Saturday, January 21, 2023

Yayasan Darul Muttaqien lantik Takmir Masjid Latifah Al Jabbar  waktu subuh
Takmir Masjid Latifah Al Jabbar 2023-2026


Bertempat di Masjid Latifah Al Jabbar, Pugeran Yogyakarta, Ahad 22 Januari 2023, Yayasan Darul Muttaqien Medari mengukuhkan Takmir Masjid untuk masa bakti 2023-2026.

Pengukuhan dilaksanakan setelah subuh sekaligus dalam rangka pengajian rutin ahad pagi. 

Pelantikan sengaja dilakukan di waktu subuh mengingat subuh merupakan waktu yang utama dan berat kecuali bagi orang yang kuat. Dan takmir Masjid haruslah kuat dan terbiasa bangun pagi untuk menunaikan subuh di masjid. 

Dalam pelantikan anggota takmir dipandu mengucapkan ikrar sebagai berikut :

Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan Rasulullah. saya bersaksi bahwa tidak tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. 

Sebagai takmir masjid Latifah Al Jabbar, saya berikrar :

1. Akan menjalankan syariat Islam sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW. 2. Berusaha berjamaah di masjid setiap hari. 

3. Menjadi tauladan dalam keluarga dan jamaah pada umumnya. 

4. Menjalankan tugas ketakmiran dengan sebaik baiknya. 

5? Mengembangkan Masjid Latifah Al Jabbar sebagai pusat dakwah dan pembinaan umat. 


Semoga Allah Ridho dan memberikan bimbingan serta kekuatan kepada kami semua. Aamiin


Setelah pelantikan, dilanjutkan dengan pengajian sekaligus pembekalan bagi takmir. 

H. R. Agung Nugraha, MA. selaku sekkretaris yayasan mengutip surat At-Taubah ayat 18, bahwa seorang takmir harus memenuhi lima kriteria, yaitu : 1) Berikan kepada Allah, 2) Beriman kepada hari akhir, 3) Menegakkan Sholat, 4) Menunaikan zakat (termasuk infaq dan shodaqoh), dan 5) hanya takut kepada Allah. 


Setelah secara pribadi menjadikan lima hal tersebut sebagai keyakinan dan sikap pribadi, kemudian menjadikannya sebagai fungsi takmir. 

Agung menjelaskan, bahwa dari ayat tersebut takmir Masjid harus menjadikan Masjid sebagai sarana untuk :

1. Melaksanakan fungsi dakwah, yaitu mengajak masyarakat beriman kepada Allah dan hari akhir (serta rukun iman lainnya). Tidak sekedar mengurus orang yang sudah datang ke Masjid tapi juga mendakwahkan keimanan kepada masyarakat sekitar Masjid. 

2. Memberikan penyadaran kepada jamaah dan masyarakat sekitar untuk menunaikan sholat dan membayar zakat (juga rukun islam lainnya) serta mengelolanya dengan baik sesuai ketentuan untuk kesejahteraan jamaah dan masyarakat sekitar Masjid.

3. Memberikan kesadaran bahwa kita takut hanya kepada Allah. Ini bukan berarti tidak hormat kepada orang. Tetap adab dan etika dijunjung. (ran)

Friday, January 20, 2023

Malu sama Bikers Subuhan Jogja

Pagi ini, Sabtu 21 Januari 2023, Masjid Darul Muttaqien Al Rubai'an Purwomartani berkesempatan menjadi tuan rumah teman teman Bikers Subuhan Jogja (BSJ), sebuah komunitas pecinta motor yang mengkhususkan diri menjadikan masjid sebagai titik kumpul menyatukan hobbi motoran. 

Dalam perkenalannya, mas Herbert Priyo Santoso menyampaikan bahwa mereka pada awalnya adalah anggota dari berbagai komunitas motor, baik RX king, vespa, CB dan lainnya. Kesamaan hobi ini yang kemudian menyatukan mereka menjadi komunitas subuhan. 

Kalau selama ini komunitas motor dipersepsi sebagai tidak tertib, nongkrong di jalan sampai malam dan sebagainya, maka BSJ bermaksud menjadikan hobbi motoran juga menjadi tempat "memperbaiki diri" juga sebagai media dakwah. Karena dakwah bukan hanya di mimbar. 

BSJ ingin menjadi contoh tertib di jalan, bahkan malam tidak ada polisi pun ketika lampu merah, anggota BSJ tetap menaati lalu-lintas. Dan hal itu bagi mereka adalah merupakan dakwah. Dakwah tipis tipis katanya. 

Agenda dimulai jam 03.45 WIB anggota sudah mulai pada datang, baik yang berangkat bersama dari titik kumpul maupun langsung ke tujuan. Ikut jamaah subuh, dilanjutkan pengajian hingga waktu syuruq. Setelah itu sholat syuruq baru dilanjutkan ramah tamah dan ngobrol santai. 

Peserta ada yang dari Sleman, kota, gunung kidul, kulonprogro bahkan Salah satu peserta ada yang dari purwokerto. Berangkat jam 10 malam "hanya" untuk shubuh berjamaah. Kami yang dekat ini menjadi malu rasanyankalau tidak bisa berjamaah. (ran)