Thursday, April 20, 2023

Khutbah Idul Fitri 1444 H : Membangun Karakter Muslim Melalui Pemahaman Hakikat dan Pelestarian Amaliah Ramadhan

 

H. Raden Agung Nugraha, S.Ag., MA.

MEMBANGUN KARAKTER MUSLIM

MELALUI PEMAHAMAN HAKIKAT DAN PELESTARIAN AMALIAH RAMADHAN

Oleh > H. Raden Agung Nugraha, S.Ag., MA.

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى  أَمَـرَنَـا أَنْ نُـقِيـْمَ الإِجْتِـمَـاعَ وَالإِتِّـحـَادَ وَالـتَّـوَدُّدَ بَـيْـنَ الْـعِبـَادِ وَنَهـَانـَا عَـنِ الـتَّـفَرُّقِ وَالتَّبَـاغُضِ وَالإبْتِعَـادِ. أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى مِنْ إِلَهٍ أَعَادَ اْلأَعْيَادَ، وَادَّخَرَهَا بِكُلِّ عَمَلٍ  فى يَـوْمِ الْـمَعَـادِ، وَأَطَالَ الأَجَالَ إِلَيْهَــا لِيَنَالـُوْا بِفَضْلِهَــا الْجَزَاءَ الْمُـؤَبَّـدَ.

أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ اْلـفَـْردُ الـصَّـمَــدُ، وأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْحَـائِزُ الشَّـرَفَ فَـوْقَ اْلـعِبَـادِ، صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّـذِى أَرْشَـدَنَـا اِلَى سَـبِيْـلِ الـرَّشَـادِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ كَانُوا يَعْـتَـصِـمُـْونَ  بِشَـرِيـْعَـتِـهِ حَقَّ الْإِعْـتِمَـادِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا  كَثِيْرًا إِلَى يَوْمِ الْـمَعَـادِ ، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا مَعَاشِرَ الْحَاضِرِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقُاتِهِ وِلا تَمُوْتُنَّ إِّلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ  اللهَ قال فى القُرءانِ العَظيمِ وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ فإن الجنة هي المأوي

 وَاعْلَمُوْا أَيضاً أَنَّ  يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ  وَعِيْدٌ مُبَارَكٌ سَعِيْدٌ كَرِيْمٌ، أُحِلَّ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامُ وَحُرِّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامُ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ تَعَالَى: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Allahu Akbar 2 x Walillahillhamd

Jama’ah shalat Id Rahimakumullah, marilah bersama kita panjatkan rasa puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan ridha-NYa kita telah diperkenankan bertemu bulan Ramadhan 1444 H, berkesempatan melaksanakan serangkaian ibadah didalamnya hingga pada akhirnya kita akhiri dengan membayar zakat dan melaksanakan Shalat IDul Fitri dipagi yang berbahagia ini. Semoga seluruh ibadah yang telah kita laksanakan diterima dan dicatat sebagai wujud taqwa kita kepada Allah. Amien..

            Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad, keluarga, sahabat dan seluruh umatnya, insyaallah termasuk kita semua yang hadir di majelis yang mulia ini.

Allahu Akbar 2 x Walillahillhamd

Kita tentu bersyukur dan bergembira karena telah diberikan kesempatan menyelesaiakan rangkaian ibadah Ramadhan tahun ini. Namun bersamaan dengan itu tentu kita merasa sedih, karena kesempatan meraup rahmat dan ampunan Allah akan segera  meninggalkan kita semua, terlebih perayaan idul fitri tahun ini tidak dapat kita rayakan secara bersamaan karena perbedaan metodologi. Betapapun, marilah kita sikapi dengan sikap toleran dan penghargaan terhadap perbedaan serta kita kembalikan bahwa didalam setiap peristiwa pasti ada hikmah dibalik semua kejadian.

Pertanyaannya ialah, apakah dengan berakhirnya Ramadhan, habiskah kesempatan kita untuk menangguk pahala dan ridha Allah?  Jawabnya ternyata tidak…

Ramadhan hanyalah proses pelatihan, Puasa merupakan salah satu ibadah yang disyariatkan Allah. Tujuan perintah puasa, dan ibadah – ibadah yang lain, tidak lain adalah agar kita menjadi manusia yang semakin hari semakin meningkat ketaqwaannya. Untuk mewujudkan hal itu, maka kita harus mampu meningkatkan kualitas ibadah kita. Ibadah yang berkualitas adalah ibadah yang mampu terinternalisasi dalam diri seorang hamba dan tercermin dalam diri dan kepribadian seseorang diluar konteks ibadah itu sendiri.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara agar ibadah yang dilakukan dapat berkualitas sehingga terinternalisasi dan terimplementasi dalam denyut kehidupan kita dan bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan ?

Allahu Akbar 2 x, walillahilhamd

Agar ibadah yang kita kerjakan semakin berkualitas dan sesuai dengan kehendak Allah dan tuntunan Rasul. Ada tiga hal yang harus kita perhatikan, yaitu :

1.    Mengerti dan memahami kaifiyah ibadah

Untuk meningkatkan kualitas suatu ibadah, kita harus senantiasa mempelajari, mengerti dan memahami kaifiyah ibadah yang akan kita lakukan, baik yang berupa ketentuan, tata cara, syarat dan rukunnya. Disinilah kemudian kita harus selalu berusaha menggali ketentuan-ketentuan yang terkait dengan ibadah yang kita lakukan. Dalam hal puasa, misalnya, dari sisi fiqh, pengertian puasa adalah menahan makan, minum dan hubungan antara suami istri sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari disertai niat karena Allah. Sehingga rukun Puasa adalah pertama niat dan kedua, menahan makan, minum dan jima’ (hubungan suami istri).  Apabila kita mampu memenuhi dua rukun tersebut, maka dari sisi fiqh kewajiban puasa itu telah gugur (tertunaikan).

Lebih dari itu, kita juga harus mengerti dan paham bahwa selain menahan makan, minum dan hubungan suami istri, seorang yang berpuasa disunnahkan untuk makan sahur dan mengakhirkannya, mendahulukan berbuka dengan yang manis (kurma), memperbanyak dzikir, sholat sunnat, tadarus al-qur’an, shodaqah, dst.

Kita juga harus mengetahui larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang berpuasa, serta tindakan dan perilaku yang dapat membatalkan ibadah puasa atau yang akan mengurangi bahkan menghilangkan pahala puasa.

Ketentuan, tata cara, syarat dan rukun puasa tersebut harus selalu kita kaji dan secara bertahap dan terus menerus kita tingkatkan kualitas maupun kuantitasnya. Demikian juga dengan larangan-larangan tersebut harus terus-menerus kita hindarkan.

Apabila kita telah mampu memahami dan melakukan puasa sesuai dengan kaifiyah tersebut, maka kita telah mampu mengamalkan ibadah tersebut secara baik dan benar sesuai dengan kehendak Allah dan sunnah Rasul.

2.    Mengerti dan memahami ruh (esensi) dari ibadah yang diperintahkan

Setelah mengetahui dan memahami ketentuan, tata cara, syarat dan rukun ibadah, maka tahap selanjutnya kita harus selalu berusaha memahami ruh (esensi) dari  ibadah tersebut. Artinya, meski kita telah melakukan sebuah ibadah sesuai dengan kaifiyah yang dituntunkan, hal itu belum sempurna apabila kita belum memahami esensi dari ibadah yang kita lakukan. Hal ini penting agar setiap kita berusaha menggali rahasia dibalik ibadah yang disyari’atkan.

Berikut beberapa hakikat dari amaliyah Ramadhan yang dapat kita ambil hikmahnya:

-          Puasa yang kita lakukan pada dasarnya adalah proses pelatihan kesabaran, menahan/mengendalikan hawa nafsu, melatih kejujuran,

-          Puasa juga menjadi sarana melatih mengelola waktu dengan meninggalkan perilaku sia-sia (laghwi, tidak produktif), kata-kata kotor (rofasy), mencela dan menjelek-jelekkan orang lain (syatam)

-         من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فاليقل خيرا او ليصمت

-          “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik-baik, atau (kalau tidak bisa, lebih baik) diam”.

-          Masih banyak hal lain yang harus dihindari oleh orang berpuasa agar puasanya mempunyai makna dan tidak sekedar mendapat lapar dan dahaga sebagaimana sabda Nabi :

 كم من صائم ليس له من صيامه إلا الجوع والظمأ، وكم من قائم ليس له من قيامه إلا السهر والعناء،

“betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu selain lapar dan dahaga, dan betapa banyak orang yang melakukan sholat malam, tetapi tidak mendapatkan apa apa kecuali ngantuk”..

-          Sholat Tarawih yang kita kerjakan, hakekatnya adalah usaha kita untuk senantiasa mengasah kemampuan dan efektifitas komunikasi kita dengan Allah

-          Zakat, infaq, shodaqah, maupun ta’jil yang kita keluarkan, substansinya adalah secara vertikal menunjukkan kemauan kita untuk senantiasa mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Sedang secara horizontal, hal tersebut menjadi bukti seberapa besar tingkat kepedulian kita kepada sesama yang dalam batas tertentu sedang mengalami keterbatasan-keterbatasan, khususnya dalam akses ekonomi.

-          Sholat Jama’ah yang kita lakukan, hakekatnya adalah simbul dari proses penyatuan umat dalam jama’ah umat yang sebenarnya, baik dalam kemasyarakatan, ekonomi, social, budaya serta aspek-aspek kehidupan lainnya

-          Tadarus Al Qur’an pada dasarnya adalah wujud dari kesungguhan kita untuk senantiasa menggali dan memahami atas apa yang dikehendaki Allah sehingga dapat menerapkan fungsi Al Qur’an sebagai petunjuk (huda wal furkon).

Dengan demikian, meskipun setiap tahun selama sebulan penuh kita mampu melaksanakan puasa, memperbanyak Sholat Sunah, membayar zakat dan bersedekah, berjamaah, membaca Al Qur’an, namun bila  tidak memahami esensinya, kita akan selalu kembali melakukan tindakan-tindakan yang diluar pengendalian diri tersebut.

3.    Adanya atsar dari ibadah

Setelah melaksanakan seluruh rangkaian ibadah Ramadhan sesuai ketentuan, tata cara, syarat dan rukunnya serta mengetahui dan memahami ruh dari perintah ibadah tersebut, maka sebuah ibadah akan sempurna dan berkualitas apabila menghasilkan atsar (bekas) berupa kesalehan kita diluar ibadah. Artinya, kesalehan seseorang tidak sekedar diukur dengan terlaksananya sebuah ibadah, lebih dari itu ibadah akan berkualitas dan optimal apabila orang yang melakukan ibadah tersebut mampu menginternalisasikan ruh ibadah dan mengimplementasikannya disepanjang kehidupan.

Allahu Akbar 2 x Walillahillhamd

            Jamalah, sholat Id rahimakumullah.

            Dalam konteks inilah tampaknya kita masih harus terus melakukan muhasabah / perenungan yang dalam apakah ibadah puasa dan amaliah ramadhan yang sudah bertahun-tahun kita laksanakan itu sudah terinternalisasi dan menjadi ruh didalam kehidupan kita sehari-hari.

Dengan demikian agar seluruh rangkaian ibadah kita itu berbekas dan tidak sekedar menjadi rutinitas tahunan, sudah seharusnya kita memancangkan niat didalam diri kita untuk melestarikan amaliah ramadhan tersebut diluar bulan ramadhan. Pelestarian yang kami maksudkan mencakup dua hal,

-          Pertama, ialah secara personal lahiriah masing-masing kita perlu melanjutkan kegiatan ramadhan tersebut diluar bulan ramadhan, seperti puasa wajib kita lanjutkan dengan puasa sunnah, shalat tarawih dilanjutkan dengan shalat malam, tadarus ramadhan dilanjutkan dengan tadarus harian setelah maghrib atau setelah subuh dsb. Adapun yang bersifat kolektif/Jama’ah kita dapat melestarikan amaliah ramadhan dengan memudawamahkan memakmurkan masjid melalui kegiatan shalat jama’ah, menghidupkan dan menggairahkan pengajian rutin.dan yang lainnya.

-          Kedua, mengimplementasikan hakekat ibadah ramadhan didalam gerak langkah dan denyut nadi kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dengan terus mengupayakan dua hal tersebut, insyaAllah pesan-pesan Ramadhan akan membuahkan karakter Muslim dan muttaqien sejati.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahilhamd

Mengakhiri khutbah ini, khatib sampaikan sebuah kata bijak :

ليس العيد من لبس الجديد انم العيد من تقوالله تزيد

Hakikat Idul Fitri bukanlah orang yang bajunya baru, Sesungguhnya, Idul Fitri  ialah orang taqwanya bertambah.

Meski barangkali tidak mudah untuk meneruskan seluruh amaliah ramadhan diluar Ramadhan, jangan sampai kita tinggalkan semua. Ma laa Yudraku kulluh, laa yutraku kulluh. Setidaknya ada satu atau dua amaliah ramadhan yang dapat terus kita mudawamahkan,

خير الامور ادوامها و ان قل

Sebaik-baik urusan adalah yang langgeng (terus-menerus) meskipun sedikit (kuantitasnya)

marilah kita bermohon kepada Allah, agar seluruh ibadah yang kita laksanakan selama Ramadhan diterima dan mendapatkan balasan terbait disisi-Nya, serta mampu kita jaga dan implementasikan didalam setiap langkah kehidupan kita.

 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

اللَّهُمَّ إنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

اللَّهُمَّ إنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ اْلأَسْقَامِ

اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَّنَا آتِنَا فيِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فيِ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَ تُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَ سَلاَمٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ، وَ الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِينَ

Wednesday, April 19, 2023

R. Agung Nugraha : Gerhana Matahari Total; tanda kekuasaan Allah agar kita lebih beriman
Ilustrasi Gerhana Matahari

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ


Kaum Muslimin yang dirahmati Allah

Puji kita sanjungkan kepada Allah, syukur kita haturkan  kehadirat Allah SWT, yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya, menciptakan alam semesta dalam keserasian dan keseimbangan. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan setiap orang yang mengikuti risalahnya.

Jama’ah rahimakumullah,

Hari ini Kamis, 20 April 2023 kita  menyaksikan sebuah peristiwa alam yang sangat menakjubkan, jarang terjadi, bahkan tidak setiap orang diberi kesempatan menyaksikannya. Gerhana yang terjadi hari ini disebut gerhana matahari total. Di Yogyakarta, terakhir kita alami tahun 1983. Peristiwa ini terjadi karena terhalangnya cahaya matahari oleh bulan. Fenomena ini terjadi karena bulan berada diantara matahari dan bumi. Saat itu bayangan intu bulan yang jatuh ke permukaan bumi merupakan area selebar 270 KM, menghasilkan linasan pita gerhana matahari total yang sempit dan memanjang. Peta gerhana memperlihatkan jalur lintasan total atau gerhana 100 % akan bergerak dari Australia Barat ke Laut Timor, melewati pulau timor bagian Negara Demokratik Timor Leste. 

Untuk wilayah Yogyakarta, terjadi gerhana sebagian, puncak gerhana terjadi pukul 10.34 WIB, piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil dibandingkan piringinan matahari. Oleh karena itu, saat terjadi puncak gerhana, matahari akan terlihat seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengah dan terang di bagian pinggir. Akibatnya, ada wilayah permukaan bumi yang gelap karena bayang-bayang inti bulan yang gelap menutupi wilayah permukaan bumi.


Kaum Muslimin rahimakulullah

Dahulu, banyak orang keliru. mereka menyangka bahwa gerhana terjadi karena matahari atau bulan ditelan oleh raksasa. Karena itu mereka memukul-mukul kentongan, lesung, dan benda lain untuk menimbulkan bunyi-bunyian yang gaduh dengan tujuan agar raksasa yang menelannya menjadi takut dan mau memuntahkan matahari atau bulan yang telah ditelan tersebut.

Pada masa Rasulullah SAW masih hidup, sebagian umat juga pernah mempunyai anggapan yang keliru tentang gerhana matahari yang terjadi waktu itu. Pada saat itu bersamaan dengan wafatnya Ibrahim putra Rasulullah SAW terjadi pula gerhana  matahari. Oleh sebab itu, ada sebagian sahabat yang menyangka bahwa gerhana matahari yang terjadi saat itu terjadi akibat wafatnya Ibrahim.


انْكَسَفَتْ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ مَاتَ إِبْرَاهِيمُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى تَنْكَشِفَ


Pernah terjadi gerhana matahari di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertepatan dengan hari wafatnya Ibrahim putra Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat dari ayat-ayat Allah. Tidaklah terjadi gerhana pada keduanya karena kematian salah seorang atau pun kelahirannya. Karena itu, jika kaliat melihat (gerhana pada) keduanya, maka berdo'alah kepada Allah dan shalatlah hingga ia bersinar kembali." (HR. Muslim, 1522)

Kaum muslimin yang dirahmati Allah.

Gerhana matahari atau gerhana bulan adalah bukti adanya sunnatullah. Sunnatullah adalah hukum Allah SWT yang telah ditetapkanNya. Menghadapi hukum Allah ini manusia tidak berdaya sama sekali untuk mengubahnya apalagi menentangnya. Menyadari ketidakberdayaan dan kelemahan kita di hadapan kekuasaan Allah swt inilah yang merupakan pangkal keselamatan dan kebahagiaan hidup kita karena akan mendorong kita untuk berpasrah diri pada bimbingan dan petunjuk Allah swt. Allah maha agung, maha kuasa, dan maha perkasa.

Sebagai suatu peristiwa alam yang cukup menakjubkan, gerhana matahari telah terjadi berulangkali. Bahkan siklus atau kapan waktu terjadinya sudah dapat diprediksi, dihitung, jauh hari sebelumnya dengan menggunakan ilmu falak atau astronomi. Para ahli juga telah menghitung jauh-jauh hari sebelumnya untuk peristiwa gerhana matahari yang hari ini terjadi. .

Melalui peristiwa semacam ini, Allah memperlihatkan sebagian dari tanda-tanda   kekuasaanNya kepada kita, agar kita masing-masing menjadi ingat dan sadar terhadap “kemanusiaan” kita, menjadi insaf terhadap “kemakhlukan” kita, dan menjadi lebih ingat terhadap “kehambaan” kita.

Dengan kesadaran tersebut, semestinya kita menjauhkan sifat-sifat buruk terhadap sesama, seperti angkuh, sombong, sewenang-wenang, dan sejenisnya maupun sifat-sifat tak terpuji terhadap Allah swt seperti suka berbuat dosa, melakukan perbuatan maksiat dan tercela, atau lalai mentaati-Nya. Mari kita hiasi diri kita masing-masing dengan sifat-sifat yang terpuji, baik terhadap sesama makhluk dan terutama terhadap Allah swt sebagai Khalik (Pencipta).

Terhadap sesama makhluk; kita ciptakan, kita pelihara, dan kita tingkatkan suasana ukhuwah (persaudaraan), suasana ta’awun (gotong-royong), saling membantu dan tolong-menolong dalam kebaikan, dan saling memelihara diri dari berbuat kerusakan, baik terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungan alam sekitar kita. Semua yang telah kita sebutkan itu adalah merupakan perintah-perintah agama yang harus kita kerjakan demi kebaikan hidup kita bersama.

Terhadap Allah swt, Pencipta, Pengatur, dan Pemelihara alam seisinya; kita perbarui, kita tingkatkan, dan kita pelihara keimanan kita masing-masing terhadap-Nya. Kita sucikan iman kita masing-masing dengan membuang jauh-jauh kepercayaan atau tahayul-tahayul yang tidak semestinya, seperti matahari ditelan raksasa, gerhana terjadi karena mati atau lahirnya seseorang, dan lain sebagainya yang tidak sesuai dengan akal dan petunjuk agama. Marilah kita hayati betul-betul syahadat atau kesaksian kita bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah. Hanya kepada Allah saja kita menyembah dan hanya kepadaNya kita bersujud; tidak kepada matahari, bulan, bintang, atau makhluk apapun juga; dan kita ikuti risalah Rasulullah SAW dengan sekuat-kuatnya.

Dengan berbuat baik kepada sesama dan terhadap Allah, kita semua akan menemukan kehidupan yang baik, kehidupan yang menjadi cita-cita kita semua, yaitu kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak. Dalam menempuh usaha demikian, jangan lupa senantiasa berdoa kepada Allah, karena doa adalah media komunikasi utama hubungan antara makhluk dengan Khaliknya. Melupakan doa berarti melupakan kemanusiaan, kemakhlukan, dan kehambaan kita yang sebenarnya.

Akhirnya, sebagai penutup khutbah ini, marilah bersama-sama kita panjatkan doa ke hadirat Allah swt dengan ikhlas dan sepenuh perasaan hati. Mudah-mudahan dengan kebersamaan kita dalam berdoa ini Allah akan mengabulkannya.


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى : { وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى } إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

 اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ. رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ

Friday, April 14, 2023

Fadlan Sajid : Terobosan baru Mubaligh Hijrah Kalasan


Alhamdulillah Mubaligh Hijrah atau MH oleh para santri Mu'allimin pada tahun  1444 H telah terlaksana. Para Mubaligh yang diterjunkan di puluhan titik di Indonesia telah melaksanakan tugasnya.

Tujuah dari diterjunkannya para Mubaligh adalah agar para Mubaligh mampu mengisi kegiatan Ramadhan dilokasi MH. Mulai dari adzan, imam, tpa, kultum, tarawih, dan tadarus.

Namun ada terobosan baru di Mubaligh Hijrah Kalasan. Para mubaligh diharuskan menulis materi kultum yang telah disampaikan. Tak hanya ditulis, materi kultum tersebut juga diupload ke dalam website milik yayasan pengelola masjid.

Dengan adanya penulisan materi kultum tersebut diharapkan para mubaligh berlatih berdakwah tidak hanya didunia nyata namun juga didunia maya. Sehingga para mubaligh mampu mengikuti perkembangan di zaman modern

Monday, April 10, 2023

Pelepasan santri Mubaligh Hijrah
Santri Muballigh Hijrah bersama jamaah


Bersamaan dengan kegiatan buka bersama, pada hari Senin 10 April 2023, bertempat di Masjid Darul Muttaqien Selomartani Kalasan Sleman, dilakukan pelepasan santri Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah yang mengikuti program Mubaligh Hijrah Ramadhan 1444 H tahun 2023.

Program dilaksanakan selama 20 hari, sejak 22 Maret sampai 10 April. 

Dalam sambutannya, R. Agung. Nugraha atas nama Yayasan, Takmir dan Jama'ah menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas kehadiran mereka di Masjid Darul Muttaqien Selomartani. Dan ini. Adalah moment tahun pertama kegiatan Ramadhan karena Masjid bari dimulai penggunaannya pada Januari 2023. Sehingga para santri MH menjadi perintis gerakan memakmurkan masjid dari Nol. 

Agung juga mengapresiasi keberanian untuk.menjadi imam, serta mengisi kultum. Lebih lanjut agung merasa bangga para santri MH mampu menuangkan materi kultum ke dalam bentuk tertulis didalam website dengan menjadi langkah awal memulai dakwah melalui media digital online yang merupakan kebutuhan sekaligus tantangan dakwah yang akan datang. 

Banyak orang bisa ceramah, tapi sedikit yang sanggup menulis. "Karenanya asah terus kemampuan  menulis", pungkas Agung dalam melepas santri MH.

Tata cara Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji


Yang ditunggu telah tiba. 

Selamat bagi bapak ibu yang Allah berikan kesempatan memenuhi panggilannya untuk menunaikan ibadah Haji tahun ini. 


Berikut tata cara pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah. haji (Bipih) sebagai berikut :


1. Jamaah datang ke Bank dengan membawa : 

■KTP asli dan Foto copy KTP;

■Bukti setoran awal dan FC;

■ Bagi yg lunas tunda membawa bukti pelunasan;

■Foto.


2. Setelah melakukan pelunasan/konfirmasi pelunasan, jamaah kemudian ke kemenag dg membawa :

■ Fc ktp;

■ Bukti setor lunas/konfirmasi lunas  dan 1 lembar foto copinya;

■ Foto 1 lembar biground warna putih ukuran 3x4, dibelakang diberi nama, no. Porsi dan nomor telpon.


3. Bagi jamaah cadangan yg ingin melunasi;

■dimohon datang ke kemenag terlebih dahulu utk mengisi surat pernyataan, dan membawa materai 10.000;

■ Setelah mengisi surat pernyataan kemudian baru ke bank utk melakukan pelunasan;

■ Setelah dari bank kemudian ke kemenag menyerahkan berkas pelunasan.

Tetap semangat, semoga senantiasa diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menjalankan ibadah haji. Aamiin

Saturday, April 8, 2023

Fadlan Sajid : Beriman kepada kitab-kitab Allah




Diantara enam rukun-rukun iman yang wajib untuk diyakini oleh seorang mukmin ialah beriman kepada kitab-kitab suci yang telah Allah ta'ala turunkan kepada para Rasul -Nya. Dimana Allah Shubhanahu wa ta’ala menegaskan hal tersebut dalam firman -Nya:

﴿ ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ ٢٨٥ ﴾ [ البقرة: 285]

"Rasul telah beriman kepada al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat -Nya, kitab-kitab -Nya dan rasul-rasul -Nya". (QS al-Baqarah: 285).

Dan yang dimaksud dengan beriman kepada kitab-kitab suci yang diturunkan kepada para Rasul ialah dengan mengimani bahwa semua kitab-kitab tersebut turun dari sisi Allah azza wa jalla yang diberikan kepada para Rasul -Nya sebagai pemberi petunjuk dan sumber hukum untuk menghukumi secara adil diantara mereka.

Imam Ibnu Abil Izz al-Hanafi dalam bukunya Syarh Thahawiyah menjelaskan, "Adapun beriman kepada kitab-kitab suci yang diturunkan kepada para rasul, maka kami mengimani nama-nama yang telah Allah ta'ala berikan dalam al-Qur'an seperti Taurat, Injil dan Zabur. Kami beriman bahwa Allah ta'ala masih memiliki kitab-kitab selain itu yang telah Allah Shubhanahu wa ta’ala berikan kepada para Nabi -Nya sedang kita tidak mengetahui jumlah serta nama-namanya kecuali Allah Shubhanahu wa ta’ala.

Adapun beriman pada al-Qur'an maka hal itu dengan cara menetapkan al-Qur'an, serta mengikuti petunjuknya, yang mana dua perkara ini merupakan kelebihan al-Qur'an dari pada keimanan kepada kitab-kitab suci lainnya. Maka wajib atas kita untuk beriman bahwa kitab-kitab yang diturunkan pada para rasul (dahulu) semuanya datang dari sisi Allah azza wa jalla, dengan benar, membawa petunjuk, cahaya, penjelas, serta penawar hati". [1]

--------

Disampaikan pada kultum subuh tanggal 8 April 2023 Santri Mubaligh Hijrah di masjid Darul Muttaqien Selomartani Kalasan

Friday, April 7, 2023

M. Athaillah : Sabar

 


Sabar berasal dari bahasa Arab sobaru yasbiru yang berarti menahan. Arti dari kata menahan cukup luas.

Misalnya saat puasa sabar untuk menahan hawa nafsu, keinginan untuk makan maupun minum dari subuh hingga waktu maghrib tiba. Sabar juga dapat terlihat dalam perilaku. Contohnya tidak emosi dan membalas perbuatan jahat orang lain.

Satu hal yang harus kita ketahui adalah sikap sabar tidak bisa didapatkan secara instan. Semua butuh proses, latihan dan tidak lupa selalu mendekatkan diri kepada Allah, berdoa agar selalu diberi kekuatan serta kesabaran dalam menjalani ujian hidup.

Orang yang sabar akan memperoleh pahala. Hal senada seperti dalam firman Allah di surat Al-Baqarah ayat 153.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ


Terjemahan

Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.

 Isi surat tersebut adalah Allah akan memberikan pertolongan kepada orang-orang yang sabar.

Oleh karena itu, kita harus selalu sabar dalam beribadah, menyikapi kehidupan dan lain sebagainya.

Seseorang yang sedang mendapat ujian namun tetap menjalankan kewajibannya, shalat tepat waktu dan beramal maka Allah akan senantiasa menolongnya.

_______

Disampaikan pada kultum subuh jumat 7 April 2023 Santri Muballigh Hijrah di masjid Darul Muttaqien Selomartani Kalasan. 

Wednesday, April 5, 2023

Fadlan Sajid : Pentingnya kejujuran




Saudara muslim yang dirahmati Allah SWT, kita semua tentu tahu pernah mendengar bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kejujuran. Urgensi sifat jujur ini bahkan telah dicontohkan oleh Rasul dan Nabi Allah SWT.

Para Rasul dan Nabi merupakan sosok yang siddiq yang artinya jujur atau benar. Kenapa sih, kita harus berkata jujur?

Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al Ahzab ayat 70 berfirman,

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar."

Masyaallah, Maha Benar Allah atas segala firman-Nya. Mengucapkan perkataan yang benar itu adalah perintah Allah SWT, Saudara Muslim.

Lantas apa yang akan kita dapatkan ketika jujur? Ketenangan. Ya, orang yang berkata jujur tentu batinnya akan tenang sebab ia mengatakan yang sebenarnya dan tidak cemas untuk menutupi kebohongannya.

Saudara Muslim yang diridai Allah SWT, kebohongan itu tidak akan menyelesaikan masalah dan tidak dapat dilakukan sendirian. Sekali seseorang itu berbohong maka rasa cemas, gelisah, dan resah akan merasukinya.

Lantas mengapa berbohong tidak dapat dilakukan sendirian? Jawabannya adalah karena berbohong selalu membutuhkan orang lain dan membutuhkan kebohongan-kebohongan lainnya. Naudzubillah min dzalik.

________

Disampaikan pada kultum tarawih tanggal 5 April 2023 Santri Muballigh Hijrah di masjid Darul Muttaqien Selomartani Kalasan. 

Monday, April 3, 2023

Fadlan Sajid : Keutamaan menjadi orang berilmu
Fadlan sajid


Menuntut ilmu merupakan kebutuhan setiap manusia. Tanpa menuntut ilmu manusia akan kesusahan dalam menjalani kehidupan. Oleh karena itu Allah mewajibkan setiap hambanya untuk menuntut ilmu. Perintah ini ada pada potongan Hadist berikut:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim" (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu.

Apa sih manfaat menjadi orang yang berilmu yang menyebabkan kita diwajibkan untuk menuntut ilmu?

1. Jalan Menuju Surga Dimudahkan

Sebagaimana hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

"Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim).

2. Ilmu yang Bermanfaat

Keutamaan ilmu yang bermanfaat, baik saat masih di dunia atau setelah wafat.

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

"Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang berdoa untuknya." (HR. Muslim).

3. Warisan Para Nabi adalah Ilmu

Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh hadits:

اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَارًا وَلَا دِرْهَامًا، وَلَكِنْ وَرَّثُوْا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

"Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup." (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

4. Ilmu Jadi Amal Jariyah

Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

"Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputus semua amalnya (tidak bisa lagi menambah pahala) kecuali 3 orang, yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan orang, atau anak shaleh yang mendoakan orangtuanya." (HR. Muslim no. 1631)

5. Penduduk Langit dan Bumi Memintakan Ampun

Hal ini termaktub dalam sabda Rasulullah yang berbunyi:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الخَيْرَ

"Sesungguhnya Allah, para Malaikat-Nya, penduduk langit-langit dan bumi-bumi, hingga semut-semut yang ada di lubangnya, hingga ikat-ikan, benar-benar semuanya bershalawat (memintakan ampun) untuk orang yang mengajari kebaikan kepada manusia." (Shahih: HR. At-Tirmidzi no. 2685).

Sungguh banyak sekali manfaat menjadi orang berilmu. Marilah kita terus menuntut ilmu minal mahdi ilal lahdi, yaitu mulai lahir hingga akhir hayat agar kita mampu merasakan manfaat menjadi orang yang berilmu.

_______

Disampaikan pada kultum subuh tgl 3 April 2022 Santri Muballigh hijrah di masjid Darul Muttaqien Selomartani Kalasan

Sunday, April 2, 2023

Kimiko : Malam lailatul qodar


Lailatul qadar merupakan peristiwa penting yang terjadi di antara sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Malam lailatul qadar memiliki keistimewaan dari malam-malam lainnnya karena Allah memberikan banyak kebaikan di waktu tersebut.

Di antara kebaikan tersebut, Alquran yang merupakan salah satu mukjizat dari Nabi Muhammad diturunkan pada malam lailatul qadar.

Allah SWT pun berfirman:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ, وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ, لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ, تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ, سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ.

Artinya:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan tersebut? Malam kemuliaan adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu, malaikat-malaikat dan Jibril turun atas izin Rabb-nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbitnya fajar.” (QS. Al Qadr: 1-5).


Adapun keutamaan lailatul qadar, di antaranya:

Beribadah pada malam tersebut nilainya lebih baik dibandingkan dengan seribu bulan lain karena tidak ada lailatul qadar-nya.

Di malam tersebut, para malaikat turun ke bumi dan mencurahkan banyak kebaikan kepada semua makhluk Allah. Jumlah malaikat yang turun pun sangat banyak hingga melebihi jumlah kerikil di bumi.

Di malam lailatul qadar, keselamatan akan selalu mengiringi umatnya hingga fajar pun tiba.

Pada malam lailatul qadar juga ditulis takdir tahunan dari setiap makhluk sejak malam itu hingga tahun berikutnya.

________

Disampaikan pada kultum tarawih 2 April 2023 Santri Mubaligh Hijrah di masjid Darul Muttaqien Selomartani Kalasan