّهِ فِي أَرْضِهِ مَحَارِمُهُ أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

Nu'man ibn Basyir berkata, aki mendengar Rasulullah SAW bersabda :
Yang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas. Namun diantara keduanya ada perkara syubhat (samar) yang tidak diketahui oleh banyak orang. Maka barangsiapa yang menjauhi diri dari yang syubhat berarti telah memelihara agamanya dan kehormatannya. Dan barangsiapa yang sampai jatuh (mengerjakan) pada perkara-perkara syubhat, sungguh dia seperti seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di pinggir jurang yang dikhawatirkan akan jatuh ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki batasan, dan ketahuilah bahwa batasan larangan Allah di bumi-Nya adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Dan ketahuilah pada setiap tubuh ada segumpal darah yang apabila baik maka baiklah tubuh tersebut dan apabila rusak maka rusaklah tubuh tersebut. Ketahuilah, ia adalah hati".

HR. Bukhari: 50 @ensiklopedi hadis

Pesan :
Allah dan Rasulullah SAW telah menjelaskan mana yang halal serta mana yang haram. Yerhadap hal demikian, kita sewajibnha tinggal mengikuti, sami'na wa atha'na.

Adapun apabila ada hal yang samar (syubhat) diantara keduanya, maka hati (nurani) menjadi kata kunci dan petunjuk. Bila kita mengikuti hati nurani, insyaAllah akan selamat, tidak tergelincir pada hal yang haram.

Dalam hadis lain, rasulullah berpesan agar kita meminta fatwa (pendapat) pada hati. Iftafti qolbak

Semoga Allah selalu membimbing hati kita senantiasa bersih sehingga mampu memandu gerak langkah kita selalu dalam rel/track kebaikan. Aamiin...

Allahu a'lam

Monday, February 12, 2018

Berpakaian tetapi telanjang
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

Dari Abu Hurairah Ra. Rasulullah SAW bersabda :
"Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini."

HR. Muslim: 5.098 @ensiklopedi hadis

Pesan :
Hadis ini menerangkan dua golongan penghuni neraka.

Golongan pertama digambarkan sebagai seorang yang membawa cambuk dan atau suka memukul/menyakiti orang. Padahal diantara tujuan syariat Islam menjunjung tinggi kehormatan dan jiwa seseorang. Tidak boleh menyakiti, melukai, mengalirkan darah hingga membunuh orang lain.

Golongan kedua, wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Mereka memang telah memakai pakaian bahkan mungkin mengenakan jilbab, tetapi bentuk tubuhnya masih sangat kelihatan karena ketatnya pakaian atau karena bahan yang tembus pandang. Juga sikap dan perilaku wanita yang melenggak-lenggok/menggoda sehingga menimbulkan syahwat bagi pria. 

Semoga Allah hindarkan diri kita dan keluarga kita dari dua hal demikian. Aamiin...

Allahu a'lam

Sunday, February 11, 2018

Menunggu waktu untuk sholat setelah subuh
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عُمَرَ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ حَبِيبٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
أَنَّ نَاسًا طَافُوا بِالْبَيْتِ بَعْدَ صَلَاةِ الصُّبْحِ ثُمَّ قَعَدُوا إِلَى الْمُذَكِّرِ حَتَّى إِذَا طَلَعَتْ الشَّمْسُ قَامُوا يُصَلُّونَ فَقَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَعَدُوا حَتَّى إِذَا كَانَتْ السَّاعَةُ الَّتِي تُكْرَهُ فِيهَا الصَّلَاةُ قَامُوا يُصَلُّونَ

Dari 'Aisyah Ra., sesungguhnya orang-orang berthawaf (mengelilingi)  ka'bah setelah sholat subuh, kemudian mereka duduk hingga waktu yang dilarang untuk shalat telah berlalu, mereka mendirikan shalat" 

HR. Bukhari: 1522 @ensiklopedi hadis

Pesan :
Hadis ini menunjukkan dan memperkuat terkait larangan sholat setelah subuh hingga matahari benar-benar telah terbit.

Setelah waktu terbit, baru diperbolehkan sholat. Ada yang menyebutnya sholat syuruq (karena dilakukan langsung sesaat setelah terbit dan sebelumnya didahului sholat subuh dan dzikir tanpa meninggalkan tempat sholatnya. 

Sebagian memahami sholat tersebut adalah sholat Dhuha. 

Allahu a'lam

Saturday, February 10, 2018

Hujan dan keimanan
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ صَالِحِ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ أَنَّهُ قَالَ
صَلَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الصُّبْحِ بِالْحُدَيْبِيَةِ عَلَى إِثْرِ سَمَاءٍ كَانَتْ مِنْ اللَّيْلَةِ فَلَمَّا انْصَرَفَ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي وَمُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ

Dari Zaid Ibn Khalid Al jihaniy, ia berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memimpin kami shalat Shubuh di Hudaibiyyah pada suatu malam sehabis turun hujan. Setelah selesai Beliau menghadapkan wajahnya kepada orang banyak lalu bersabda: "Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh Rabb kalian?" Orang-orang menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau bersabda: '(Allah berfirman): 'Di pagi ini ada hamba-hamba Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Orang yang berkata, 'Hujan turun kepada kita karena karunia Allah dan rahmat-Nya', maka dia adalah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun yang berkata, '(Hujan turun disebabkan) bintang ini atau itu', maka dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang'." 

HR. Bukhari: 801 @ensiklopedi hadis.

Pesan :
Hadis ini merupakan hadis qudsi, menerangkan seseorang dapat jatuh kepada kekafiran dalam menyikapi terjadinya hujan.

Kata kuncinya, apabila dalam diri manusia meyakini bahwa turunnya hujan itu karena 'ramalan' bintang, maka hal itu termasuk ingkar kepada Allah.

Dalam konteks sekarang, prakiraan cuaca didukung dengan kemajuan alat dan tekhnologi  boleh, tetapi memastikan hujan adalah kuasa Allah. Bukan kewenangan manusia.

Dengan bahasa yang lebih mudah mendung tak berarti hujan. Memang mendung merupakan salah satu tanda akan turunnya hujan. Namun tidak setiap mendung pasti terjadi hujan. Bahkan kita sering mendapati tidak mendung pun, hujan terjadi dan datang tiba-tiba dengan kuasa Allah.

Allahu a'lam

Friday, February 9, 2018

Doa masuk kamar mandi
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ صُهَيْبٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسًا يَقُولُ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْخَلَاءَ قَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
تَابَعَهُ ابْنُ عَرْعَرَةَ عَنْ شُعْبَةَ وَقَالَ غُنْدَرٌ عَنْ شُعْبَةَ إِذَا أَتَى الْخَلَاءَ وَقَالَ مُوسَى عَنْ حَمَّادٍ إِذَا دَخَلَ وَقَالَ سَعِيدُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْخُلَ

Dari Abdul Haris ibnu Shuhaib ia berkata : Aku mendengar seseorang berkata bahwa "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam WC, maka beliau berdo'a: ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHBA`ITS (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan) '. 

Dan hadits ini dikuatkan oleh Ibnu 'Ar'arah dari Syu'bah, dan Ghundar berkata dari Syu'bah ia berkata, "Jika mendatangi WC." Dan Musa dari Hammad, "Jika masuk." Dan Sa'id bin Zaid berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul 'Aziz, "Jika mau masuk." 

HR. Bukhari: 139 @enaiklopedi hadis

Pesan :
Tuntunan doa ketika masuk kamar mandi. 

Semoga Allah hindarkan kita dari berbagai hal yang kotor, baik dzat atau sifat. Aamiin...

Allahu a'lam

Thursday, February 8, 2018

Istidroj
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ غَيْلَانَ قَالَ حَدَّثَنَا رِشْدِينُ يَعْنِي ابْنَ سَعْدٍ أَبُو الْحَجَّاجِ الْمَهْرِيُّ عَنْ حَرْمَلَةَ بْنِ عِمْرَانَ التُّجِيبِيِّ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ

إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مِنْ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ

 ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
{ فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ }

Dari Uqbah bin 'Aamir, Nabi Muhammad bersabda :
Jika kalian melihat Allah memberikan dunia kepada seorang hamba pelaku maksiat dengan sesuatu yang ia sukai, maka sesungguhnya itu hanyalah merupakan istidraj." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membacakan ayat: '(Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang Telah diberikan kepada mereka, kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang Telah diberikan kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa) '. (Qs. Al An'am: 44).

HR. Ahmad: 16.673 @ensiklopedi hadis

Pesan :
Hati-hati terhadap kemudahan mendapatkan harta. Koruptor, pencuri, perampok mungkin sangat mudah mendapatkan harta dan tidak pernah diketahui atau tertangkap. 

Ada juga kita mendapati orang yang tidak pernah sholat, tidak pernah mengaji atau bahkan sering berbuat maksiat namun rizkinya terus mengalir.

Itulah gambaran istidroj, Tapi apakah hartanya berkah?

Janganlah hal demikian menjadikan kita iri atau bahkan menyalahkan Allah.

Mintalah harta yang halal, baik dan berkah.

Semoga Allah berikan keberkahan atas harta atau rizki yang kita miliki.  Harta yang berkah akan senantiasa menghadirkan kebaikan bagi kita,  keluarga bahkan lingkungan kita. Aamiin

Allahu a'lam
Doa malaikat bagi orang yang berinfaq
Oleh : Agung Nugraha

و حَدَّثَنِي الْقَاسِمُ بْنُ زَكَرِيَّا حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ وَهُوَ ابْنُ بِلَالٍ حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ بْنُ أَبِي مُزَرِّدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda :
Tidaklah seorang hamba memasuki waktu pagi pada setiap harinya, kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satunya memohon: 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya.' Dan satu lagi memohon: 'Ya Allah, musnahkanlah harta si bakhil.'" 

HR. Muslim: 1.678 @ensiklopedi hadis

Pesan Hadis :
Keutamaan berinfaq/shadaqah. Didoakan oleh malaikat diberikan ganti. Bisa berupa perolehan harta ataupun keberkahan harta maupun kehidupan.

Karenanya salah satu tuntunan menerima zakat (termasuk infaq/shodaqah) ialah do'a jazakallahu ahsanal jaza' (semoga Allah memberikan balasan yang lebih baik) atau Ajjarakallahu fiima a'thoita wa baarakallahu fiima abqoita (Semoga Allah berikan pahala atas yang kamu berikan (berupa zakat/infaq/shadaqah), dan memberkahi harta yang masih tertinggal (dimiliki).

Diantara makna berkah ialah ziyadatul khair . Termasuk dalam hal ini ialah kesehatan jiwa dan raga, kebahagiaan keluarga dst.

Allahu a'lam
Taat selagi bukan maksiat
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ حَدَّثَنِي نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ فِيمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ مَا لَمْ يُؤْمَرْ بِمَعْصِيَةٍ فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلَا سَمْعَ وَلَا طَاعَةَ

Dari Abdullah, dari Nabi SAW bersabda :
Mendengar dan taat adalah wajib bagi setiap muslim, baik yang ia sukai maupun yang tidak ia sukai, selama ia tidak diperintahkan melakukan kemaksiatan, adapun jika ia diperintahkan melakukan maksiat, maka tidak ada hak mendengar dan menaati."

HR. Bukhari: 6 611 @ensiklopedi hadis

Pesan :
Dalam kepemimpinan pada umumnya, adalah kewajiban umat/warga negara/yang dipimpin mengikuti perintah dan kebijakan pemimpin selagi bukan perintah untuk maksiat.

Hal ini berlaku dari tingkat kepemimpinan terkecil didalam keluarga atau rumah tangga, kantor, organisasi/ lembaga, bermasyarakat hingga bernegara.

Karena besarnya perintah taat kepada pemimpin ini, maka sejak awal Islam juga mengatur proses memilih/mengangkat pemimpin dengan syarat-syarat yang ketat. Termasuk larangan memilih pemimpin yang tidak seaqidah. 

Allahu a'lam
Jangan tergesa-gesa dalam berdo'a
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي مُعَاوِيَةُ وَهُوَ ابْنُ صَالِحٍ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ 

لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ 

 قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الِاسْتِعْجَالُ قَالَ :

يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِي فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ

Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda :
Doa seseorang senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim dan tidak tergesa-gesa."

Seorang sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa? '

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Yang dimaksud dengan tergesa-gesa adalah apabila orang yang berdoa itu mengatakan; 'Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi belum juga dikabulkan'. Setelah itu, ia merasa putus asa dan tidak pernah berdoa lagi.'

HR. Muslim: 4.918 @ensiklopedi hadis

Pesan :
Terkadang kita merasa sudah sering dan cukup lama berdoa tetapi belum dikabulkan.

Disitu kita dituntut untuk tidak putus asa dan tidak mau berdoa.

Ya Allah, berilah kesabaran dan kabulkanlah doa-doa kami. Aamiin

Allahu a'lam

Wednesday, February 7, 2018

Keutamaan sholat berjama'ah
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةُ أَحَدِكُمْ فِي جَمَاعَةٍ تَزِيدُ عَلَى صَلَاتِهِ فِي سُوقِهِ وَبَيْتِهِ بِضْعًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً وَذَلِكَ بِأَنَّهُ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ لَا يُرِيدُ إِلَّا الصَّلَاةَ لَا يَنْهَزُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رُفِعَ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حُطَّتْ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ وَالْمَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِي مُصَلَّاهُ الَّذِي يُصَلِّي فِيهِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ مَا لَمْ يُؤْذِ فِيهِ وَقَالَ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاةٍ مَا كَانَتْ الصَّلَاةُ تَحْبِسُهُ

Dari AbubHurairah ra. Rasulullah bersabda :
Shalat seseorang dari kalian dengan berjama'ah akan ditambahkan pahalanya dibanding shalatnya di pasarnya atau di rumahnya dengan lebih dua puluh derajat. Yang demikian itu karena bila dia berwudhu' dengan menyempurnakan wudhu'nya lalu menuju ke masjid, yang dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat jamaah, tidak bergerak kecuali untuk shalat (berjama'ah), maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat baginya atau akan dihapuskan satu kesalahannya. Dan Malaikat akan mendo'akan salah seorang dari kalian selama dia masih pada tempat shalatnya yang dia dijadikannya sebagai tempat shalatnya, (do'a malaikat tersebut): "Ya Allah, berilah shalawat untuknya. Ya Allah, rahmatilah dia, selama dia belum berhadats dan tidak menyakiti orang lain disana ". Dan Beliau bersabda: " Salah seorang diantara kalian sudah dianggap mendirikan shalat, ketika menunggu waktu shalat didirikan"

HR. Bukhari: 1.976 @ensiklopedi hadis

Pesan hadis :
Keutamaan sholat berjama'ah di masjid sampai 20 derajat.

Kesempurnaan pahala bisa diraih apabila tahapan ini bisa maksimal dilakikan yaitu :
1. Sudah wudhu secara sempurna dari rumah.
2. Niat sejak awal untuk berjamaah di masjid.
3. Setelah sholat, tetap duduk berdzikir ditempat sholatnya.

Setiap langkah menuju masjid akan mendatangkan pahala dan menghapus dosa. 

Selama duduk menunggu waktu sholat dan dzikir setelah sholat, akan didoakan oleh malaikat.

Allahu a'lam
Jangan minta mati, mintalah yang terbaik
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا ابْنُ سَلَامٍ أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عُلَيَّةَ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ صُهَيْبٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 

لَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ الْمَوْتَ لِضُرٍّ نَزَلَ بِهِ فَإِنْ كَانَ لَا بُدَّ مُتَمَنِّيًا لِلْمَوْتِ فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي

Dari Anas Ra. Nabi Muhammad SAW bersabda :
Janganlah salah seorang dari kalian berangan-angan untuk mati karena musibah yang menimpanya, kalau memang hal itu harus, hendaknya ia mengatakan; "Ya Allah, hidupkanlah aku jika kehidupan itu baik untukku, dan matikanlah aku jika kematian itu baik bagiku."

HR. Bukhari: 5.874 @ensiklopedi hadis

Pesan :
Ada kecenderungan orang yang tertimpa musibah atau sakit dalam waktu yang lama kemudian berharap atau bahkan minta segera mati. Hadis ini mendorong manusia untuk bersabar dan tidak berputus asa dari Rahmat Allah.

Tuntunan berdoa untuk meminta yang terbaik.

Semoga Allah selalu berikan kesehatan dan umur terbaik untuk kita. Dan mati dalam keadaan Husnul khatimah. Aamiin...

Allahu a'lam

Tuesday, February 6, 2018

Hati-hati dengan lisan
Oleh : Agung Nugraha

قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ قَالَ أَخْبَرَنِي الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي يَحْيَى مَوْلَى جَعْدَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ كَثْرَةِ صَلَاتِهَا وَصِيَامِهَا وَصَدَقَتِهَا غَيْرَ أَنَّهَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا قَالَ هِيَ فِي النَّارِ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ قِلَّةِ صِيَامِهَا وَصَدَقَتِهَا وَصَلَاتِهَا وَإِنَّهَا تَصَدَّقُ بِالْأَثْوَارِ مِنْ الْأَقِطِ وَلَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا قَالَ هِيَ فِي الْجَنَّةِ

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW. :

Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang terkenal dengan banyak shalat, puasa dan sedekah, hanya saja ia menyakiti tetangganya dengan lisannya, " maka beliau bersabda: "Dia di neraka." Lelaki itu berkata; "Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang terkenal dengan sedikit puasa, sedekah dan shalatnya, ia hanya bersedekah dengan sepotong keju, tetapi ia tidak menyakiti tetangganya dengan lisannya, " maka beliau bersabda: "Dia di surga."

HR. Ahmad: 9298 @ensiklopedi hadis

Pesan :
Jaga lisan, jangan sampai menyakiti hati orang lain karena perkataan yg kita ucapkan.

Semoga kita mampu menjaga lisan kita, hanya berbicara yang baik, atau bahkan lebih baik diam. Aamiin

Monday, February 5, 2018

Larangan sholat diwaktu terbit dan tenggelam matahari
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا أَبُو ضَمْرَةَ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَى عِنِ الصَّلَاةِ عِنْدَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَعِنْدَ غُرُوبِهَا

Dari Nafi', bahwa Abdullah berkata : Aku mendengar Nabi Shallallahu'alaihiwasallam melarang shalat ketika matahari sedang terbit dan ketika sedang terbenam".

HR. Bukhari: 1523 @ensiklopedi hadis

Pesan :
Larangan sholat diwaktu terbit dan terbenamnya matahari.

Allahu a'lam

Sunday, February 4, 2018

Wahai istri, banyaklah bersyukur
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
انْكَسَفَتْ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالنَّاسُ مَعَهُ فَقَامَ قِيَامًا طَوِيلًا قَدْرَ نَحْوِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ ثُمَّ رَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلًا ثُمَّ رَفَعَ فَقَامَ قِيَامًا طَوِيلًا وَهُوَ دُونَ الْقِيَامِ الْأَوَّلِ ثُمَّ رَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلًا وَهُوَ دُونَ الرُّكُوعِ الْأَوَّلِ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ قَامَ قِيَامًا طَوِيلًا وَهُوَ دُونَ الْقِيَامِ الْأَوَّلِ ثُمَّ رَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلًا وَهُوَ دُونَ الرُّكُوعِ الْأَوَّلِ ثُمَّ رَفَعَ فَقَامَ قِيَامًا طَوِيلًا وَهُوَ دُونَ الْقِيَامِ الْأَوَّلِ ثُمَّ رَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلًا وَهُوَ دُونَ الرُّكُوعِ الْأَوَّلِ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ انْصَرَفَ وَقَدْ انْجَلَتْ الشَّمْسُ فَقَالَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ

قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ رَأَيْنَاكَ تَنَاوَلْتَ شَيْئًا فِي مَقَامِكَ هَذَا ثُمَّ رَأَيْنَاكَ كَفَفْتَ فَقَالَ

إِنِّي رَأَيْتُ الْجَنَّةَ فَتَنَاوَلْتُ مِنْهَا عُنْقُودًا وَلَوْ أَخَذْتُهُ لَأَكَلْتُمْ مِنْهُ مَا بَقِيَتْ الدُّنْيَا وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ 

قَالُوا بِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُفْرِهِنَّ قِيلَ أَيَكْفُرْنَ بِاللَّهِ قَالَ 

بِكُفْرِ الْعَشِيرِ وَبِكُفْرِ الْإِحْسَانِ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

Dari Ibu 'Abbas Ra berkata : terjadi gerhana (matahari) pada masa Rasulullah SAW, maka Rasulullah sholat (gerhana) dan umat sholat bersamanya, maka Rasul berdiri lama sekitar bacaan surat Al Baqarah, kemudian ruku' yang lama, kemudian i'tidal dan berdiri lama lebih pendek dari yang pertama, kemudian ruku' lama tetapi lebih pendek dari ruku' pertama,  kemudian sujud, kemudian berdiri (pada rakaat kedua) lama tetapi lebih pendek dari sebelumnya, kemudian ruku' lama tetapi lebih pendek dari sebelumnya, kemudian i'tidal, dan berdiri lama tetapi lebih pendek dari sebelumnya, kemudian ruku' lama tetapi lebih pendek dari ruku' sebelumnya, kemudian sujud (dan seterusnya) kemudian selesai sholat. Dan matahari sungguh telah tampak (gerhana selesai), kemudian Rasulullah berkata :
Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat dari ayat-ayat Allah. Tidaklah terjadi gerhana pada keduanya karena kematian seseorang atau pun kelahirannya. Jika kalian melihatnya, maka berdzikirlah kepada Allah."

Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, kami melihat Anda sepertinya mendapatkan sesuatu di tempat Anda berdiri ini, dan kami juga melihat Anda menahan kedua tangan." Maka beliau pun menjelaskan: "Sesungguhnya saya telah melihat surga, lalu saya mendapati satu tandan, sekiranya saya mengambilnya, niscaya kalian akan makan darinya selama dunia ini ada. Kemudian saya juga melihat neraka, maka saya belum pernah melihat pemandangan yang dahsyat seperti hari ini, dan saya melihat bahwa kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita."

Para sahabat bertanya, "Apakah penyebabnya wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Lantaran kekufuran mereka."

kemudian ditanyakan lagi kepada beliau: "Apakah mereka kufur kepada Allah?" beliau menjawab: "Yaitu kufur (tidak menerima) kelebihan suami, dan mengkufuri kebaikannya. Sekiranya kamu berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang masa, lalu ia mendapati satu keburukan darimu, niscaya ia akan mengatakan, 'Saya tidak pernah mendapati satu kebaikan pun darimu.'"

HR. Muslim: 1512 @ensiklopedi hadis

Pesan :
Hadis ini salah satu yang menjelaskan rincian tata cara sholat gerhana, yaitu dua rakaat dengan empat kali ruku' dan empat kali sujud. Dengan bacaan panjang ayat yang cukup panjang.

Hal ini dilakukan sampul menunggu selesainya gerhana.

Hadis ini juga menerangkan penghuni surga dan neraka.

Diantara penghuni neraka adalah wanita yang tidak pandai bersyukur atas nafkah yang diberikan oleh suaminya, dan atau tidak bisa menerima kodrat kewanitaannya.

Allahu a'lam

Saturday, February 3, 2018

Tatacara sujud
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ

 اعْتَدِلُوا فِي السُّجُودِ وَلَا يَسْجُدْ أَحَدُكُمْ وَهُوَ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ كَالْكَلْبِ

Dari Anas bin Malik ra, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda :

Seimbanglah kalian ketika sujud, dan janganlah salah seorang dari kalian sujud dengan membentangkan kedua sikunya sebagaimana anjing.

HR. Ibnu Majah: 882 @ensiklopedi hadis

Allahu a'lam

Friday, February 2, 2018

Pahala dan cobaan
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ أَنْبَأَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ سِنَانٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ 

عِظَمُ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ

Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda :
"Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa ridla (menerima cobaan tersebut) maka baginya keridlaan, dan barangsiapa murka maka baginya kemurkaan."

HR. Ibnu Majah: 4021 @ensiklopedi hadis

Pesan
Tidak ada sesuatu yang instan. Segala sesuatu membutuhkan proses.

Untuk meraih pahala yang besar, kita harus menempuh perbuatan/ibadah yang dapat mengantarkan kita kepada pahala besar tersebut.

Allahu a'lam

Thursday, February 1, 2018

Berprasangka baik dan mendekatlah kepada Allah
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ وَاللَّفْظُ لِأَبِي كُرَيْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي وَأَنَا مَعَهُ حِينَ يَذْكُرُنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُ وَإِنْ اقْتَرَبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ اقْتَرَبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا اقْتَرَبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah bersabda :

Allah 'azza wajalla berfirman; 'Bagi hamba-Ku adalah sebagaimana perasangkanya kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia berdoa kepada-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari."

 HR. Muslim: 4.851 @ensiklopedi hadis

Pesan :
Ini hadis qudsi yang menerangkan pentingnya berprasangka baik kepada Allah dan senantiasa mendekat kepada-Nya.

Hadis qudsi hakikatnya adalah firman Allah namun tidak tercantum dalam al qur'an. Dinyatakan oleh rasul namun redaksinya dari Allah.

Allahu a'lam