مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَمَنْ يُطِعْ الْأَمِيرَ فَقَدْ أَطَاعَنِي وَمَنْ يَعْصِ الْأَمِيرَ فَقَدْ عَصَانِي وَإِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَعَدَلَ فَإِنَّ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرًا وَإِنْ قَالَ بِغَيْرِهِ فَإِنَّ عَلَيْهِ مِنْهُ
HR. Bukhari: 2737 @ensiklopedi hadis
Ibrah :
Hadis ini menunjukkan peran sentral pemimpin. Ketaatan kepada pemimpin menduduki posisi ketiga setelah Ketaatan kepada Allah dan kepada Rasulullah.
Namun, ketaatan kepada pemimpin bukanlah tanpa reserve, ia wajib ditaati ketika perintah dan kebijakannya tidak bertentangan dengan Allah dan Rasul.
Dengan demikian, juga penting memilih dan atau mengangkat pemimpin yang berpihak kepada Allah dan Rasulullah.
Allahu a'lam
0 comments: