Thursday, April 30, 2020

Imsak tanda puasa?


حَدَّثَنَا عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ عَنْ أَبِي أُسَامَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ وَالْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ بِلَالًا كَانَ يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ فَإِنَّهُ لَا يُؤَذِّنُ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ قَالَ الْقَاسِمُ وَلَمْ يَكُنْ بَيْنَ أَذَانِهِمَا إِلَّا أَنْ يَرْقَى ذَا وَيَنْزِلَ ذَا

Telah menceritakan kepada kami 'Ubaid bin Isma'il dari Abu Usamah dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibu 'Umar dan Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Bilal biasa melakukan adzan (pertama) di malam hari, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Makan dan minumlah kalian hingga Ibnu Ummu Maktum melakukan adzan, karena dia tidak melakukan adzan kecuali sudah terbit fajar". Al Qasim berkata: "Jarak antara adzan keduanya itu tidaklah lama melainkan bila yang satunya naik maka yang satunya lagi turun (maksudnya naik ke dan turun dari menara) ". (HR. Bukhari: 1785 @ensiklopedi hadis

Baca : Mumpung Ramadhan, yuk berbagi!!

Ibrah :
Hadis ini menjelaskan bahwa waktu sahur habis hingga adzan subuh dikumandangkan, yaitu ketika terbit fajar Shodiq.

Adapun adzan pertama yang dahulu dikumandangkan oleh Bilal bin Rabah belum masuk larangan makan bagi orang yang berpuasa.

Terlepas dari perbedaan pendapat terkait tanda imsak yang biasa dikumandangkan sekitar 10 menit sebelum adzan subuh, kita masih diperkenankan makan sahur.

Mengapa ada perbedaan?
karena imsak sendiri adalah nama lain dari Shiyan (puasa). Sehingga menurut sebagian ulama tidak tepat peringatan dengan menggunakan  kata imsak. Hanya saja apa kata yang tepat untuk menggantikan informasi ini, sampai saat ini belum ketemu.

Wednesday, April 29, 2020

Melatih puasa pada anak


حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ ذَكْوَانَ عَنْ الرُّبَيِّعِ بِنْتِ مُعَوِّذٍ قَالَتْ أَرْسَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَاةَ عَاشُورَاءَ إِلَى قُرَى الْأَنْصَارِ مَنْ أَصْبَحَ مُفْطِرًا فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ وَمَنْ أَصْبَحَ صَائِمًا فَليَصُمْ قَالَتْ فَكُنَّا نَصُومُهُ بَعْدُ وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا وَنَجْعَلُ لَهُمْ اللُّعْبَةَ مِنْ الْعِهْنِ فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامِ أَعْطَيْنَاهُ ذَاكَ حَتَّى يَكُونَ عِنْدَ الْإِفْطَارِ

Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Bisyir bin Al Mufadhdhal telah menceritakan kepada kami Khalid bin Dzakwan dari Ar-Rubai' binti Mu'awwidz berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengirim utusan ke kampung Kaum Anshar pada siang hari 'Asyura (untuk menyampaikan): "Bahwa siapa yang tidak berpuasa sejak pagi hari maka dia harus menggantinya pada hari yang lain, dan siapa yang sudah berpuasa sejak pagi hari maka hendaklah dia melanjutkan puasanya". Dia (Ar-Rubai' binti Mu'awwidz) berkata; "Setelah itu kami selalu berpuasa dan kami juga mendidik anak-anak kecil kami untuk berpuasa dan kami sediakan untuk mereka semacam alat permainan terbuat dari bulu domba, apabila seorang dari mereka ada yang menangis meminta makan maka kami beri dia permainan itu. Demikianlah terus kami lakukan hingga tiba waktu berbuka".

HR. Bukhari: 1.824@ensiklopedi hadis

Baca : Agar ramadhan tahun ini lebih bermakna, yuk gabung dan berbagi

Ibrah :
Hadis ini setidaknya dapat dipahami dalam dua hal.
1. Sunnah puasa pada tanggal 10 Muharram (puasa Asyura).
2. Pentingnya mendidik dan melatih anak sejak kecil, tanpa harus menunggu mukallaf dimana syariat puasa telah wajib atas anak tersebut.
3. Tentang permainan dari bulu domba hanyalah  sekedar alat untuk mengalihkan perhatian sehingga anak bisa kuat berpuasa hingga waktu berbuka. Bentuk dan media lain sangat dimungkinkan untuk dikembangkan dijaman sekarang.

Tuesday, April 28, 2020

Kebaikan yang tidak bermakna

Catatan#18
Kebaikan yang tidak bermakna

Subuh hari keenam ini tadarus kami membaca surat Al Kahfi dan masuk ke surat maryam. Ayat terpilih untuk diterjemahkan ialah QS Al Kahfi ayat 103-108.

Allah  telah memberikan perumpamaan amal yang paling merugi, yaitu ketika seseorang berbuat keburukan (dalam ukuran Allah) tetapi menganggap dan meyakini bahwa itu adalah kebaikan. Mengapa 'kebaikan' itu sebetulnya sesat, karena pelakunya tidak mendasari perbuatannya dengan keimanan kepada ayat-ayat Allah dan hari akhir -(serta 4 rukun iman lainnya). Perbuatan baik tersebut pada akhirnya tidak diperhitungkan dan tidak ada sama sekali manfaatnya dihari kiamat.

Karenanya, ukuran kebaikan bukan sekedar berdasarkan ukuran kita, tetapi harus berdasarkan kebaikan agama yang didasari keimanan.

Ketika orang telah beriman, kemudian beramal Sholeh (berbuat baik), maka akan mendapatkan balasan surga firdaus. Kekal didalamnya dan tidak mau berpindah lagi (karena merasakan nikmatnya surga firdaus).
Sholat sunat dirumah?


حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ أَخْبَرَنِي نَافِعٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اجْعَلُوا فِي بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلَاتِكُمْ وَلَا تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا

Telah menceritakan kepada kami Musadad berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah bin 'Umar berkata, telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jadikanlah (sebagian dari) shalat kalian ada di rumah kalian, dan jangan kalian jadikan ia sebagai kuburan."

HR. Bukhari: 414 @ensiklopedi hadis

Ramadhan berbagi

Ibrah :
Khitan hadis ini ialah nabi mengingatkan sahabat agar sebagian sholatnya dilakukan dirumah. Yang dimaksud oleh Rasulullah ialah apabila sholat wajib utama dilakukan di masjid, maka sholat sunnah agar dilakukan di rumah. Pemahaman ini didukung oleh beberapa hadis shohih.

Saat ini kita 'dipaksa' oleh Allah melalui pandemi wabah corona agar mengamalkan hadis ini dirumah, yaitu sholat tarawih dirumah saja. Bahkan sholat lainpun 'terpaksa' juga kita laksanakan dirumah.

Jangan merasa terpaksa. Rasulullah memang pernah melaksanakan sholat tarawih di masjid kemudian diikuti para sahabat. Tetapi kemudian pada malam keempat rasul tidak lagi keluar ke masjid karena khawatir sholat tarawih menjadi wajib. Sholat tarawih berjamaah sendiri awalnya adalah Sunnah shahabat Umar bin Khattab ketika melihat sahabat pada hadir di masjid tetapi sholat sendiri-sendiri, kemudian memerintahkan ubah bin ka'ab menjadi imam bagi mereka. Sejak saat itulah sholat tarawih terus dilakukan berjamaah di masjid.

Meski mungkin tidak sepenuhnya bisa menerima, setidaknya hadis ini dapat 'menenangkan' hati kita dalam melaksanakan sholat dirumah sesuai dengan anjuran pemerintah dan lembaga agama yang memiliki kompetensi untuk memberikan fatwa. Kenapa? Karena kita tidak punya kompetensi untuk berfatwa.

Memang fatwa tidaklah bersifat mengikat kecuali pada yang minta fatwa dan mengikutinya, tetapi kepada siapa lagi kita akan mengembalikan permasalahan. Barangkali meminta fatwa kepada hati nurani sebagaimana hadis Rasul _iftafti qolbak_ (mintalah fatwa kepada hati nuranimu), yang penting buka kepada egoisme.

Laporan Ramadhan berbagi dapat dilihat : disini

Monday, April 27, 2020

Taat

Catatan #17
Taat

Ada lima ketaatan yang semestinya menjadi kepribadian seorang muslim, yaitu ketaatan. Kelima hal itu ialah :
1. Taat kepada Allah; dalam Al Qur'an banyak sekali perintah untuk taat kepada Allah. Seorang muslim yang baik tentu adalah muslim yang taat melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.
2. Taat kepada Rasul; Rasul adalah nabi dan utusan Allah. Ketaatan kepada Rasul adalah bukti ketaatan kepada Allah. Mengapa? Syariat yang dibawa para rasul hakekatnya merupakan  penjabaran dari syariat Allah. Karenanya Rasulullah bersabda ; _barangsiapa mentaatiku maka sesungguhnya dia telah  mentaati Allah._ sebaliknya _barangsiapa bermaksiat/melanggar syariat yang aku bawa, maka dia telah bermaksiat/melanggar syariat Allah._
3. Taat kepada Ulil Amri; Ulil Amri sering diartikan sebagai pemegang urusan (umat), dalam hal ini ialah pemerintah. Pemerintahan yang baik tidak semestinya bertentangan dengan lima tujuan syariat, yaitu melindungi agama,  jiwa, harta, nasab/keturunan dan melindungi akal. Sejauh kebijakannya tidak bertentangan dengan syariat dan tidak mengajak/memerintahkan maksiat maka pemimpin ini harus diikuti.
4. Taat kepada orang tua; mungkin taat kepada orang tua didahulukan daripada taat kepada pemimpin. Mengapa? Karena orang tualah sebab hadirnya kita dimuka bumi ini, yang mendidik dan membesarkan kita. Hingga Rasulullah bersabda ; _ridha Allah terletak pada ridhanya kedua orang tua_. Tentu sejauh tidak memerintahkan kepada kemaksiatan kepada Allah.
5. Taat kepada guru; mungkin tidak ada dalil khusus terkait ketaatan kepada guru. Hanya saja ilmu akan sampai kepada kita melalui guru. Guru yang baik akan mengajarkan kebaikan dan kebaikan yang diajarkan kepada kita tentu harus ditaati. Secara umum tidak ada guru yang mengajarkan sesuatu yang mengajarkan kemaksiatan. Guru disini bisa saja disebut dosen, ustadz, kyai, lebay, tuan guru dan istilah lain yang menjadi suluh bagi manusia dalam menempuh kehidupan.
Iblis dari jin

Catatan #15
Iblis dari jin

Subuh hari kelima kami masih membaca surat Al Kahfi. Ayat 50 terpilih untuk diterjemahkan.

Allah telah menciptakan Adam dan akan diutus untuk menjadi Khalifah dimuka bumi. Ketika Allah perintahkan malaikat (dan makhluk lain) untuk bersujud (bukan ibadah) sebagai wujud penghormatan, semua makhluk bersujud kecuali iblis. Iblis ini fasiq (mengingkari) terhadap perintah Allah karena merasa lebih mulia dari manusia dalam aspek bahan awal penciptaan. Iblis diciptakan dari api sementara Adam 'hanya' dari tanah. Karenanya Iblis dilaknat oleh Allah untuk menjadi penghuni neraka dan meminta ijin kepada Allah untuk menggoda manusia.

Allah mengingatkan agar manusia tidak menjadikan iblis dan keturunannya sebagai teman apalagi penolong karena iblis adalah musuh manusia.

Iblis termasuk golongan jin.

Sebagai pengetahuan, disamping manusia,  makhluk Allah ada malaikat yang selalu taat kepada Allah dan ada jin.

Jin sendiri ada yang taat dan ada yang menentang Allah, inilah yang disebut iblis.

Sedangkan syaitan pada dasarnya adalah sifat (jin kafir) yang selalu mengajak mengingari Allah.
Sabar

Catatan #14
Sabar

Kultul malam hari kelima, Senin  26/4/2020, ini mulai bergilir. Untuk percontohan dan memberi semangat, ibu (istriku) dapat giliran pertama tampil.

Materi yang disampaikan ialah tentang sabar. Sabar setidaknya mencakup tiga hal, yaitu sabar dalam melaksanakan perintah, sabar dalam meninggalkan larangan dan sabar dalam menerima takdir atau ketentuan Allah. Ketiganya memerlukan kesabaran.
Dengan pemberitahuan sebelumnya harapannya sudah ready on call, tetapi ternyata memang berbicara yang runut, sistematis dan mudah dipahami membutuhkan persiapan dan jam terbang yang tinggi. Bagi pembicara 'pemula', ternyata tidak cukup mengandalkan ingatan semata. Dari sini semua anggota keluarga perlu terus belajar.

Sunday, April 26, 2020

Rekap kesediaan Partisipasi Ramadhan 1441 H Berbagi bersama Yayasan Darul Muttaqien Medari

No
Nama
Paket
Nilai (Rp)
1
Dwinta Sudibya
3
450.000
2
Guntur Widodo
3
450.000
3
Istiqomah
2
300.000
4
Agung Nugraha
2
300.000
5
Triyono
1
150.000
6
Fathan N
1
150.000
7
Dina Islamiyah
3
450.000
8
Erlina
1
150.000
9
Sudarto
1
150.000
10
Hartadi
2
300.000
11
Kamtiana
2
300.000
12
Prof. Suji Munadi
4
600.000
13
Sri Suwarsih
2
300.000
14
H. Sutarno
20
3.000.000
15
Imam Cahyadi
3
450.000
16
Sumarsiayadi
2
300.000
17
H. Maksus
3
450.000
18
Haryono
2
300.000
19
Hakam Nurulhaq
1
150.000
20
DR. M.Wildan
2
300.000
21
Aveta Iswari
2
300.000
22
H. Supono
3
450.000
23
Afriza
1
150.000
24
Tamat Erdianto
2
300.000
25
Elmi andarbeni 
3
450.000
26
NN
3
450.000
27
A. Zaidi
1
150.000
28
Erni
2
300.000
29
FNR
5
750.000
30
DR. Sutrisno, SE
4
600.000
31
DR. Agus Triyanto
2
300.000
32
Yuli Saputra
2
300.000
33
Hesti 
3
450.000
34
Drs. Subagyo
3
500.000
35
Ratna Endah
2
300.000
36
Sri Widiawati 
1
150.000
37
Kusnanto
2
300.000
38
Romlah Purw
2
300.000
39
Marsyamsi
2
300.000
40
H. Mardjono
10
1.500.000
41
Siti Haniah
2
300.000
42
Kas Al wakaf
10
1.500.000
43
Drs. H. Sri Purnomo
15
2.250.000
44
HJ. Siti Rahayu
2
300.000
45
Ade Respati
3
450.000
46
Arif NH
2
300.000
47
Zamzani Bks
2
300.000
48
Azizah Fitriyani
2
300.000
49
Sri Muslimatun
10
1.500.000
50
Alifiana
1
150.000
51
Avi Alifa failasufa
1
150.000
52
Ibu dian
1
150.000
53
H. Sujono
2
300.000
54
H. Supriatna
1
150.000
55
Kas Yayasan
45
4.500.000
56
Kas Al Jabbar
34
6.800.000

Jumlah
205
36.700.000