*JIHAD KAMU*
(Ngaji Hadis Keluarga Muttaqien)
Oleh : Agung Nugraha
*Sisa minum Nabi*
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ أَتَانَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي دَارِنَا هَذِهِ فَاسْتَسْقَى فَحَلَبْنَا لَهُ شَاةً لَنَا ثُمَّ شُبْتُهُ مِنْ مَاءِ بِئْرِنَا هَذِهِ فَأَعْطَيْتُهُ وَأَبُو بَكْرٍ عَنْ يَسَارِهِ وَعُمَرُ تُجَاهَهُ وَأَعْرَابِيٌّ عَنْ يَمِينِهِ فَلَمَّا فَرَغَ قَالَ عُمَرُ هَذَا أَبُو بَكْرٍ فَأَعْطَى الْأَعْرَابِيَّ فَضْلَهُ ثُمَّ قَالَ الْأَيْمَنُونَ الْأَيْمَنُونَ أَلَا فَيَمِّنُوا قَالَ أَنَسٌ فَهِيَ سُنَّةٌ فَهِيَ سُنَّةٌ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
Abdullah Ibnu Abdurrahman berkata, aku mendengar Anas berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang bertamu di rumah kami ini dan Beliau meminta minum. Maka kami siapkan susu dari hasil perasan kambing kami yang kami campur dengan air dari sumur kami ini lalu kami sugukan kepada Beliau. Saat itu Abu Bakar duduk di samping kiri Beliau sedangkan 'Umar di hadapan Beliau sementara ada seorang 'Arab Baduy di sebelah kanan Beliau. Ketika Beliau sudah selesai minum, 'Umar berkata: "Ini ada Abu Bakar, (berikanlah kepadanya). Namun Beliau memberikan susu itu kepada orang Baduy tadi karena yang berhak atas gilirannya, seraya beliau sabdakan: "Ke sebelah kanan dan ke kanan, ketahuilah dahulukanlah yang kanan". Anas berkata: "Ini adalah sunnah, ini adalah sunnah". Diucapkannya tiga kali.
HR. Bukhari: 2.383@ensiklopedi hadis
Ibrah :
Hadis ini menjelaskan bahwa pernah terjadi nabi bersama sahabat minum susu dari satu wadah secara bergantian. Dimulai dari nabi dan seterusnya berurutan dari sebelah kanan sebagai keutamaan dan menjadi Sunnah yang perlu diikuti.
Dengan demikian, hal itulah yang menjadi dalil sebagian masyarakat terkait dengan adanya pemahaman "ngalap berkah" dari bekas minuman orang shalih seperti kyai/ustadz.
_Allahu a'lam_
_______________
*Yayasan Darul Muttaqien Medari*
_Cerdas & Menggembirakan_
*Sekretariat :*
Masjid Latifah Al Jabbar
Pugeran Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta.
0 comments: