Monday, December 2, 2019

Bahaya Adu Domba dan najis air kencing


حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْأَشَجُّ وَأَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا وَقَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ سَمِعْتُ مُجَاهِدًا يُحَدِّثُ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَبْرَيْنِ فَقَالَ أَمَا إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ قَالَ فَدَعَا بِعَسِيبٍ رَطْبٍ فَشَقَّهُ بِاثْنَيْنِ ثُمَّ غَرَسَ عَلَى هَذَا وَاحِدًا وَعَلَى هَذَا وَاحِدًا ثُمَّ قَالَ لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا

Dan telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id al-Asyaj dan Abu Kuraib Muhammad bin al-Ala' serta Ishaq bin Ibrahim, Ishaq berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami al-A'masy dia berkata, saya mendengar Mujahid menceritakan dari Thawus dari Ibnu Abbas dia berkata; ‘Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati dua kuburan, beliau lalu bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa, mereka disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena dahulu suka mengadu-domba, sedangkan yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya.” Kemudian beliau meminta pelepah kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada satu kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain, seraya bersabda: “Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya selama belum kering.”"

HR. Muslim: 439@ensiklopedi hadis

Ibrah:
Kita sering mendengar tentang siksa kubur. Hadis ini menjelaskan diantara dua perbuatan dapat menyebabkan siksa kubur, yaitu namimah atau menggunjing dan najis yang disebabkan tidak sempurna ketika istinja' (bersuci) dari kencing.

Namimah berasal dari kata nammam, yaitu perbuatan seseorang yang bermaksud menghancurkan persahabatan antar dua  orang (atau lebih) dengan menyebutkan perkataan seseorang kepada orang lain (termasuk melalui tulisan maupun isyarat). Biasanya disertai dengan mengungkap rahasia seseorang, fitnah, hasud, kebohongan dan ghibah.

Dalam bahasa Indonesia, Namimah dikenal dengan istilah adu domba, gosip, menyebar fitnah dan ujaran kebencian.

Tujuan dari namimah ialah untuk merusak hubungan persahabatan dan menjadikan orang bermusuhan satu dengan lainnya.

Namimah  merupakan dosa besar, karena  bertentangan dengan perintah Allah untuk menyambung silaturahmi.

Ini bisa terjadi dalam lingkup terkecil seperti retaknya hubungan suami istri karena orang disekitarnya, atau keluarga terdekat seperti orang tua atau mertua yang terlalu ikut campur didalam rumahtangga anaknya.

Allahu a'lam

Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: