Friday, February 28, 2025

M. Husnaini : Makna sejatinya puasa

 



Tadarus Ramadan #1

Makna Sejatinya Puasa 

Oleh: M. Husnaini


Alhamdulillah, kita dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan, yang di dalamnya ada kewajiban puasa. Puasa benar-benar membentuk mental pejuang. Untuk itu, Allah menjanjikan kebahagiaan besar bagi orang yang berpuasa, yaitu ketika berbuka dan ketika berjumpa dengan-Nya. 

Betapa ringan segala beban hidup yang kita tanggung sekiranya kita mampu mempraktikkan spirit puasa dalam keseharian. Sewaktu sakit, kita yakin bahwa kita sedang berpuasa, yang berbukanya adalah ketika sehat nanti. Sewaktu miskin, kita yakin bahwa kita sedang berpuasa, yang berbukanya adalah ketika kaya nanti. Sewaktu gagal, kita yakin bahwa kita sedang berpuasa, yang berbukanya adalah ketika sukses nanti.

Namun demikian, tidak mudah mengaplikasikan nilai-nilai puasa dalam kehidupan ini. Jika sekadar menahan diri dari makan, minum, dan seks sepanjang siang, banyak yang mampu. Namun, betapa susah mengendalikan diri untuk tidak marah, tidak galau, tidak jorok, dan tidak melakukan keburukan-keburukan lain, sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. 

Rasulullah sendiri jauh-jauh hari sudah menginformasikan, “Betapa banyak orang yang berpuasa, namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” Mengoreksi kualitas diri berdasarkan hadis itu, rasanya hampir pesimis bahwa puasa kita benar-benar berbuah pahala. 

Dalam riwayat lain yang juga sangat terkenal, Rasulullah mewanti-wanti kita, “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, tetapi malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.”

Dari hadis-hadis tersebut, ulama kemudian membagi kualitas puasa menjadi tiga tingkat. Ada puasa perut, yang merupakan tingkatan puasa paling rendah. Lebih tinggi dari itu ialah puasa anggota badan, karena mengharuskan kita mampu mencegah seluruh anggota badan ini dari maksiat. 

Yang paling tinggi tentu puasa hati. Jujur, kebanyakan kita masih berupaya untuk mencapai derajat ini. Sebab, semua tahu, betapa sukar dan berat melindungi hati dari berbagai anasir negatif. 

Sebagai penutup, simaklah sabda Rasulullah berikut:

“Puasa bukan hanya menahan makan dan minum saja. Tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan sia-sia dan jorok. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya: Aku sedang puasa, aku sedang puasa."

Thursday, February 27, 2025

Khutbah Rasulullah jelang Ramadhan



عن أمير المؤمنين علي بن أبي طالب عليهم السلام، قال: "إن رسول الله صلى الله عليه وآله خطبنا ذات يوم، فقال: أيها الناس، إنه قد أقبل إليكم شهر الله بالبركة والرحمة والمغفرة، شهر هو عند الله أفضل الشهور، وأيامه أفضل الأيام، ولياليه أفضل الليالي، وساعاته أفضل الساعات، هو شهر دعيتم فيه إلى ضيافة الله، وجعلتم فيه من أهل كرامة الله، أنفاسكم فيه تسبيح، ونومكم فيه عبادة، وعملكم فيه مقبول، ودعاؤكم فيه مستجاب، فاسألوا الله ربكم بنيات صادقة وقلوب طاهرة أن يوفقكم لصيامه وتلاوة كتابه، فإن الشقي من حرم غفران الله في هذا الشهر العظيم، واذكروا بجوعكم وعطشكم فيه جوع يوم القيامة وعطشه، وتصدقوا على فقرائكم ومساكينكم، ووقروا كباركم، وارحموا صغاركم، وصلوا أرحامكم، واحفظوا ألسنتكم، وغضوا عما لا يحل النظر إليه أبصاركم، وعما لا يحل الاستماع إليه أسماعكم، وتحننوا على أيتام الناس يتحنن على أيتامكم، وتوبوا إلى الله من ذنوبكم، وارفعوا إليه أيديكم بالدعاء في أوقات صلواتكم، فإنها أفضل الساعات، ينظر الله عز وجل فيها بالرحمة إلى عباده، يجيبهم إذا ناجوه، ويلبيهم إذا نادوه، ويعطيهم إذا سألوه، ويستجيب لهم إذا دعوه. أيها الناس، إن أنفسكم مرهونة بأعمالكم، ففكوها باستغفاركم، وظهوركم ثقيلة من أو زاركم، فخففوا عنها بطول سجودكم، واعلموا أن الله تعالى ذكره أقسم بعزته أن لا يعذب المصلين والساجدين، وأن لا يروعهم بالنار يوم يقوم الناس لرب العالمين. أيها الناس، من فطر منكم صائما مؤمنا في هذا الشهر، كان له بذلك عند الله عتق نسمة ومغفرة لما مضى من ذنوبه. فقيل: يا رسول الله، وليس كلنا يقدر على ذلك. فقال صلى الله عليه وآله: اتقوا النار ولو بشق تمرة، اتقوا النار ولو بشربة من ماء. أيها الناس، من حسن منكم في هذا الشهر خلقه، كان له جواز على الصراط يوم تزل فيه الأقدام، ومن خفف في هذا الشهر عما ملكت يمينه خفف الله عليه حسابه، ومن كف فيه شره كف الله عنه غضبه يوم يلقاه، ومن أكرم فيه يتيما أكرمه الله يوم يلقاه، ومن وصل فيه رحمه وصله الله برحمته يوم يلقاه، ومن قطع فيه رحمه قطع الله عنه رحمته يوم يلقاه، ومن تطوع فيه بصلاة كتب الله له براءة من النار، ومن أدى فيه فرضا كان له ثواب من أدى سبعين فريضة فيما سواه من الشهور، ومن أكثر فيه من الصلاة علي ثقل الله ميزانه يوم تخف الموازين، ومن تلا فيه آية من القرآن كان له مثل أجر من ختم القرآن في غيره من الشهور. أيها الناس، إن أبواب الجنان في هذا الشهر مفتحة، فاسألوا ربكم أن لا يغلقها عليكم، وأبواب النيران مغلقة، فاسألوا ربكم أن لا يفتحها عليكم، والشياطين مغلولة فاسألوا ربكم أن لا يسلطها عليكم.قال أمير المؤمنين عليه السلام: فقمت فقلت: يا رسول الله، ما أفضل الأعمال في هذا الشهر ؟ فقال: يا أبا الحسن، أفضل الأعمال في هذا الشهر الورع عن محارم الله عز وجل..."


Wahai manusia, sungguh bulan agung dan penuh berkah telah menaungi kalian. Bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Pada bulan itu, Allah menjadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan qiyam atau shalat di malam harinya sebagai ibadah sunnah.Siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebajikan, maka nilainya sama dengan mengerjakan kewajiban di bulan lain. Siapa yang mengerjakan suatu kewajiban dalam bulan Ramadhan tersebut, maka sama dengan menjalankan tujuh puluh kewajiban di bulan lain.”


“Ramadhan itu adalah bulan kesabaran; sedangkan ketabahan dan kesabaran, balasannya adalah surga. Ramadhan adalah bulan pertolongan. Pada bulan itu rezeki orang-orang mukmin ditambah.”


“Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa di bulan itu, maka ia akan diampuni dosanya, dibebaskan dari api neraka. Orang itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tersebut. Sedangkan pahala puasa bagi orang yang melakukannya, tidak berkurang sedikit pun.”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tak semua dari kami memiliki makanan untuk berbuka bagi orang lain.”


Rasulullah ﷺ menjawab, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberikan sebutir kurma, atau seteguk air, atau seteguk susu.”


Nabi ﷺ pun melanjutkan, “Dialah Ramadhan, bulan yang permulaannya dipenuhi dengan rahmat, periode pertengahannya dipenuhi dengan ampunan, pada periode terakhirnya merupakan pembebasan manusia dari azab neraka.”


“Barangsiapa yang meringankan beban pekerjaan pembantu-pembantu rumah tangganya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan membebaskannya dari api neraka.”


“Oleh karena itu dalam bulan Ramadhan ini, hendaklah kamu sekalian dapat meraih empat bagian. Dua bagian pertama untuk memperoleh ridha Tuhanmu dan dua bagian lain adalah sesuatu yang kamu dambakan. (Untuk meraih) dua bagian yang pertama, hendaklah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan memohon ampunan kepada-Nya. (Untuk meraih) dua bagian yang kedua hendaklah memohon (dimasukkan ke dalam) surga dan berlindung dari api neraka.”


“Siapa yang memberi minuman kepada orang yang berpuasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari telagaku, suatu minuman yang seseorang tidak akan merasa haus dan dahaga lagi sesudahnya, sehingga ia masuk ke dalam surga.” (Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah).

Thursday, February 13, 2025

Siapa yang berhak melunasi biaya haji reguler 2025
R. Agung Nugraha


Mengutip laman Kementerian Agama RI, yang berhak melunasi biaya haji reguler harus masuk dalam daftar nama Jemaah Haji Reguler yang masuk dalam alokasi kuota haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi.

Adapun kriteria jama'ah ditentukan sebagai berikut:

a. Jemaah haji masuk alokasi kuota keberangkatan pada musim haji tahun berjalan dengan ketentuan:

1) Berstatus aktif;

2) Berusia paling rendah 18 tahun;

3) Belum pernah menunaikan ibadah haji atau sudah pernah menunaikan ibadah haji paling singkat 10 (sepuluh) tahun sejak menunaikan ibadah haji yang terakhir pada tahun 1436 Hijriah/2015 Masehi kecuali pembimbing KBIHU bersertifikat.

b. Prioritas Jemaah Haji Reguler lanjut usia yang ditentukan:

1) Secara sistem berdasarkan urutan usia tertua di masing-masing provinsi;

2) Terdaftar sebagai Jemaah haji paling sedikit 5 tahun atau telah terdaftar sebagai Jemaah haji sebelum tanggal 3 Mei 2020. 

Semoga informasi ini bermanfaat. Sugeng tindak ngantos kondur, mugi dados haji mabrur, Agung Nugraha ingkang matur. (ran)

Pelunasan biaya haji dimulai 14 Februari 2025


Menyusul terbitnya Kepres Nomer 6 Tahun 2025 tentang Biaya Perjalanan Ibadah Haji 1446 H/2025 M, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) KEMENAG RI segera membuka tahapan pelunasan. 

Mengutip laman resmi Kementerian Agama RI, Hilman Latif menyampaikan bahwa "pelunasan Bipih jemaah haji reguler 1446 H mulai 14 Februari - 14 Maret 2025". 

Ia menambahkan " Jemaah haji sudah membayar setoran awal senilai Rp. 25juta, rata rata jamaah juga mendapatkan nilai manfaat yang masuk melalui virtual account sekitar Rp. 2 jt. Sehingga mereka dalam proses pelunasan tinggal membayar selisihnya" Pungkasnya. (ran)

Wednesday, February 12, 2025

TOK! inilah Biaya Haji Tahun 2025


 

Informasi dan ketetapan berapa besaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) dan biaya yang harus dibayar jemaah merupakan hal yang sangat ditunggu Jemaah haji tahun 2025.

Berikut besaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) per embarkasi berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2025 Tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1446 H / 2025 Masehi yang bersumber dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji dan Nilai Manfaat. 

Kepres tentang Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) yang ditanda tangani Presiden Prabowo Subiyanto per tanggal 12 Februari 2025 sebagai berikut :

No

Embarkasi

Jumlah (Rp)

1

Aceh

80.900.841,00

2

Medan

81.955.039,00

3

Batam

88.310.259,00

4

Padang

85.760.259,00

5

Palembang

88.390.259,00

6

Jakarta

92.854.259,00

7

Solo

89.457.009,00

8

Surabaya

94.934.259,00

9

Balikpapan

91.213.929,00

10

Banjarmasin

93.310.259,00

11

Makasar

91.649.429,00

12

Lombok

90.743.309,00

13

Kertajati

92.854.259,00

 

Adapun biaya yang harus ditanggung oleh masing masing Jemaah yang dikenal dengan istilan biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) adalah sebagai berikut :

No

Embarkasi

Jumlah (Rp)

1

Aceh

46.922.333,00

2

Medan

47.976.531,00

3

Batam

54.331.751,00

4

Padang

51.781.751,00

5

Palembang

54.411.751,00

6

Jakarta

58.875.751,00

7

Solo

55.478.501,00

8

Surabaya

60.955.751,00

9

Balikpapan

57.235.421,00

10

Banjarmasin

59.331.751,00

11

Makasar

57.764.801,00

12

Lombok

56.764.801,00

13

Kertajati

58.875.751,00

Dari biaya yang harus ditanggung oleh masing masing Jemaah, para Jemaah haji masih harus menambah/melunasi biaya yang besarannya bervareasi sesuai embarkasi masing masing. (ran)

Friday, February 7, 2025

Tata cara Sholat iftitah dalam sholat tarawih


Dalam melaksanakan sholat tarawih, ada beberapa masjid  yang melakukan sholat iftitah terlebih dahulu dan ada yang langsung sholat tarawih. 

Dan pada masjid yang melaksanakan sholat iftitah tara caranya Ada yang berjama'ah ada yang sendiri sendiri. Ada yang dikeraskan ada yang tidak. 

Dalil sholat iftitah

Ada beberapa  hadits-hadits Nabi saw yang menjelaskan tentang pelaksanaan shalat iftitah, antara lain sebagai berikut :


- عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ لِيُصَلِّيَ افْتَتَحَ صَلاَتَهُ بِرَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ. [رواه مسلم]


Artinya: “Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw apabila akan melaksanakan shalat lail, beliau memulai (membuka) shalatnya dengan (shalat) dua rakaat yang ringan-ringan.”[HR Muslim]


- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنْ اللَّيْلِ فَلْيَفْتَتِحْ صَلاَتَهُ بِرَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ. [رواه مسلم]


Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw, beliau bersabda: Apabila salah saeorang dari kamu akan melakukan shalat lail, hendaklah memulai (membuka) shalatnya dengan dua rakaat yang ringan-ringan.” [HR Muslim]


- عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ أَنَّهُ قَالَ لَأَرْمُقَنَّ صَلاَةَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّيْلَةَ فَصَلَّى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ طَوِيلَتَيْنِ طَوِيلَتَيْنِ طَوِيلَتَيْنِ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُمَا دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا ثُمَّ أَوْتَرَ فَذَلِكَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً. [رواه ابو داود]


Artinya: “Diriwayatkan dari Zaed bin Khalid al-Juhany ia berkata, sungguh saya mencermati shalat  Rasulullah saw. pada suatu malam, beliau shalat dua rakaat yang ringan-ringan, kemudian shalat dua rakaat yang panjang (lama) sekali, lalu shalat dua rakaat yang lebih pendek dari dua rakaat sebelumnya, lalu shalat dua rakaat yang lebih pendek dari dua rakaat sebelumnya, lalu shalat dua rakaat yang lebih pendek dari dua rakaat sebelumnya, lalu shalat dua rakaat yang lebih pendek dari dua rakaat sebelumnya, lalu kemudian melakukan witir. Maka demikianlah, shalat tigabelas rakaat.”[HR Abu Dawud]


- عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ يُصَلِّي افْتَتَحَ صَلاَتَهُ بِرَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ. [رواه احمد]


Artinya: “Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. apabila akan melaksanakan shalat lail, beliau memulai shalatnya dengan (shalat) dua rakaat yang ringan-ringan.” [HR Ahmad]


Tata cara sholat iftitah

عَنْ مَخْرَمَةَ بْنِ سُلَيْمَانَ أَنَّ كُرَيْبًا مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ قَالَ سَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ كَيْفَ كَانَتْ صَلاَةُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِاللَّيْلِ قَالَ بِتُّ عِنْدَهُ لَيْلَةً وَهُوَ عِنْدَ مَيْمُونَةَ فَنَامَ حَتَّى إِذَا ذَهَبَ ثُلُثُ اللَّيْلِ أَوْ نِصْفُهُ اسْتَيْقَظَ فَقَامَ إِلَى شَنٍّ فِيهِ مَاءٌ فَتَوَضَّأَ وَتَوَضَّأْتُ مَعَهُ ثُمَّ قَامَ فَقُمْتُ إِلَى جَنْبِهِ عَلَى يَسَارِهِ فَجَعَلَنِي عَلَى يَمِينِهِ ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِي كَأَنَّهُ يَمَسُّ أُذُنِي كَأَنَّهُ يُوقِظُنِي فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ قَدْ قَرَأَ فِيهِمَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ صَلَّى حَتَّى صَلَّى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً بِالْوِتْرِ ثُمَّ نَامَ فَأَتَاهُ بِلاَلٌ فَقَالَ الصَّلاَةُ يَا رَسُولَ اللهِ فَقَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ صَلَّى لِلنَّاسِ. [رواه ابو داود]


Dari Makhrumah ibn Sulaiman bahwa kuraib, (budak yang dimendekakan Ibnu Abbas) mengabarkan kepadanya bahwa di berkata :

Saya bertanya kepada Ibnu Abbas, “Bagaimana salat malam Rasulullah saw?” Ia menjawab, “Suatu malam aku bermalam di rumah beliau, yaitu di (rumah) Maimunah, lalu beliau tidur sehingga ketika lepas sepertiga malam atau pertengahan malam beliau bangun dan menuju ke bejana yang padanya terdapat air, lalu beliau berwudlu dan aku pun berwudlu bersamanya, kemudian beliau berdiri dan aku pun berdiri di samping kiri beliau, lalu beliau memindahkan aku ke sebelah kanannya, kemudian beliau meletakkan tangannya pada kepalaku seolah-olah memegang telingaku, seakan-akan beliau mengingatkan aku, lalu beliau Salat dua rakaat ringan” Aku mengatakan, “Bahwa beliau membaca padanya al fatihah pada setiap rakaat, kemudian salam, kemudian beliau Salat sampai sebelas rakaat dengan witir kemudian beliau tidur, lalu Bilal datang kepadanya dan berkata, “Salat wahai Rasulullah”, lalu beliau berdiri dan salat dua rakaat, kemudian beliau salat bersama orang-orang”.


Lafal doa iftitah dalam sholat iftitah

Dalam kitab Majma’ az-Zawaid wa Manba’ al-Fawaid, karangan Nuruddin Ali bin Abi Bakar al-Haisamy, Jilid 2 hal. 107, redaksinya sebagai berikut:


وَعَنْ خُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم ذَاتَ لَيْلَةٍ فَتَوَضَّأَ وَقَامَ يُصَلِّى فَأَتَيْتُهُ فَقُمْتُ عَنْ يَسَارِهِ قَأَقَامَنِى عَنْ يَمِيْنِهِ فَقَالَ سُبْحَانَ اللهِ ذِى الْمَلَكُوْتِ وَالْجَبَرُوْتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ. [رواه الطبرانى فى الأوسط ورجاله موثّقون]

Dari khudzaifah ibnu al yamani ia berkata : saya mendatangi Nabi Muhammad SAW suatu malam, Nabi berdiri untuk sholat (qiyamullail) lalu aku berdiri di sebelah kirinya, maka Nabi memposisikan saya disebelah kanannya,  (setelah takbir) lalu mengucapkan _sunhanallahi dzil malakut wal jabarut wal kibriyai wal 'adhomah. 

Dan dalam kitab “al-Mu’jam al-Ausath” karangan ath-Thabrany, redaksinya sebagai berikut:


وَ عَنْ خُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَتَوَضّأَ وَقَامَ يُصَلِّى فَأَتَيْتُهُ فَقُمْتُ عَنْ يَسَارِهِ فَأَقَامَنِى عَنْ يَمِيْنِهِ فَقَالَ سُبْحَانَ اللهِ ذِى الْمَلَكُوْتِ وَالْجَبَرُوْتِ وَالْكِبْرِيَاء وَالْعَظَمَةِ.


Simpulan

1. Sholat iftitah dalam sholat tarawih merupakan salah satu rangkaian dalam sholat malam. 

2. Dapat dilaksanakan baik sebelum tidur maupun setelah tidur. 

3. Dapat dilakukan secara sendiri maupun berjama'ah. 

4. Imam dapat membaca dengan jahr.