Saturday, March 15, 2025

6 Hal yang perlu disegerakan


Secara umum, kita dilarang tergesa-gesa, dalam bahasa jawa kesusu. Mengapa? Karena tergesa gesa itu tidak baik dan cenderung grusa-grusu.

Namun perlu dipahami bahwa, 'tergesa-gesa' tidak sama dengan "segera". 

Ada beberapa hal dalam Islam yang perlu disegerakan. Berikut 6 hal yang perlu disegerakan dan penjelasannya : 

1. Menikahkan anak

قوله ﷺ: إذا خطب إليكم من ترضون دينه وخلقه فزوجوه إلا تفعلوه تكن فتنة في الأرض وفساد كبير وفي لفظ: فساد عريض.

Rasulullah bersabda : jika (anakmu) dilamar oleh seseorang yang kamu ketahui baik agama dan akhlaqnya, maka segera nikahkan. Bila tidak engkau lakukan bisa menjadi fitnah  dan kerusakan besar dimuka bumi. 


2. Menguburkan jenazah


Suatu saat, Rasulullah SAW datang menjenguk Thalhah bin Baraa' RA yang sakit.


Kemudian, beliau bersabda,


إنِّي لا أَرَى طَلْحَةَ إِلا قَدْ حَدَثَ فِي الْمَوْت فَاذَنُونِي بِهِ وَعَجِلُوا، فَإِنَّهُ لَا يَنْبَغِي لِحِيفَةِ مُسْلِمٍ أَنْ تُحْبَسَ بَيْنَ ظَهْرَانَيْ أَهْلِهِ


Artinya: "Aku sungguh melihat bahwa Thalhah sudah benar-benar meninggal maka berilah waktu kepadaku (mensholatkan) dan percepatlah proses penguburannya! Tidak selayaknya mayat seorang muslim untuk dipertahankan di tengah-tengah keluarga." (HR Abu Dawud)


Dalam riwayat lain yang bersumber dari Abu Hurairah RA pernah menjelaskan sabda Rasulullah SAW berikut, "Segerakan membawa jenazah (ke kuburan), karena jika ia salah maka itu adalah kebaikan yang kamu persembahkan untuknya, dan jika ia selain dari itu maka itu adalah kejahatan yang kamu letakkan dari lehermu." (HR Muttafaq 'alaih) 


3. Membayar hutang

مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ أَدَاءَهَا، أَدَّاهَا اللهُ عَنْهُ، وَمَنْ أَخَذَهَا يُرِيدُ إِتْلَافَهَا، أَتْلَفَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلّ


Artinya,“Siapa saja yang mengambil harta orang lain (berhutang) seraya bermaksud untuk membayarnya, maka Allah akan (memudahkan) melunasinya bagi orang tersebut. Dan siapa saja yang mengambilnya seraya bermaksud merusaknya (tidak melunasinya), maka Allah akan merusak orang tersebut,” (HR. Ibnu Majah).

4. Istighfar/taubat


فَمَن تَابَ مِنۢ بَعْدِ ظُلْمِهِۦ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ ٱللَّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Barangsiapa bertaubat setelah berbuat dhalim, kemudian memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah memberikan taubat (ampunan/maaf) kepada orang tersebut. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha penyayang. 


5. Menjamu tamu


عن أبي هريرة رضي الله عنه : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ( من كان يؤمن بالله واليوم الآخر ، فليقل خيرا أو ليصمت ، ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر ، فليكرم جاره ، ومن كان يؤمن بالله    واليوم الآخر ، فليكرم ضيفه ) رواه البخاري ومسلم .


 Dari Abu Hurairah ra. Bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata baik atau bahkan lebih baik dia. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tetangga. 


Dalam hadis lain Rasullulah bersabda ;


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي شُرَيْحٍ الْكَعْبِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ جَائِزَتُهُ يَوْمٌ وَلَيْلَةٌ وَالضِّيَافَةُ ثَلَاثَةُ أَيَّامٍ فَمَا بَعْدَ ذَلِكَ فَهُوَ صَدَقَةٌ وَلَا يَحِلُّ لَهُ أَنْ يَثْوِيَ عِنْدَهُ حَتَّى يُحْرِجَهُ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ مِثْلَهُ وَزَادَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ


Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya dan menjamunya siang dan malam, dan bertamu itu tiga hari, lebih dari itu adalah sedekah baginya, tidak halal bagi tamu tinggal (bermalam) hingga (ahli bait) mengeluarkannya.” (Kitab Bukhari no. 5670).

6. Haii/umroh


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِي هَذَا وَمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الْأَقْصَى


Artinya : dari [Abu Hurairah] hingga sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan jauh, kecuali ke tiga Masjid. Yaitu: Masjidku ini (Masjid Madinah), Masjidil Haram (di Makkah) dan Masjid Al Aqsha."

Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: