Sunday, June 30, 2019

Doa pulang haji
Jamaah haji sedang berdoa
Ada beberapa doa yang dapat dibaca ketika pulang haji atau umroh.

Ini diantaranya :

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُبَلِّغُنَا بِهَا حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ, وَزِيَارَةِ قَبْرِ نَبِيـِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, فِيْ لُطْفٍ وَعَافِيَةٍ وَسَلاَمَةٍ وَبُلُوْغِ الْمَرَامِ, وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَبَارِكْ وَسَلَّمَ.
اّللَّهُمَّ اجْعَلْنَا حَجًّا مَبْرُوْرًا وَسَعْيًا مَشْكُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَعَمَلاً صَالِحًا مَقْبـُولاً وتِحَارَةً لَنْ تَبُوْرَ. يَاعَالِمَ مَافِى الصُّدُوْرِ أَخْرِجْنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ
رَبِّ أَدْخِلْنَا مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِ جْنَا مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَجِنَا وَذُرِّيَاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُوْنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَاماً رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارَ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Artinya

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Ya Allah, limpahkanlah sholawat kepada Nabi Muhammad, sampaikanlah kami ke Baitul Haram dan berkunjung ke makam Nabi Muhammad dengan lancar dalam keadaan sehat, selamat dan terkabul yang diinginkan, dan atas keluarga dan sahabatnya semua.

Ya Allah, jadikanlah haji kami haji yang mabrur (penuh kebaikan), perjalanan hidup yang penuh rasa syukur, dosa yang terampuni, usaha yang tidak pernah rugi, amal sholeh yang selalu diterima. Wahai Dzat yang maha tahu isi hati makhluq-Nya, keluarkanlah kami dan kesesatan menuju cahaya petunjuk-Mu yang benar.

Ya Allah, masukkanlah kami dalam segala situasi dan kondisi dengan cara yang Engkau ridai dan dengan cara yang terhormat. Keluarkanlah kami dari mana saja dengan keridaan dan kemuliaan-Mu pula. Berikanlah kekuatan kepada kami, dari karunia-Mu, yang dapat membela kami melawan musuh
Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.
Maha Suci Rabbmu, Yang Memiliki Keperkasaan (lzzah), dari apa yang mereka katakan. Keselamatan semoga dilimpahkan kepada para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Rabb seru sekalian alam.


Sikap sabar dan iffah



حَدَّثَنَا الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا مَعْنٌ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
أَنَّ نَاسًا مِنْ الْأَنْصَارِ سَأَلُوا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلّ فَأَعْطَاهُمْ ثُمَّ سَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ ثُمَّ قَالَ مَا يَكُونُ عِنْدِي مِنْ خَيْرٍ فَلَنْ أَدَّخِرَهُ عَنْكُمْ وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ شَيْئًا هُوَ خَيْرٌ وَأَوْسَعُ مِنْ الصَّبْرِ

Telah menceritakan kepada kami Al Anshari, telah menceritakan kepada kami Ma'n, telah menceritakan kepada kami Malik bin Anas dari Az Zuhri dari Atha` bin Yazid dari Abu Sa'id bahwasanya; "Sekelompok orang dari kalangan Anshar meminta sesuatu kepada Rasulullah Shallallhu 'Alaihi wa Sallam, maka beliau pun memberikannya kepada mereka. Kemudian mereka meminta lagi, dan beliau memperkenankan permintaan mereka lalu bersabda:
"Jika aku memiliki sesuatu yang baik, maka aku tidak akan menyembunyikannya dan menahannya dari kalian. Barangsiapa yang merasa cukup, maka Allah akan memberinya kecukupan. Dan siapa yang bersikap iffah (menjaga kehormatan harga diri), maka Allah akan memuliakannya. Dan barangsiapa yang berusaha untuk selalu sabar, maka Allah akan memberinya kesabaran. Dan tidaklah seseorang diberi sesuatu yang lebih baik dan lapang daripada kesabaran."

HR. Tirmidzi: 1.947@ensiklopedi hadis

Ibrah :
Sikap nabi yang terbuka dan dermawan. Apa yang dimiliki dan dibutuhkan oleh sahabat, maka akan diberikan.

Pentingnya sikap _iffah_ (menjaga kehormatan diri) dengan tidak mudah meminta dan atau menunjukkan kekurangan (materi), bersabar dan lapang dada menyikapi kondisi yang kurang menguntungkan.

Friday, June 28, 2019

Thursday, June 20, 2019

Panduan memilih istri


حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ubaidullah ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id dari bapaknya dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung." 
H.R. Bukhari : 4.700 @ensiklopedi hadis

Ibrah :
Harta, nasab, dan penampilan/wajah merupakan kecenderungan umum setiap orang ketika mencari pasangan untuk dinikahi. Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah  juga mengakui  kecenderungan tersebut, namun Rasul menyempurnakan bahwa tiga kecenderungan tersebut akan baik apabila agama mewarnai wanita yang menjadi pilihannya. 

Ketika tidak dapat mendapatkan secara komulatif, dan dihadapkan pada pilihan  alternatif, maka agama yang semestinya didahulukan.

Meski secara teks hadis ini menunjukkan kepada pria untuk memilih wanita sebagai pasangannya, namun juga berlaku bagi wanita ketika hendak memutuskan menerima calon suami baginya. 

Monday, June 17, 2019

Thursday, June 13, 2019

Batas awal dan akhir ihram


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ
كُنْتُ أُطَيِّبُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِإِحْرَامِهِ حِينَ يُحْرِمُ وَلِحِلِّهِ قَبْلَ أَنْ يَطُوفَ بِالْبَيْتِ

Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari 'Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 
Aku pernah memakaikan wewangian kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk ihramnya saat Beliau berihram dan untuk hilalnya (tahallulnya) sebelum thawaf mengelilingi Ka'bah di Baitullah". 

HR. Bukhari: 1.439@ensiklopedi hadis

Ibrah :
Ini menunjukkan batas kapan dibolehkan memakai wangi wangian. Yaitu ketika sebelum ihrom dan diakhiri setelah jumroh Aqobah, sebelum melaksanakan thawaf ifadhah. 

Setelah jumroh Aqobah, jamaah kemudian menggunakan pakaian biasa dan terlepas dari larangan ihrom kecuali hubungan suami istri.
Tetap talbiyah dari Arofah, Muzdalifah hingga melontar jumroh Aqobah  Mina
Transportasi di Makkah


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ يُونُسَ الْأَيْلِيِّ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَنَّ أُسَامَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كَانَ رِدْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ عَرَفَةَ إِلَى الْمُزْدَلِفَةِ ثُمَّ أَرْدَفَ الْفَضْلَ مِنْ الْمزْدَلِفَةِ إِلَى مِنًى قَالَ فَكِلَاهُمَا قَالَ لَمْ يَزَلْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُلَبِّي حَتَّى رَمَى جَمْرَةَ الْعَقَبَةِ

Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Wahab bin Jarir telah menceritakan kepada kami bapakku dari Yunus Al Ailiyya dari Az Zuhriy dari 'Ubaidullah bin 'Abdullah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma bahwa Usamah radliallahu 'anhu pernah berboncengan dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari 'Arafah hingga ke Al Muzdalifah, kemudian Beliau membonceng Al Fadhal dari Al Muzdalifah hingga ke Mina. Dia berkata; Pada kedua perjalanan itu senantiasa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertalbiyyah hingga Beliau melempar jumrah Al 'Aqabah. 

HR. Bukhari: 1.443@ensiklopedi hadis

Ibrah :
Dalil bahwa disunnahkan melafalkan talbiyah sejak niat/ihrom dari miqot, sepanjang perjalanan dan selama di Arofah, Muzdalifah hingga Mina. 
Talbiyah diakhiri pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah selesai melontar jumroh Aqobah. Sepulang dari melontar jumroh Aqobah ini kemudian yang dilafalkan adalah kalimat takbir, tahlil dan tahmid hingga hari tasyrik terakhir, tgl. 13 Dzulhijjah.

Hadis ini juga menerangkan bahwa nabi menumpang kendaraan (unta) dalam mobilitas perjalanan hajinya. Ini menjadi dalil boleh menggunakan kendaraan saat perjalanan dari hotel di Makkah ke Arofah, Arofah ke Muzdalifah, Muzdalifah ke Mina, Mina kembali ke Makkah.

Monday, June 10, 2019

Jadwal Khatib Jum'at Masjid Al Wakaf Darul Muttaqien Sengkan Tahun 2019


No
Tanggal
Pasaran
Nama Iman & Khatib
1
14/06/2019
Kliwon
R. Dwinta Sudibya
2
21/06/2019
Pahing
H. Raden Agung Nugraha, MA
3
28/06/2019
Wage
Prof. H. Suji Munadi
4
05/07/2019
Legi
Budi Wardoyo, S.Ag.
5
12/07/2019
Pon
Edy Hirmanta, S.Ag.
6
19/07/2019
Kliwon
R. Dwinta Sudibya
7
26/07/2019
Pahing
Budi Wardoyo, S.Ag.
8
02/08/2019
Wage
Prof. H. Suji Munadi
9
09/08/2019
Legi
H. Raden Agung Nugraha, MA
10
16/08/2019
Pon
Drs. H. Supriatna, M.Ag.
11
23/08/2019
Kliwon
R. Dwinta Sudibya
12
30/08/2019
Pahing
Arif Hidayatullah, SS
13
06/09/2019
Wage
Prof. H. Suji Munadi
14
13/09/2019
Legi
Budi Wardoyo, S.Ag.
15
20/09/2019
Pon
Edy Hirmanta, S.Ag.
16
27/09/2019
Kliwon
R. Dwinta Sudibya
17
04/10/2019
Pahing
Arif Hidayatullah, SS
18
11/10/2019
Wage
Prof. H. Suji Munadi
19
18/10/2019
Legi
Budi Wardoyo, S.Ag.
20
25/10/2019
Pon
H. Raden Agung Nugraha, MA
21
01/11/2019
Kliwon
R. Dwinta Sudibya
22
08/11/2019
Pahing
Drs. H. Supriatna, M.Ag.
23
15/11/2019
Wage
Prof. H. Suji Munadi
24
22/11/2019
Legi
Budi Wardoyo, S.Ag.
25
29/11/2019
Pon
Syamsul Alam, S.Ag.
26
06/12/2019
Kliwon
R. Dwinta Sudibya
27
13/12/2019
Pahing
Suhadi, S.Ag.
28
20/12/2019
Wage
Prof. H. Suji Munadi
29
27/12/2019
Legi
Zainuri Ahjam, S.Ag.

Sunday, June 9, 2019

Profil Yayasan Darul Muttaqien Medari


Sejarah Yayasan
Pada tahun 1963, di Tundan Medari Cilik, Desa Caturharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,  Raden Wahono Sudibyo, Raden Suyoto Hadiprayitno dan merintis dakwah melalui bidang pendidikan, yaitu SD Muhammadiyah yang merupakan filial dari SD Muhammadiyah Domban.
Pada tahun 1968 ada aturan tidak boleh ada Filial, maka kemudian SD Muhammadiyah “dibubarkan” kemudian mendirikan Madrasah Ibtidaiyah, dengan nama Madrasah Ibtidaiyyah Al Muttaqien dibawah “Yayasan” Al Muttaqien. Disamping mendirikan Madrasah, juga dididikan Raudhatul Athfal (RA) AL Muttaqien (tahun 2003).
Seiring dengan ketatnya aturan terkait yayasan, maka pada Tanggal 9 Juni 2011, dihadapan Notaris Nina Karlin, SH, Yayasan Keluarga “Al Muttaqien” didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 06.
Dalam proses pendaftaran Badan Hukum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM) terjadi beberapa alternatif nama Keluarga Muttaqien, Darul Muttaqien, hinga terakhir menambahkan Medari sebagai spesifikasi, terkahir menjadi Darul Muttaqien Medari, sesuai dengan akta Perubahan Nomor 17, tanggal 9 Desember 2011.

Visi, Misi dan Motto Yayasan
Visi Yayasan :
Menjunjung tingga Agama Islam secara Kaffah menuju masyarakat Qur’ani / Madani
Misi Yayasan :
1. Menyelenggarakan pendidikan formal dan non formal.
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
3. Dakwah bil lilsan dan bil hal
4. Syi’ar Islam dan bimbingan haji
5. Pendalaman, pengamalan isi kandungan Al Qur’an dan Islam Kaffah.
Motto Yayasan
Dakwah cerdas dan Menggembirakan

Unit Dakwah
1. Madrasah Ibtidaiyah Al Muttaqien; Tundan Medari Cilik, Caturharjo Sleman
2. Raudhatul Athfal Al Muttaqien; Tundan Medari Cilik, Caturharjo Sleman
3. Masjid Latifah Al Jabbar; Pugeran Maguwoharjo Depok Sleman
4. Masjid Al wakaf Darul Muttaqien; Sengkan Condongcatur Depok Sleman

Media Dakwah
Sesuai dengan Motto “Dakwah Cerdas dan Menggembirakan”, disamping menyelenggarakan pendidikan dan pengelolaan unit dakwah, Yayasan juga mengembangkan dakwah melalui media online melalui 1) Blog : Keluarga Muttaqien, 2) FB : Darul Muttaqien Medari dan 3) WAG : JIHAD KAMU (Ngaji Hadis Keluarga Muttaqien).

Organ Yayasan
Pada awal pendirian yayasan, susunan organ Yayasan terdiri dari :
Pembina :
H. R. Wahono Sudibyo (Ketua)
Hj, Siti Rahayu (Anggota)
Pengurus :
R. Dwinta Sudibya (Ketua)
H. R. Agung Nugraha, S.Ag. MA (Sekretaris)
Nismatun Dian Islami, SIP (Wakil Sekretaris)
R, Inoki Azmi Purnomo (Bendahara)
Uswatun Khasanah (Wakil Bendahara)
Dina Islamiyah (Anggota)
Rr. Nurlaili Hazami, S.Ag. (Anggota)
Nur Abdi Muzakir, S.Pd.I., M.Pd. (Anggota)
Dra. Rr Istiqomah (Anggota)
Pengawas :
Guntur Widodo, SIP. (Ketua)
R. Muh. Triyono (Anggota)

Selanjutnya bedasarkan Rapat Gabungan antara Pembina, Pengurus dan Pengawas pada tanggal 09 Juni 2019, Susunan Organ Yayasan adalah sebagai berikut :
Pembina :
Hj, Siti Rahayu (Ketua)
R Muh Triyono (Anggota)
Pengurus :
R. Dwinta Sudibya (Ketua)
H. R. Agung Nugraha, S.Ag. MA (Sekretaris)
Nismatun Dian Islami, SIP (Wakil Sekretaris)
R, Inoki Azmi Purnomo (Bendahara)
Uswatun Khasanah (Wakil Bendahara)
Dina Islamiyah (Anggota)
Rr. Nurlaili Hazami, S.Ag. (Anggota)
Nur Abdi Muzakir, S.Pd.I., M.Pd. (Anggota)
Dra. Rr Istiqomah (Anggota)
Pengawas :
Guntur Widodo, SIP. (Ketua)
Prof. H. Suji Munadi (Anggota)
Drs. H. Mardjono (Anggota)

Program dakwah dan sosial :
1. Pengajian Ahad Pagi (JIHAD PAGI)
2. Tasmi’ dan Tahfdiz Al Qur’an rutin
3. Bakti sosial, : santunan sembako, donor darah, qurban KAMU.
4. Pengajian/Peringatan Hari Besar Islam

Program Pemberdayaan ZIS dan ekonomi jamaah :
1. Penghimpunan, pentaharufan dan pendayagunaan ZIS
2. Rintisan Koperasi/warung Masjid

Program fisik/jangka panjang  :
1. Pembangunan Islamic Centre/Pesantren Jannatul Muttaqien di Pugeran Maguwoharjo Depok Sleman
2. Pembangunan Rumah Tahfidz Darul Muttaqien di Sengkan Maguwoharjo Depok Sleman
3. Pembangunan Masjid Darul Muttaqien di Selomartani Kalasan
4. Pembangunan Masjid Darul Muttaqien di Purwomartani Kalasan