Friday, December 6, 2024

The power of es teh



Oleh: Muh. Nursalim

 Ini bukan omon-omon. Fakta dan nyata. Aku punya kawan. Ia pagawai tetap di sebuah bank terbesar nomor dua di Indonesia. Sebut saja namanya Andi. Bulan Mei kemarin milih resign dari pekerjaannya yang mentereng. Ia banting stir, jualan es teh.

 Biar keren, gelas yang dipakai diberi merek. Seger. Ia jadi bos segala bos. Direktur untuk bisnisnya yang baru. Tidak diperintah oleh siapa-siapa, kecuali hati nuraninya sendiri dan semangat untuk sukses.

 Sekarang, baru  enam bulan sudah punya 8 gerobak es teh. Dengan karyawan 21 orang. Mereka digaji sesuai UMR. Dengan sift sesuai  yang telah ditentukan. Sehari rata-rata laku 1000 cup. Jika satu cup Rp. 3000. Maka anda bisa hitung sendiri. Rp. 3 juta bro. Kalau sebulan berapa ? hampir Rp. 100 juta. 

 Itulah dahsyatnya bisnis. Recehan tapi sangat menggiurkan. Dan yang lebih penting adalah itulah pekerjaan terbaik menurut  Rasulullah saw


مسند أحمد - (ج 37 / ص 217)

رَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ « عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ


Rafi’ bin Hudaij berkata, ia bertanaya, “Pekerjaan apa yang paling baik?” Nabi menjawab “Sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan seorang pria dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur.”(Hari. Ahmad) 

 Orang sering mendambakan pendapatan tetap, sementara berdagang memang fluktuatif. Terkadang laris kadangkala sepi. Tetapi dengan menegemen risiko yang ketat sebenarnya pendapatan itu bisa tetap di raih. Meskipun tidak maksimal. Es teh di musim hujan tentu tidak selaris saat kemarau.   Maka walaupun hujan, kawan saya itu tetap jualan es teh. Logikanya sederhana, bila tidak jualan tidak mungkin dapat uang. Bila tetap jualan, ada saja yang tetap beli.

 Itulah cara tawakal yang benar. Sebagaimana dijelaskan Ibnu Rajab dalam kitab Jamiul ulum wal Hikam. Kitab ini merupakan syarah kitab Hadis Arbain Nawawiyah yang terkenal. Imam Nawawi menulis 42 hadis. Oleh Ibnu Rajab ditambah delapan. Jadilah 50 hadis. Bukan hanya ditambah tetapi juga dijelaskan sangat panjang hingga 1000 halaman lebih. Salah satu hadis yang beliau tambahkan adalah sebagai  berikut. Hadis nomor 49.

سنن ابن ماجه - (ج 12 / ص 352)

عُمَرَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

Dari Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda:

"Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung: mereka keluar pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore dalam keadaan kenyang."

 Tawakalnya burung adalah keluar dari sarang. Sebab jika hanya tinggal di sarang ia tidak mungkin mendapatkan makanan. Burung liar harus berjibaku untuk mengais rejeki yang ditebar Allah di alam. Sang pencipta telah memberi ilmu kepada setiap makhluk yang diciptakan. Bagaimana cara mendapatkan makanannya. 

 Banyak orang malas berlindung dibalik tawakal. Seakan ia manusia religius. Menggantungkan hidupnya kepada Allah. Padahal Sang Pencipta tidak pernah menurunkan emas dari langit. Juga tidak akan ada lagi makanan siap saji, seperti yang pernah diberikan kepada Maryam. 

 Ibnu Rajab menjelaskan tentang tawakal yang benar itu seperti ini.

Ketahuilah bahwa tawakal yang sempurna tidak bertentangan dengan usaha dalam mencari sebab-sebab yang telah Allah tetapkan sebagai jalan untuk meraih sesuatu. Sebagaimana yang menjadi sunnatullah dalam ciptaan-Nya. Allah memerintahkan manusia untuk mengambil sebab-sebab, bersamaan dengan perintah-Nya untuk bertawakal kepada-Nya.

Usaha melalui anggota tubuh adalah bentuk ketaatan kepada Allah, sementara tawakal dalam hati adalah bagian dari keimanan kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT:

"Wahai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kalian..." (QS. An-Nisa: 71)

Dan firman-Nya:"Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka apa saja kekuatan yang kalian sanggupi..." (QS. Al-Anfal: 60)

Tawakal berarti menggabungkan usaha fisik dengan keyakinan hati kepada Allah SWT sebagai satu-satunya pemberi hasil.

 Penjual es teh yang viral itu sudah benar dalam bertawakal. Ia tetap bekerja sebisanya. Walaupun hujan tetap jualan. Ihtiar kuatnya dalam meraih rejeki terdeteksi oleh radar Allah. Lalu sang pencipta melempangkan jalan untuk mendapatkan uang. Dengan cara yang sama sekali tidak terpikirkan. Ia mendadak menjadi jutawan. Setelah dihinakan di muka banyak orang.

 Tawakal yang benar adalah tawakalnya burung. Tetap keluar untuk cari makan. Maka walaupun hujan, penjual es teh tetap jualan. Laku, alhamdulillah. Tidak laku ya tetap alhamdulillah.u Minimal ia dapat pahala ihtiarnya, walaupun tidak mengantongi uangnya.

Tiga Ekspresi Syukur


Ada tiga cara Bersyukur:

                 *1.Melalui aktivitas lisan.*

Dalam aktivitas lisan ini, ucapan "Alhamdulillah" adalah hal minimal yang harus kita lakukan. Aktivitas lain adalah berkata yang baik-baik. Orang yang bersyukur kepada Allah akan selalu menjaga lisannya dari ucapan-ucapan yang tidak baik. Mereka akan selalu berhati-hati dan berusaha untuk tidak mengatakan sesuatu yang membuat orang lain tersakiti hatinya.


Orang-orang yang bersyukur tidak berkeberatan untuk meminta maaf atas kesalahannya sendiri kepada orang lain, sebagaimana mereka juga tidak berkeberatan memaafkan kesalahan orang lain. Kepada Allah SWT, mereka senantiasa bersegera memohon ampunan kepada-Nya. 


Allah SWT, berfirman

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh."

( QS. Al A'raf, ayat: 199 ).


Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam surat Ali Imran, ayat 133:

وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu". ( QS.  Ali Imran, ayat: 133 ).


Rasulullah SAW bersabda:

  أفضل الإيمان الصبر و السماحة  

 "Iman yang paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada," 

( HR Bukhari dan Ad Dailami )


Memohon ampun, baik kepada Allah SWT maupun kepada sesama manusia memang tidak perlu ditunda-tunda. Lebih cepat tentu lebih baik. Betapa banyak kerugian yang timbul akibat macetnya hubungan atau silaturahim antar sesama saudara, kawan dan relasi, gara-gara persoalan maaf-memaafkan belum terselesaikan.

          *2.Melalui aktivitas hati.*

 Dalam aktivitas hati ini, bagaimana mengelola hati menjadi hal sangat penting. Aktivitas hati terkait dengan syukur bisa diwujudkan dalam bentuk perasaan senang, ikhlas dan rela dengan apa sudah yang ada. Orang-orang bersyukur tentu lebih mudah mencapai bahagia dalam hidupnya, terlepas apakah mereka termasuk orang sukses atau belum sukses. Syukur tidak mensyaratkan sukses dalam hidup ini, sebab kenikmatan yang diberikan Allah SWT kepada manusia takkan pernah bisa dihitung. Manusia takkan pernah mampu menghitung seluruh kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT kepada setiap hamba-Nya.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاٰ تٰٮكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَ لْـتُمُوْهُ ۗ وَاِ نْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗ اِنَّ الْاِ نْسَا نَ لَـظَلُوْمٌ كَفَّا رٌ

"Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)."

(QS. Ibrahim 14: Ayat 34)


فَبِأَيِّ آلاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

( QS.Ar-Rahman, ayat:13 )


Ayat tersebut diulang berkali-kali dalam ayat-ayat berikutnya dalam surat yang sama, yakni surat Ar-Rahman. Pengulangan ini tentu bukan tanpa maksud. Allah menantang kepada manusia untuk jujur dalam membaca dan menghitung kenikmatan yang telah Dia berikan. Bagaimana kita bisa bernapas, melihat dan mendengar serta bagaimana kita bisa merasakan dengan panca indera kita? Dari pertanyaan-pertanyaan seperti itu saja kita sudah tidak mampu menghitung berapa kenikmatan yang terlibat di dalamnya. Maka barang siapa tidak bersyukur kepada Allah, sesungguhnya dia telah kufur atau mengingkari kenikmatan-kenikmatan yang telah diterimanya dari Allah SWT.


 Memang untuk bisa bersyukur kita perlu kesabaran. Untuk bersabar kita perlu keikhlasan. Dengan kata lain, syukur, sabar dan ikhlas sesungguhnya saling berkaitan. 

Dari sinilah kemudian muncul konsep kecerdasan spiritual. Kecerdasan ini hanya bisa dicapai melalui latihan-latihan yang sering disebut dengan riyadhah. Hal ini berbeda dengan kecerdasan intelektual yang bisa diterima seseorang secara genetis tanpa melalui latihan-latihan tertentu. 

         *3.Melalui aktivitas fisik.*

Aktivitas fisik atau perbuatan nyata terkait dengan syukur bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, baik melibatkan orang lain atau hanya diri sendiri. Yang terkait dengan orang lain misalnya seperti berbagi rejeki, ilmu pengetahuan, kegembiraan dan sebagainya.

Dalam hidup bermasyarakat, kita sering menerima undangan syukuran. Ini adalah contoh syukuran dalam bentuk perbuatan nyata dimana yang punya hajat berbagi rejeki kepada para tamu dengan memberikan jamuan makan dan minum. Jamuan ini menjadi sedekah yang tentu saja bernilai pahala. Undangan-undangan semacam ini tentu memiliki dasar yang kalau kita telusuri akan kita temukan dalam Al Qur'an, 


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاَ مَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

"Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)."

(QS. Ad-Duha 93: Ayat 11)


اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَا لْمُصَّدِّقٰتِ وَاَ قْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ

"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia."

(QS. Al-Hadid 57: Ayat 1


Perintah berbagi kenikmatan dengan orang lain dapat ditelusur salah satunya melalui ayat ini dengan maksud agar mereka juga ikut merasakan kebahagiaan yang kita rasakan. Ini sering disebut dengan tahadduts binni'mah. Tentu saja tahadduts binni'mah ini baik. Hanya saja perlu diingatkan agar pelaksanaannya tidak berlebihan dan harus dilakukan dengan niat ikhlas. Yang dimaksud dengan ikhlas di sini adalah tidak ada niat lain kecuali hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Niat-niat lain seperti keinginan untuk pamer atau riya' atas apa yang telah dicapai sebagai keberhasilan harus benar-benar dihindari. Sebab riya' merupakan akhlak yang tercela yang justru bisa menjauhkan kita dari Allah SWT.


Ungkapan syukur dalam bentuk perbuatan nyata dan hanya diri sendiri yang terlibat, bisa diwujudkan dalam bentuk meningkatkan intensitas beribadah. Hal ini biasa dilakukan Nabi Muhammad SAW secara istiqamah dalam kehidupan sehari-harinya. Walaupun beliau sudah dijamin masuk surga, tetap rajin beribadah melebihi siapa pun di dunia ini, hingga kedua kakinya bengkak. Semua ini dilakukan sebagai pengakuan dan ungkapan rasa syukur atas semua kenikamatan yang diterima dari Allah SWT.

Sekali lagi, syukur memang sebuah tingkatan yang sangat tinggi di sisi Allah SWT. Allah menyukai orang-orang yang senantiasa bersyukur kepada-Nya. 

_*Semoga kita semua selalu diberi-Nya kemudahan untuk bersyukur kepada Allah SWT dan dicatat sebagai hamba-hamba-Nya yang bersyukur. Berharap pula kelak di akhirat kita semua akan dikumpulkan dengan para syakirin.*_

Thursday, October 31, 2024

Menanti kedamaian Palestina

 


Persoalan palestina merupakan persoalan yang seolah tidak pernah berakhir. Israel dan palestina dapat dilihat dari dua sisi, pertama perebutan tanah/kekuasaan yang bermula dari “penjajahan” atau aneksasi (perebutan wilayah) yang dilakukan bangsa israel. Kedua dari sisi keagamaan, Dimana seluruh agama samawi turun di tanah palestina (Al Quds).

Bagi umat Islam Indonesia, Kebebasan Palestina merupakan suatu keharusan, dan disitulah sikap bangsa Indonesia berdiri. Mengapa? Karena Indonesia menyakatan bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa, dan sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri kemanusian dan pri keadilan.

Bagi kita umat Islam, Palestina ata Al Quds memiliki posisi Istimewa. Mengapa?

Pertama, Al Quds adalah bumi para Nabi yang diberkahi

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya : Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (QS. Al Isra:1)

Kedua, Al-Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam

سَيَقُولُ السُّفَهَاءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلَّاهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِي كَانُوا عَلَيْهَا

Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata :"Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" (QS. 2:142)

عَنِ الْبَرَاءِ أَنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ أَوَّلَ مَا قَدِمَ الْمَدِينَةَ نَزَلَ عَلَى أَجْدَادِهِ - أَوْ قَالَ أَخْوَالِهِ - مِنَ الأَنْصَارِ ، وَأَنَّهُ صَلَّى قِبَلَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا ، أَوْ سَبْعَةَ عَشَرَ شَهْرًا

Dari al-Baro bin 'Azib, sesungguhnya Nabi SAW pertama kali datang ke Madinah, singgah ke kakek-kakeknya, atau mengatakan; ke paman-pamannya, dari kelompok Anshor. Dan beliau sholat menghadap ke Baitul Maqdis selama 16 bulan, atau 17 bulan. (HR. Bukhari)

Ketiga, Al Aqsha adalah masjid mulia yang sangat dianjurkan untuk dikunjungi

لَا تُشَدُّ الرِحَالُ إِلّا إِلى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ مَسجِدِ الحَرَامِ وَ مَسجِدِ الأَفصَى وَ مَسجِدِي هذَا

Artinya : Tidak ada perjalanan yang perlu disegerakan kecuali mengunjungi tiga masjid,yaitu: Masjidil Haram, Masjid Al Aqsa dan Masjidku ini. (HR. Bukhari-Muslim)

Keempat, Sholat di Masjid Al Aqso derajatnya 500 derajat

اَلصَّلاَةُ فِي المَسْجِدِ الحَرَامِ بِمِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ وَالصَّلاَةُ فِي مسْجِدِي بِأَلْفِ صَلاَةٍ وَالصَّلاَةُ فِي بَيْتِ المَقْدِسِ بِخَمْسِمِائَةِ صَلاَةٍ

Artinya : Shalat di Masjidil Haram sama dengan seratus ribu sholat di masjid lain, shalat di masjid-ku (Masjid Nabawi) sama dengan seribu sholat di tempat lain dan shalat di Baitul Maqdis sama dengan lima ratus sholat di tempat lain. (HR. Thabrani dari Abu Darda)

Penderitaan warga palestina adalah penderitaan kita semua
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 10:

 اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ    

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati.”  
Kaum Muslimin rahimakumullah

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan terhadap peristiwa peperangan bahkan pembantaian yang terjadi di Palestina.

Pertama, terus menyuarakan perdamaian

Kita berharap pemerintah senantiasa menyuarakan kebebasan dan kemerdekaan palestina. 

Kedua, Memberikan sumbangan

Ketiga, senantiasa mendoakan

Doa adalah senjatanya kaum muslimin.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam kitab Shahih-nya, dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الدُّعَاءُ سِلاَحُ المُؤْمِنِ وَعِمَادُ الدِّيْنِ وَنُوْرُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ

“Doa adalah senjata kaum mukminin dan merupakan tiang agama, serta cahaya langit dan bumi.”



Disebutkan dalam Al-Mustadrak Al-Hakim, dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُدْعُو اللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِالاِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ لاَ يَقْبَلُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ

“Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan doa kalian terkabul. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan tidak serius.” [HR. Al-Hakim, 1:493]


Oleh karena itu mari pada kesempatan ini, mari kita bersama-sama berdoa dan melaksanakan Qunut Nazilah dengan harapan Allah swt akan menurunkan rahmatNya sehingga saudara-saudara kita di Palestina bisa terlepas dari kedzaliman dan mereka kembali mendapatkan ketenangan dalam kehidupan mereka

   اَللّٰهُمَّ إنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيْكَ، وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ، وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ، نَشْكُرُكَ وَلَا نَكْفُرُكَ، وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ  

Ya Allah, kami memohon pertolongan-Mu, kami memohon ampunan-Mu, kami memohon petunjuk-Mu, kami beriman kepada-Mu, kami bertawakal kepada-Mu, kami memuji-Mu dengan segala kebaikan, kami bersyukur kepada-Mu dan tidak kafir kepada-Mu, juga tidak mengingkari-Mu. Kami berlepas diri dan meninggalkan orang yang mendurhakai-Mu.

   اَللّٰهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّيْ وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُوْ رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ، إنَّ عَذَابَكَ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحِقٌ  

Ya Allah, kepada-Mu kami beribadah, kepada-Mu kami berdoa dan bersujud, kepada-Mu kami berusaha dan bersegera, kami mengharap rahmat-Mu, dan kami takut akan siksa-Mu. Sesungguhnya azab-Mu yang berat melekat pada orang-orang kafir.

  اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ إِخْوَانَنَا اْلمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ، خُصُوْصًا فيِ غَزَّةَ، وَاحْقِنْ دِمَائَهُمْ. اَللّٰهُمَّ عَلَيْكَ بِالْيَهُوْدِ، الصُهْيُونِيِّيْنَ الْمَلْعُوْنِيْنَ، وأَنْزِلْ غَضَبَكَ عَلَيْهِمْ. اَللّٰهُمَّ انْصُرْ دِيْنَكَ وكِتَابَكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم  

Ya Allah, tabahkanlah saudara-saudara mujahidin kami di Palestina, khususnya di Gaza, dan jagalah darah mereka. Ya Allah, hukumlah orang-orang Yahudi Zionis yang terkutuk, dan turunkan murka-Mu kepada mereka. Ya Allah, dukunglah agamamu, kitabmu, dan Sunnah Nabi-Mu Muhammad, semoga Engkau memberkahi dan memberi kedamaian kepadanya.

Terakhir, kepedulian kita terhadap persoalan kemanusian yang terjadi di Paelstinya, kita harus tetap cermat dalam menerima informasi terlebih untuk kemudian meneruskannya. Jangan sampai kita terjebak pada perilaku fasik bahkan terjerumus pada sifat berlebihan menyebarkan kebencian.

Allah berfirman:

   يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ   

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena ketidaktahuan(-mu) yang berakibat kamu menyesali perbuatanmu itu.”  

Dan dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah, Nabi saw juga bersabda:

   كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ (رواه مسلم)  

Artinya: “Cukup seorang itu menjadi pendusta bila ia membicarakan semua informasi yang didengarnya”. (HR. Muslim).

Dari hadis ini, penting bagi kita untuk senantiasa tabayun sebelum meneruskan sebuah infomasi.

Tuesday, October 22, 2024

Muh. Nursalim : Santri itu penulis
Muh. Nursalim


Nabi memang ummi, tak bisa baca tulis tetapi beliau itu fatonah, cerdas. Sekali mendengar wahyu dari Jibril langsung merasuk ke hati dan hafal. Ayat-ayat itu kemudian diajarkan kepada kaumnya. Di antara yang diajari itu ada yang pintar baca tulis. Mereka itulah yang kemudian menullis wahyu. Ada Ali bin Abi Thalib, Muawiyah, Zaid bin Tsabit dan lain-lain.

Para sahabat itu hanya menulis wahyu tidak menulis hadis, karena dikhawatirkan akan tercampur antara ayat alqur’an dan hadis nabi. Hadis dihafal tetapi tidak ditulis. Baru pada era kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz penulisan hadis dimulai. Khalifah itu memerintah Muhammad bin Syihab Az Zuhri menulis dan menghimpn hadis dari ulama Hijaz dan Syam. Juga Amrah binti Abdurrahman dan Qasim bin Muhammad bin Abu Bakr As Shidiq dari ulama Madinah.

Gayung bersambut, para ulama berikutnya meneruskan penulisan hadis itu. Ulama yang membukukan hadis pertama adalah Imam Malik. Karangan beliau yang terkenal adalah Al Muwatha. Kitab ini berupa kumpulan hadis terbaik di zamannya. Sang ulama hafal 100 ribu hadis beserta sanadnya. Kemudian dipilah-pilah diambil yang sahih 10 ribu. Lalu dipilih lagi yang paling sahih 5 ribu. Dan terakhir diseleksi kembali yang benar-benar sahih menjadi 500 hadis.

Kata beliau, “ Aku suguhkan kitab itu kepada 70 ulama Madinah. Ternyata semua setuju (waathaani) dengan isi karanganku. Lalu aku namai kitab itu dengan al muwatha”.

Ulama berikutnya juga melakukan hal serupa. Maka kita mengenal kutubus sittah, yaitu enam kitab induk hadis. Sahih Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Nasai, Sunan Abu Dawud, Sunan At Tirmizi dan Sunan Ibnu Majah.

Tidak berhenti disitu. Kemudian kitab-kitab itu disyarah, diringkas, diteliti, ditimbang-timbang lagi. Dipilah tema-temanya dan dibuat sistematika dan lain-lain. Pokoknya ditulis dan ditulis ulang yang lebih panjang, komplit dan tebal. Tujuannya satu, agar kaum muslimin paham terhadap ajaran agamanya. Itu baru bidang hadis.

Alqur’an juga dikupas tuntas oleh para mufassir. Dijelaskan ayat per ayat. Dikaitkan antara ayat dengan hadis. Diterangakan macam-macam bacaannya. Dijabarkan ayat yang mujmal. Dikeluarkan hukum-hukumnya bahkan juga dibongkar rahasianya. Semua yang dilakukan para ulama itu mereka tulis.

Hari ini, kita dapat leluasa menikmati belajar agama. Buka hape bisa langsung menelaah tema yang kita butuhkan, juga karena para ulama menulis tema-tema tersebut. Tanpa ditulis sungguh dunia ini gelap. Kita tidak mungkin mengerti ajaran agama yang diajarkan kenjeng Nabi.

Ahli agama itu ulama. Para ulama ketika belajar namanya santri. Dan para ulama itu bisa menulis karena sejak nyantri sudah belajar menulis. Dimulai dari mencatat penjelasan gurunya. Mencorat-coret kitab  yang sudah lusuh. Naik tingkat menulis maqolah untuk didiskusikan dengan kawannya dan naik tingkat lagi menulis pengetahuan yang sudah ada di kepala. Maka ketika tulisannya dipelajari santri yang lain, saat itulah sang santri diperhitungkan.

Teks agama memang sudah banyak. Kitab babon tentang Islampun sudah dapat diinstal di androit. Kemajuan seperti ini bukan berarti santri tidak perlu lagi menulis. Mereka tetap harus menulis untuk memberi penjelasan kepada ummat tentang berbagai hal mutakhir yang dihadapi keum muslimin. Sebab setiap zaman ada tantangan dan setiap waktu terdapat masalah yang perlu dijelaskan. Agama itu dinamis, mengikuti dinamika zaman yang selalu berubah.

Menulis adalah jalan lurus santri untuk mengabdi kepada Allah. Menulis adalah cara mewariskan ilmu yang paling elegan. Menulis adalah cara pintar mendapat suntikan pahala tatkala si santri sudah tiada.

Zenuddin MZ itu mubaligh hebat, bahkan terkenal dengan da’i sejuta ummat. Di manapun ia berceramah di situ umat menyemut untuk mendengarkan. Ada beberapa buku yang mengulas tentang da’i tersebut, tetapi saya belum penah membaca buku karya sang da’i.

Hamka itu juga mubaligh, pidatonya bagus tulisannya juga tidak kalas bagus. Magnum opusnya adalah tafsir al azhar yang ia tulis saat di penjara selama dua tahun empat bulan. Saking lihainya Hamka dalam tulis menulis, pada jus 23 dirinya hanya butuh tiga minggu untuk menulis tafsirnya.

Hari ini kita masih dapat menikmati ceramah Zenuddin MZ karena memang wafatanya belum lama. Selain itu kita pernah mendengar suaranya yang khas, sehingga kadang-kadang kangen dengan ledekan-ledekan cemarahnya.

Tetapi anak-anak yang lahir pasca meninggalnya Zenuddin MZ, kemungkinan besar tidak pernah kepengin mendengar ceramahnya. Karena memang tidak kenal dan kedua eranya sudah berbeda. Sekarang eranya era tik tok.

Lain halnya dengan buku-buku karya Hamka seperti Tafsir Al azhar, Filsafat Hidup, Tasawuf Modern, Pendidikan Islam, Ayahku, Di bawah lindungan kakbah dan Sejarah Islam. Tulisan-tulisan itu diterbitkan ulang dan ulang. Oleh penerbit satu ganti dengan penerbit lain. Diproduksi dan dikaji di majelis taklim, bahkan dijadikan obyek desertasi dan ribuan karya ilmiah.

Santri pandai pidato dikenang umat sezamannya tetapi santri pandai menulis dikenang umat sepanjang zaman.

Selamat hari santri.

Tuesday, October 15, 2024

Taqwa dan akhlaq yang mulia


Segala Puji bagi Allah,  Rabb semesta alam, yang memerintahkan kita untuk terus bertaqwa kepada-Nya. Selain bertaqwa, Allah memerintahkan kita pula untuk berakhlaq yang mulia kepada sesama. Dengan menjalankan kebaikan dan ketaatan itulah bentuk syukur kita kepada Sang Khaliq, Rabbal ‘Alamin. Tanpa ketaatan, seseorang tidak disebut bersyukur walaupun dia memiliki harta yang melimpah dan berbagai nikmat lainnya.

Perlu diingat bahwa ada dua amaliyah yang membuat seseorang mudah masuk surga, yaitu taqwa dan akhlaq yang mulia.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ « تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ ». وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ « الْفَمُ وَالْفَرْجُ»


“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai perkara yang banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, beliau menjawab, ‘Taqwa kepada Allah dan berakhlaq yang baik.’ Beliau ditanya pula mengenai perkara yang banyak memasukkan orang dalam neraka, jawab beliau, ‘Perkara yang disebabkan karena mulut dan kemaluan.’” (HR. Tirmidzi, no. 2004 dan Ibnu Majah, no. 4246.).


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya.” (HR. Abu Daud, no. 4682 dan Ibnu Majah, no. 1162 )


Taqwa kepada Allah berarti menjadikan antara hamba dan Allah suatu benteng yang dapat menghalangi dari kemarahan, murka dan siksa Allah. Taqwa ini dilakukan dengan melaksanakan perintah dan menjauhi Larangan.

Berakhlaq yang baik termasuk bagian dari taqwa. Akhlaqul Karimah adalah Akhlaq yang baik dan terpuji yaitu suatu aturan atau norma yang mengatur hubungan antar sesama manusia dengan Tuhan Allah dan alam semesta. Akhlaq mahmudah (akhlaq terpuji) atau disebut pula dengan akhlaq karimah (akhlaq yang mulia).

_*Semoga dengan Rahmat dan Ridha Allah SWT, kita bisa memiliki Ketaqwaan dan Akhlaq yang mulia, yang memudahkan kita masuk ke Surga.*_

*آمينَ يَا مُجِيبَ السَّائِلِينَ*

Sunday, October 13, 2024

Dahsyatnya respon anda


Pernahkah Anda menelaah, seberapa besar *pengaruh respon* Anda terhadap suasana hati? 

Jika belum, sekarang perlu tahu. 


Menurut _Jeff Keller,_ penulis buku *'Attitude is Everything',* peristiwa atau kejadian yang Anda alami memiliki pengaruh *10% saja.* Yang *90%,* ternyata terbangun dari _respon Anda_ terhadap peristiwa atau kejadian itu.


Kok bisa? Mari kita ambil contoh sederhana. Ketika Anda menawarkan sesuatu kepada orang lain, dan tawaran Anda ditolak, seperti apa respon Anda? 

~ jika respon Anda mengatakan, _'saya tidak berbakat untuk menawarkan sesuatu',_ apa yang terjadi pada Anda setelahnya? 

~ jika respon Anda mengatakan, _'saya mesti menawarkan kepada orang lain'_, apa yang terjadi pada Anda setelahnya? 


Tentu saja kondisinya *amat berbeda,* dari dua respon yang berbeda tersebut. 


Sehingga bisa dikatakan bahwa *warna dan rasa kehidupan Anda* amat dipengaruhi oleh respon Anda. 

Karena itu *hati-hati* dan *cermatlah* dalam memilih respon. 

Sepakat??? 


Salam Metamorfosa, Salam Perubahan

_*Coach HD. IRIYANTO, CPC, CHt*_

~ Inspirator Metamorfosis

~ HRD Specialist

Thursday, October 10, 2024

Khazanah hikmah #125 Jadilah pribadi langka


Coba amati sekeliling Anda. Adakah sesuatu yang bisa dikategorikan sebagai *langka?* 

Lantas seperti apa *harga* sesuatu yang langka tersebut? 


Sudah barang tentu, harganya jadi *mahal* atau *tinggi.* Karena itu, jadilah pribadi langka, agar 'harga' Anda jadi mahal atau tinggi. 


*Kelangkaan pribadi* Anda bisa dibangun melalui hal-hal berikut ini. 

1. Akhlak atau karakter Anda

2. Kompetensi atau kecakapan Anda

3. Prestasi atau kinerja Anda

4. Karya atau produk Anda


Lewat *salah satu* dari keempat hal tersebut, Anda bakal menjelma menjadi pribadi langka yang _banyak dicari, dinanti,_ dan _diminati_ banyak orang. 


Mereka yang *sangat alim*, yang *sangat sukses*, dan yang *kaya raya*, adalah sosok-sosok pribadi langka, yang keseharian mereka *amat berbeda* dengan orang-orang kebanyakan. 

Sepakat? 


Salam Metamorfosa, Salam Perubahan

_*Coach HD. IRIYANTO, CPC, CHt*_

~ Inspirator Metamorfosa

~ HRD Specialist

Friday, October 4, 2024

Khazanah Hikmah #124 : Syukur itu mesti progresif


Betapa seringnya kita _mengajak_ atau _diajak bersyukur._ Bahkan tak bisa lagi dihitung dengan tepat. 

Namun dalam keseringan itu, apakah *amaliah syukur* kita bisa meningkat dari waktu ke waktu? 

Coba yuk kita *telaah* dengan _parameter_ di bawah ini :

1. Apakah *amal sholeh* kita _bertambah_ setiap hari? 

2. Apakah *prestasi* kita _makin meningkat_ dari waktu ke waktu. 

3. Apakah *karya-karya* kita _makin dirasakan manfaatnya_ oleh orang lain? 

4. Apakah *keberadaan kita* telah menjelma menjadi _'manusia wajib'_ bagi orang-orang di sekitar kita?

Jika keempat parameter di atas *bisa dijawab dengan "ya",* maka insyaAllah rasa syukur kita kepada Allah SWT, Tuhan YME, masuk _kategori progresif._ 

*Semoga itu yang terjadi pada Anda.*

Salam Metamorfosa, Salam Perubahan

_*Coach HD. IRIYANTO, CPC, CHt*_

~ Inspirator Metamorfosis

~ HRD Specialist

Wednesday, October 2, 2024

Manasik Haji Sepanjang Tahun KUA Ngemplak

 

Jamaah Haji Ngemplak 2025

Bertempat di Masjid Al Muawwanah, rabu 2 Oktober 2024 KUA Ngemplak selenggarakan orientasi, taaruf dan pembukaan kegiatan manasik Haji sepanjang tahun untuk jema'ah tahun 2025/1446 H. 

Raden Agung Nugraha dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan manasik Haji sepanjang tahun ini merupakan angkatan kedua di KUA Ngemplak pasca covid. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan lebih awal kepada jama'ah khususnya dalam mempersiapkan bekal ilmu. Ia menekankan bahwa Haji merupakan ibadah yang sangat penting, sekali seumur hidup dan telah lama dinantikan, kurang lebih 12-13 tahun mendaftar. Karenanya perlu sungguh-sungguh disiapkan baik dari sisi kesehatan, kesiapan mental dan ilmu manasiknya. 

Ia menambahkan, bagi jema'ah Haji, kemenag memang memberikan bimbingan manasik, namun pelaksanaannya nanti setelah proses istitho'ah kesehatan, pelunasan dan baru bimbingan di KUA sebanyak 6 kali pertemuan. Waktu yang terbatas dan mepet dengan keberangkatan dirasa masih kurang optimal, karenanya KUA Ngemplak selenggarakan manasik mandiri dengan harapan jema'ah siap mental dan ilmu lebih awal. 

Dra. Hj. Noor Imanah, M. Pd. I selaku Kasi PHU pada kemenag Kab Sleman mengapresiasi inisiatif KUA Ngemplak dan diharapkan dilaksanakan di KUA yang lain. Selanjutnya dalam materinya menekankan 1) Jaga kesehatan, 2) Persiapkan berkas kelengkapan, khususnya proses paspor, 3) mengikuti manasik untuk menyiapkan diri agar mandiri dan tidak tergantung dengan pihak lain, regu atau rombongan. Ketika ilmu manasiknya siap danatang, jema'ah akan dapat menyelesaikan rangkaian ibadah meskipun (misalnya) terpisah dari regu/rombongan.

Kegiatan diakhiri dengan kesepakatan manasik dilaksanakan setiap harii rabu pukul 13.30 sampai asar. (ran) 




Tuesday, October 1, 2024

Raden Agung Nugraha : Optimalisasi dan produktifitas wakaf uang untuk pemberdayaan umat

 

Pesrpektif Wakaf Produktif SPBU Pertashop UMAM

Wakaf merupakan salah satu instrumen ekonomi dalam Islam yang apabila dikelola dengan baik dan optimal akan mampu mengentaskan kemiskinan melalui program-program pemberdayaan umat berbasis wakaf.

Permasalahannya, literasi terkait wakaf, khususnya wakaf uang, di Masyarakat Islam Indonesia masih tergolong rendah. Hal tersebut dapat dipotret dari hasil survei Indeks Wakaf Nasional tahun 2023 sebesar 0,318 meskipun meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 0,274 pada tahun 2022. Berdasarkan data Kementerian Agama, potensi wakaf uang di Indonesia sebesar 180 triliun namun realisasi wakaf uang yang tercatat sejak 2011 sapai 2018 rata-rata baru Rp. 31,9 miliar setiap tahun.  Dengan demikian perlu dilakukan sosialisasi yang terus menerus dan massif terkait pengertian dan konsep wakaf, pentingnya wakaf serta manfaat wakaf bagi masyakarat atau umat.

Tulisan berikut mencoba mengangkat permasalahan tersebut sekaligus untuk memberikan sumbangan pemikiran bagaimana mengoptimalkan wakaf sehingga dapat dirasakan manfaatnya secara nyata dan mampu mengangkat kesejahteraan umat.

Pengertian, Sejarah dan rukun wakaf

Wakaf secara Bahasa berarti menahan, berhenti, diam. Imam Syafi’I dan Ahmad berpendapat bahwa wakaf adalah melepaskan harta yang diwakafkan dari kepemilikan wakif, setelah sempurna prosedur perwakafan. Wakif tidak boleh melakukan apa saja terhadap harta yang diwakafkan, Karena itu mazhab Syafi’i mendefinisikan wakaf adalah “tidak melakukan suatu tindakan atas suatu benda, yang berstatus sebagai milik Allah SWT, dengan menyedekahkan manfaatnya kepada suatu kebajikan (sosial).

Secara istilah, sebagaimana dirumuskan dalam Undang-undang Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf, pada pasal 1 dijelaskan bahwa Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.

Dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa wakaf semestinya tidak terbatas memberikan tanah untuk dibangun masjid, madrasah, maupun maqbaroh (makam) sebagaimana secara umum dipahami Masyarakat, melainkan lebih luas jenis harta benda wakaf, bentuk wakaf muapun fungsi dan peruntukannya.

Apabila merunut kebelakang, wakaf yang pertamakali dilakukan oleh sahabat Umar bin Khattab berupa tanah berupa kebun kurma yang sangat produktif dan hasilnya disedekahkan untuk kepentingan umat. Contoh lainnya ialah wakaf sumur yang dilakukan oleh sahabat Ustman bin Affan dimana ia membeli sumur dari seorang yahudi dan kemudian airnya disedekahkan dengan cara masyarakat gratis mengambil air dari sumur tersebut. Juga wakaf habib Abdurrahman al-asyi atau yang dikenal habib bugak, warga aceh yang pada tahun 1800an mewakafkan rumah di Makkah dan kemudian menjadi beberapa hotel. Keuntungan dari pengelolaan hotel tersebut setiap tahun ditasharufkan kepada jamaah haji asal Aceh yang menjadi mauquf ‘alaihnya. Pada tahun 2024 ini 4.780 jemaah haji Aceh mendapatkan “deviden” dari kelolaan wakaf tersebut masing-masing sebesar 1.500 riyal atau setara dengan Rp. 6.500.000.

Wakaf merupakan perbuatan yang berdimensi agama sekaligus social, karenanya harus memenuhi unsur-unsur yang terdiri dari : 1) Wakif, pihak baik perseorangan/pribadi maupun lembaga yang berwakaf, 2)  Nadzir; pihak yang diserahi/diberi kewenangan mengelola asset wakaf, baik berupa kelompok perseorangan, organisasi atau badan hukum, 3) Harta benda wakaf, 4) Ikrar wakaf; dan 5) mauquf ‘alaihi, peruntukan dan/atau penerima manfaat waka, serta 6) jangka waktu wakaf.

Urgensi dan manfaat wakaf

Merujuk tiga contoh praktek wakaf diatas, dapat disimpulkan bahwa wakaf yang dikelola secara baik dan produktif mampu memberikan manfaat yang besar bagi umat bahkan berjangka. Wakaf mampu menjadi solusi permasalahan ekonomi umat. Wakaf yang produktif dapat menjadi alternatif sosial dan ekonomi sekaligus disaat negara atau pemerintah mengalami keterbatasan anggaran. AL Azhar mesir bahkan mampu memberikan beasiswa kepada mahasiswa dari berbagai negara dari wakaf yang dikelola.

Pola-pola demikian dapat terus diduplikasi oleh Lembaga-lembaga pengelola wakaf yang manfaatnya berdampak langsung kepada umat. Bentuknya bisa berupa bantuan langsung terhadap kebutuhan dasar umat, beasiswa Pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi melalui pemberian modal usaha,

Mari berwakaf sekarang

Wakaf uang sebagai lifestyle

Wakaf berupa tanah telah banyak dilakukan, bahkan tidak sedikit tanah wakaf yang belum dimanfaatkan sesuai peruntukannya. Misalnya, wakaf untuk masjid namun masjidnya tidak segera terbangun. Wakaf untuk sekolah/madrasah/pesantren namun bangunannya belum ada. Alasannya klasik, belum ada dana untuk mewujudkannya.

Berkenaan dengan hal tersebut, kita perlu terus menggelorakan gerakan wakaf uang dan atau wakaf melalui uang. Mengapa? apabila wakaf tanah menuntut seseorang kaya terlebih dahulu, namun wakaf uang dan atau wakaf melalui uang dapat dilakukan oleh setiap kaum muslimin tanpa harus menunggu kaya. Bahkan dengan uang Rp. 1.000.000 atau bahkan lebih kecil nilainya.

Kita dapat berwakaf. uang dengan cara memilih nadzir yang kita percaya, berintegritas dan professional serta telah terdaftar pada Badan Wakaf Indonesia (BWI). Nadzir tersebut memiliki rekening pada Lembaga Keuangan Syari’ah Penerima Wakaf Uang (LKS PWU). Menyesuaikan dengan aktifitas, kesibukan dan “gaya hidup” serta kemudahan teknologi, wakaf uang bahkan tidak menuntut kita datang berhadapan langsung dengan nadzir karena telah diwakili oleh LKS PWU yang akan menerima wakaf kita kemudian menerbitkan sertifikat wakaf uang. Wakaf uang bahkan dapat dolakukan darimana saja melalui aplikasi dan atau system yang dapat kita akses dari handphone kita.

 Gerakan wakaf uang dan atau wakaf melalui uang akan mampu mengurai persoalan tanah wakaf yang sementara ‘terbengkalai’ menjadi berbagai proyek wakaf produktif seperti hotel, Restaurant, SPBU, Farming, Retail dan bentuk usaha dan investasi lain yang pada akhirnya mampu memberikan solusi  terhadap persoalan umat seperti kemiskinan, kesehatan, pendidikan dan juga ekonomi  menuju umat yang berdaya.

Akhirnya, mari jadikan wakaf uang menjadi gaya hidup kita bersama. Semoga..




Sunday, September 29, 2024

Inspirasi : Berperanlah menjadi sebab


Berperanlah Menjadi Sebab...

Hukum 'sebab akibat' berlaku pada semua aspek kehidupan. Karena hukum sebab akibat ini merupakan bagian dari sunnatullah (hukum yang Allah SWT tetapkan dan berlakukan di alam semesta). 


_Tiada asap jika tiada api,_ merupakan ungkapan untuk menggambarkan hukum sebab akibat ini. 


Setiap orang bisa menjadi salah satu atau kedua-duanya. 

Jika bisa memilih, maka pilihlah untuk berperan menjadi sebab.


Untuk berperan menjadi sebab, butuh bekal sbb :

berjiwa pioner gemar memulai lebih dahulu

~ bermental baja, tidak loyo dan sakit hati kendati mendapat penolakan

~ berhati samudra senantiasa sabar dan berserah diri atas hasil yang bakal diterima


Saya percaya, Anda mampu menjadi sebab perubahan kehidupan yang lebih baik. 

Ayo mulai dari _diri sendiri,_ dari _hal-hal yang sederhana_, dan _lakukan sekarang juga_. 

Bagaimana? Siap? 

Alhamdulillah. 


Salam Metamorfosa, Salam Perubahan

_*Coach HD. IRIYANTO, CPC, CHt*_

~ Inspirator Metamorfosis

~HRD Specialist

Saturday, September 28, 2024

Khazanah hikmah #123 : Cintai diri sepenuhnya


Cintai diri sepenuhnya 

Seberapa besar kesungguhan kita mencintai diri sendiri  Apakah selama ini kita sudah memperlakukan diri kita dengan baik dan pantas?


Coba kita evaluasi kembali hal-hal berikut ini. 

~ Apakah rasa syukur kita lebih dominan dibandingkan dengan keluh kesah kita? 

~ Apakah pikiran positif kita lebih sering kita gunakan daripada pikiran negatif kita. 

~ Apakah asupan yang halal dan sehat lebih kita pilih daripada asupan yang haram dan merusak tubuh? 

~ Apakah olah gerak omasih sering  kita kerjakan daripada bengong dan berdiam diri?

~ Apakah potensi diri lebih banyak diasah daripada ditelantarkan?


Jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa hal-hal yang tertulis tebal lebih banyak kita lakukan, InsyaAllah kita tergolong pribadi yang mencintai diri sepenuhnya.

Semoga itulah yang terjadi pada diri kita selama ini. 


Salam Metamorfosa, Salam Perubahan

_*Coach HD. IRIYANTO, CPC, CHt*_

~ Inspirator Metamorfosis

~ HRD Specialist

Tuesday, September 24, 2024

Jadwal Khotib dan Imam Jum'at Masjid Darul Muttaqien Purwomartani Tahun 2025

 

No

Tanggal

Pasaran

Khotib & Imam

1

03/01/2025

Kliwon

Dr. H. Ustadzi Hamzah 

2

10/01/2025

Pahing

H. R. Agung Nugraha, MA

3

17/01/2025

Wage

Prof. H. Suji Munadi 

4

24/01/2025

Legi

Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag 

5

31/01/2025

Pon

Drs. H. M. Abu Suhud, M.Pd. 

6

07/02/2025

Kliwon

Dr. H. Yayan Suryana

7

14/02/2025

Pahing

Drs. H. Sutaryo 

8

21/02/2025

Wage

Drs. H. Sutarman, MA

9

28/02/2025

Legi

Prof. Dudung Abdurrahman

10

07/03/2025

Pon

Dr. dr. H. Kurbaryanto 

11

14/03/2025

Kliwon

Drs. H. Supriyatna, MSI 

12

21/03/2025

Pahing

Moh. Hozin, S. Ag

13

28/03/2025

Wage

Achmad Suparlan, S. Ag

14

04/04/2025

Legi

Azra Fani Fahmi, SHI

15

11/04/2025

Pon

Samadi, ST., MBA 

16

18/04/2025

Kliwon

Ikhsan Pujiyanto 

17

25/04/2025

Pahing

Prof. Dr.H. Suyatno 

18

02/05/2025

Wage

Prof. H. Suji Munadi 

19

09/05/2025

Legi

Achmad Suparlan, S. Ag

20

16/05/2025

Pon

Ikhsan Pujiyanto 

21

23/05/2025

Kliwon

Prof. Dr. H. MundzirinYusuf 

22

30/05/2025

Pahing

H. R. Agung Nugraha, MA

23

06/06/2025

Wage

Drs. H. Budi Sarwanto, MA 

24

13/06/2025

Legi

Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag. 

25

20/06/2025

Pon

Drs. H. Sutaryo 

26

27/06/2025

Kliwon

H. Nurul Amri, S.Ag. MH 

27

04/07/2025

Pahing

Sartono 

28

11/07/2025

Wage

Drs.H. Ustadzi Hamzah 

29

18/07/2025

Legi

Azra Fani Fahmi, SHI

30

25/07/2025

Pon

Drs.H. M. Abu Suhud, M.Pd 

31

01/08/2025

Kliwon

Drs. H. Surpiyatna, MSI 

32

08/08/2025

Pahing

Drs. H. Budi Sarwanto, MA 

33

15/08/2025

Wage

Moh. Hozin, S. Ag

34

22/08/2025

Legi

Eko Mardiono, MSI

35

29/08/2025

Pon

Dr. dr. H. Kusbaryanto 

36

05/09/2025

Kliwon

H. Nurul Amri, S.Ag. MH 

37

12/09/2025

Pahing

Ikhsan Pujiyanto 

38

19/09/2025

Wage

Drs. H. Sutarman, MA

39

26/09/2025

Legi

Prof. Dudung Abdurrahman

40

03/10/2025

Pon

Sumadi, ST., MBA 

41

10/10/2025

Kliwon

Sartono 

42

17/10/2025

Pahing

H. R. Agung Nugraha, MA

43

24/10/2025

Wage

Prof. H. Suji Munadi 

44

31/10/2025

Legi

Eko. Mardiono, MSI

45

07/11/2025

Pon

Dr. H. Yayan suryana

46

14/11/2025

Kliwon

Drs. H. Sutaryo 

47

21/11/2025

Pahing

Prof. Dr. H. Mundzirin Yusuf 

48

28/11/2025

Wage

Prof. Dr. H. Sugeng Sugiyono 

49

05/12/2025

Legi

Prof. Dr.H. Sutrisno,M.Ag. 

50

12/12/2025

Pon

Sumadi, ST., MBA 

51

19/12/2025

Kliwon

Drs. H. Supriyatna, MSI 

52

26/12/2025

Pahing

H. R. Agung Nugraha, MA