Belakangan rame perbincangan terkait karantina/isolasi warga negara Indonesia yang baru dipulangkan dari cina. ada pro dan kontra, khususnya warga sekitar tempat karantina. mereka khawatir tertular virus yang cukup membahayakan, yaitu virus corona.
Dalam perspektif agama, Islam telah memberikan pedoman bagaimana melokalisir sebuah penyakit. Hal ini dapat diketahui dari pesan Rasulullah terkait penyakit "tha'un" sebagai berikut :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطَّاعُونُ رِجْسٌ أُرْسِلَ عَلَى طَائِفَةٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَوْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَإِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلَا تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ قَالَ أَبُو النَّضْرِ لَا يُخْرِجْكُمْ إِلَّا فِرَارًا مِنْهُ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tha'un adalah sejenis kotoran (siksa) yang dikirim kepada satu golongan dari Bani Isra'il atau kepada umat sebelum kalian. Maka itu jika kalian mendengar ada wabah tersebut di suatu wilayah janganlah kalian memasuki wilayah tersebut dan jika kalian sedang berada di wilayah yang terkena wabah tersebut janganlah kalian mengungsi darinya".
Abu an-Nadlar berkata; "Janganlah kalian mengungsi darinya kecuali untuk menyelematkan diri".
HR. Bukhari: 3.214 @ensiklopedi hadis
Persiapan haji jalan terus
Ibrah :
Hadis ini merupakan petunjuk Rasulullah kepada umat ketika mendapati terjadinya suatu wabah penyakit. dahal kontek saat ini, ini menjadi rujukan untuk melakukan karantina bagi orang yang berpotensi suspect/terjangkit penyakit.
melalui pernyataan diatas, Rasulullah membangun kesadaran personal untuk melakukan tindakan preventif berupa isolasi diri hingga karantina. Ada dua pihak yang digugah kesadarannya, pertama orang yang (telah) "terkena" dan orang lain yang belum terkena.
Berdasarkan hadits tersebut, yang saya maksud "terkena" tidak hanya orang yang sudah positif suspect corona, melainkan termasuk orang-orang yang ada diwilayah tempat terjadinya wabah. Mereka perlu melakukan langkah-langkah isolasi diri. Isolasi ini bisa dimulai dari orang yang ada gejala sakit secara sadar menggunakan masker dan berusaha tidak keluar/membaur terlebih dahulu dengan banyak orang. Agar tidak menjadi orang menularkan penyakit. Daripada melarang setiap orang (sehat) beraktifitas, langkah ini merupakan cara yang paling bijak dan efektif. Namun cara ini memerlukan kesadaran diri yang tinggi, terlebih bagi orang dalam pemantauan, apalagi yang sudah positif suspect.
Selanjutnya hadis ini memberikan petunjuk bahwa orang yang berada diluar wilayah wabah, juga diperintahkan untuk membatasi diri, tidak masuk ke wilayah yang sedang terkena wabah penyakit sebagai bentuk antisipasi agar tidak tertular sehingga korban semakin banyak,
'larangan' keluar dari daerah pandemi sebagaimana hadis diatas bukan berarti orang tidak boleh berikhtiar tetapi lebih pada bagaimana menyikapi musibah tanpa harus panik yang justru dapat menyebarkan wabah ke tempat lain. Dalam batas masih memungkinkan tetap tinggal, lebih baik tetap tinggal dan terus berikhtiar meminimalisir resiko.
Dari penjelasan diatas, langkah-langkah mengantisipasi wabah corona adalah sebagai berikut :
1. Senantiasa menjaga kebersihan dan cuci tangan setelah melakukan aktifitas, apalagi ditempat umum.
2. Menghindari hadir/berkumpul ditempat tempat yang secara umum berpotensi terjadinya penularan.
3. Dalam hal kita harus bertemu banyak orang, gunakan masker dan hindari aktifitas yang dapat menjadi sebab tertular seperti bersalaman, berciuman, dan lainnya.
4. Perbanyak doa, dzikir dan langkah spiritual lainnya.
0 comments: