و حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ وَعَمْرُو بْنُ سَوَّادٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ غَزِيَّةَ عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا صَالِحٍ ذَكْوَانَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Amru bin Sawwad keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Amru bin al-Harits dari Umarah bin Ghaziyyah dari Sumai, maula Abu Bakar bahwasanya dia mendengar Abu Shalih Dzakwan bercerita dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa."
HR. Muslim: 744@ensiklopedi hadis
Ibrah :
Hadis ini jelas menunjukkan kebolehan, bahkan didalam teks itu berupa kata perintah "perbanyaklah" doa ketika sujud.
Ada sebagian ulama memperbolehkan doa apa saja dan biasanya diterangkan di sujud terakhir.
Namun dengan merujuk pernyataan rasulullah, sholatlah sebagaimana engkau melihat aku sholat, dapat dipahami bahwa memperbanyak doa dalam sujud dapat dilakukan disetiap sujud, bukan hanya pada sujud terakhir. Hal ini dapat kita pahami dari banyak sekali keterangan bahwa sholat nabi berdirinya lama, rujuknya lama, i'tidalnya lama, sujudnya juga lama, dst.
Lalu apa yang dibaca ketika sujud lama tersebut?, tentu tetaplah harus kembali pada apa yang dibaca oleh Rasul ketika sujud. Didalam beberapa hadis, inti doa nabi ketika sujud adalah tasbih, berupa bacaan subhanallah, subhanallahi wa bihamdihi, subhanallahi rabbiyal a'la wa bihamdihi dan doa tasbih yang dituntunkan lainnya.
Dengan demikian, memperbanyak doa ketika sujud bukan setiap dia bisa kita baca tetapi memperbanyaknya dengan cara mengulang-ulang bacaan tasbih yang telah dituntunkan.
Allahu a'lam
Khadijah, istri pertama Rasulullah
0 comments: