Hati-hati dengan Makanan sebab Allah Menguji Kita Melalui Makanan dan Setan pun Memperdaya Kita dengan Makanan
Mengapa soal makanan banyak diulas dalam al-Qur’an, bahkan sampai ada surat yang diberi nama al-Maidah atau Hidangan?. Sementara masalah politik, jangankan surat, ayat pun tidak ada yang secara spesifik menyebutkannya. Kecuali masalah kepemimpinan yang bersifat umum, dan pemimpin tidak selalu berkonotasi politik dan kekuasaan.
Soal makanan menjadi perhatian yang sangat penting. Sebab persoalan makanan, selain terkait dengan masalah kesehatan tubuh, eksosistem dan hak-hak orang lain, juga sering kali menjadi pemicu munculnya permasalahan dalam harmoni kehidupan manusia. Konflik-konflik sosial yang terjadi hampir bisa dipastikan, sebab utamanya karena makanan.
Sifat tamak dan serakah yang ada pada manusia tidak bisa dipisahkan dengan makanan. Kecukupan makanan menjadi angan-angan kesejahteraan. Semantara kekurangan makanan merupakan hal yang sangat menakutkan. Karena itu, kekurangan makanan dan buah-buahan Allah gunakan sebagai cara untuk menguji kualitas iman dan kesabaran manusia.
Setan pun menganggap makanan merupakan jalur penting dalam membuat rekayasa untuk memperdaya manusia. Nabi Adam dan Hawa terusir dari surga disebabkan oleh godaan setan melalui makanan. “…Sehingga Allah menegaskan bahwa setan merupakan musuh yang nyata bagi kamu (manusia). Sesungguhnya setan hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al-Baqarah : 168-169). Salam Yansur.
0 comments: