عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللُٰهُ عَنْهُ قَالَ٬ قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ ﷺ مَنْ قَالَ حِيْنَ يُصْبِحُ وَ حِيْنَ يُمْشِي : سُبْحَانَ اللُٰهِ وَ بِحَمْدِهِ مِاءَةَ مَرَّةٍ٬ لَمْ يَاءْتِ اَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بَاَفْضَلَ مِمَا جَاءَ بِهِ; اِلَا اَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَ قَالَ اَوْ زَادَ عَلَيْهِ.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dia berkata, Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa ketika pagi dan sore mengucapkan : SUBHAANALLAHI WA BIHAMDIHI Maha suci Allah dengan segala puji-Nya sebanyak seratus kali, maka pada hari kiamat tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya kecuali orang yang juga pernah mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dari itu.
H.R. Muslim No. 1.903 @mikhtashar sahih Muslim
Ibrah :
Keutamaan berdzikir diwaktu pagi dan waktu sore. Sehingga kita mengenal beberapa doa dan dzikir pagi sore.
Hadis ini menjadi salah satu dalil dzikir dengan bertasbih (memuji Allah).
Jumlah seratus dapat dipahami jariyah, yaitu kita dianjurkan melafalkan kalimat tasbih seratus kali ketika pagi, dan seratus kali ketika sore. Juga dapat dimaknai sebagai memperbanyak bertasbih tanpa sangat terikat pada jumlah 100 kali.
Demikian, 100 kali baik, kurang dari 100 kali juga boleh, lebihpin juga tidak mengapa.
Tidak semestinya menyalahkan orang yang bacaannya kurang dari 100 atau melebihi 100.
Disamping bacaan tasbih, masih ada lafal lain yang dituntunkan untuk dibaca ketika pagi dan sore.
Allahu a'lam
0 comments: