Takbir adalah kalimat اللَّهُ أَكْبَرُ "Allahu Akbar" yang berarti "Allah Mahabesar".
Lafal ini diucapkan dalam rangka mengagungkan Asma Allah SWT.
Bacaan takbir atau takbiran yang dikumandangkan dalam rangka idul fitri ialah sebagai berikut
اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ
لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ
اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ
Ada juga versi takbir lain yang lebih panjang, yaitu Lafal
اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ
ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ
اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا
وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً
لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ
صَدَقَ وَعْـدَهُ
وَنَصَرَعَبِدَهُ
و اعز جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ
لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ
اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ
الحمد
Waktu pelaksanan melafalkan takbir ada dua pendapat, pertama diucapkan sejak sore saat berakhirnya puasa ramadhan, ini didasarkan pada dhahir firman Allah dalam surat Al Baqarah : 185
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.
Dari ayat ini dipahami begitu selesai puasa (ditandai berbuka) pada hari terakhir bulan ramadhan, langsung disambung dengan takbir mengagungkan Asma Allah. Takbir ini dilafalkan terus hingga pagi saat sholat idul Fitri didirikan.
Pendapat kedua, takbir diucapkan setelah subuh pada tanggal 1 Syawwal ketika berangkat ke tanah lapang/tempat sholat id hingga didirikannya sholat idul Fitri.
Hal ini didasarkan pada riwayat Ibnu Abi Syaibah bahwa Nabi Muhammad SAW keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sholat selesai. Setelah selesai sholat, beliau menghentikan takbir.
Juga hadis dari Nafi' : Dulu Ibnu Umar bertakbir pada hari id (ketika keluar rumah) sampai beliau Tiba di lapangan. Beliau tetap melanjutkan takbir hingga imam datang.
Berdasarkan hadis riwayat Ibnu Abi Syaibah tentang perbuatan Rasulullah dan atsar sahabat Ibnu Umar ini, jumhur ulama menguatkan bahwa takbir idul fitri diucapkan pagi ketika berangkat menuju lapangan hingga selesai sholat. Oleh karena itu dalam sholat juga diperbanyak takbir, yaitu 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakaat kedua. Disamping itu takbir tetap diperbanyak disela-selq khutbah.
0 comments: