Thursday, July 5, 2018

Shalat bukti keimanan
Oleh : R. Agung Nugraha

حَدَّثَنَا أَبُو غَسَّانَ الْمِسْمَعِيُّ حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُا
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلَاةِ

Jabir bin Abdullah berkata :
"Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yang memisahkan antara seorang laki-laki dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat. 

HR. Muslim: 117 @ensiklopesi hadis

Pesan hadis :
Ketika dalam kandungan ibu, janin manusia telah berikrar bahwa Allah adalah tuhannya. 

Dalam kehidupan selanjutnya (di dunia), bukti keimanan/pengakuan tersebut adalah sholat.

Orang yang meninggalkan sholat termasuk katagori syirik dan atau ingkar kepada Allah.

Semoga kita tidak termasuk taariku ash-sholat (orang yang -sengaja- meninggalkan sholat).

Allahu a'lam

Tuesday, July 3, 2018

Jangan tergesa-gesa
Ketergesaan Salah Satu Perusak Amal Perbuatan.

Keutamaan manusia, selain ditentukan  dengan imannya juga dilihat dari perbuatannya.  Maka sibukanlah diri dengan amal perbuatan positif. Semakin banyak amal positifnya, maka akan  menjadi orang yang semakin beruntung dan dihargai. 

Sibuk tidak sama dengan tergesa-gesa. Sebab orang sibuk masih bisa tenang dalam beramal,  sedangkan orang yang tergesa-gesa tidak bisa beramal dengan sempurna karena kehilangan ketenangan.  

Menyibukkan diri dalam beribadah misalnya. Orang yang sibuk dengan shalatnya, bukan hanya shalat fardlu yang dia tunaikan, shalat sunnah banyak dia dikerjakan. Namun, sesibuk apapun dalam menegakkan shalat,  dia masih  bisa melaksanakannya dengan tenang atau tuma'ninah. 

Memang, menyibukkan diri dalam hal ibadah harus diikuti pula dengan pengetahuan tentang cara melaksanakannya. Jika masih berat menjaga kekhusukan ibadah, minimal dikerjakan seusai tatacara yang diajarkan. 

Sementara, orang yang tergesa-gesa dalam melaksanakan shalatnya, dia hanya akan mendapatkan shalat yang rusak. Sebab, ketenangan atau  tuma'ninah merupakan salah satu pilar  kesempurnaan dalam melaksanakan  ibadah shalat.  

Salam Yansur.
Jangan mencela sesama

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ
كَانَ بَيْنَ خَالِدِ بْنِ الْوَلِيدِ وَبَيْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ شَيْءٌ فَسَبَّهُ خَالِدٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَسُبُّوا أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِي فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَوْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ

Abi Said berkata bahwa antara khalid bin Walid dengan Abdurrohman bin Auf ada sesuati, kemudian Khalid ... maka Rasulullah bersabda :
Janganlah kalian mencela seseorang dari sahabatku, karena sesungguhnya seseorang dari kalian seandainya menginfakkan emas sebesar gunung Uhud maka ia tidak akan dapat menandingi satu mud atau setengahnya dari apa yang telah diinfakkan para sahabatku.'

HR. Muslim: 4.611 @ensiklopedi hadis

Pesan :
Menunjukkan betapa cinta dan hormatnya Rasulullah kepada semua sahabat beliau yang telah berjasa besar terhadap perjuangan dan dakwah mendampingi Rasul.

Karenanya Rasul melarang membandingkan dan?atau mencela antara satu dengan yang lain. Hal demikian akan berpotensi kepada tindakan ghibah atau bahkan fitnah yang jelas dilarang didalam Islam.

Allahu a'lam

Monday, July 2, 2018

Diantara Penyebab Runtuhnya Agama dan Tata Kehidupan Dunia
Pemeluk agama (muslim) pasti menghendaki agama yang dianutnya akan tetap tegak,  menjadi nilai-nilai dasar penting yang memberi warna pada kehidupannya.  Berlandaskan pada  keyakinan,  bahwa agama merupakan nilai luhur yang menunjukkan pada kebenaran dan akan membawa pada keselamatan dan kemuliaan. 

Tegaknya nilai agama bukan hanya untuk agama dan penganutnya sendiri, tetapi bagi seluruh kehidupan umat manusia. Sebab Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam. Sebagaimana firman Allah, “Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam”. (QS. Al Anbiya: 107)

Salah satu pilar penyokongnya terletak pada komitmen ulama dalam menggali ilmu dan mengamalkannya. Sebab ulama merupakan pewaris nabi. Namun, jika "ulama" sudah enggan menggali dan mengamalkan ilmunya, maka agamanya  akan terkoyak. Pada saatnya, agama tidak lagi menjadi rujukan nilai kehidupan, tapi agama akan menjadi bahan olokan. 

Apalagi kalau ulama telah merubah haluan, ilmu yang digalinya bukan untuk mencerahkan. tetapi dijadikan sebagai alat meraih kekuasaan. Seketika,  seorang 'alim  berubah menjadi jahil yang tidak tahu akan kejahilannya.  Jika sudah demikian, agama bukan hanya terkoyak namun akan runtuh. Dan jika agama runtuh tatanan  kehidupan dunia pun akan ikut runtuh. 

Masih mending hidup bersama dengan orang yang lemah ilmunya tapi dia tidak sombong dari sesuatu yang tidak diketahuinya,  dari pada hidup bersama 'alim yang membodohi dan memanfaatkan kebodohan orang lain padahal dia tahu bahwa hal itu  berlawanan dengan ilmunya.  

Salam Yansur.
Jangan mengeluh
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ الطَّنَافِسِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ عُثْمَانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ فَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَّرَ اللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata. Rasulullah SAW bersabda :
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari mukmin yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Antusiaslah terhadap segala sesuatu yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah. Jika engkau tertimpa musibah maka janganlah engkau ucapkan; 'seandainya dulu aku melakukan ini dan ini'. Akan tetapi katakanlah; 'sudah menjadi ketentuan Allah, Ia melakukan sesuatu yang dikehendaki-Nya'. Karena ucapan 'seandainya membuka pintu setan."

HR. Ibnu Majah: 76 @ensiklopedi hadis

Pesan :
Jadilah pribadi yang kuat, bersemangat dan tidak mudah mengeluh/putus asa.

Terimalah takdir Allah dengan husnudhan (baik sangka) bahwa pasti ada hikmah dibalik setiap kejadian.

Allahu a'lam

Sunday, July 1, 2018

Sering Bantu Istri?
Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ مَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُ فِي أَهْلِهِ قَالَتْ كَانَ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ

Al Aswad bertanya kepada Aisyah :
Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ikut membantu pekerjaan rumah isterinya?" Aisyah menjawab; "Beliau suka membantu pekerjaan rumah isterinya, apabila tiba waktu shalat, maka beliau beranjak untuk melaksanakan shalat."

HR. Bukhari: 5.579 @ensiklopedi hadis

Pesan :
Tidak hanya meniru dalam ibadah (mahdhah), tapi dalam rumahtangga juga perlu.

Sesibuk apapun suami, hendaknya jangan mengabaikan peran domestik. Bantuan kecil dari suami akan sangat berharga dihadapan istri.

Sebaik-baik suami adalah yang baik pada istrinya (dan keluarga). Sudahkan kita?

Allahu a'lam