Islam tidak Hanya Terkait dengan Kepercayaan tetapi juga dengan Masalah Sosial, Ekonomi maupun Politik untuk Memudahkan Ummat Mengabdi Pada Ilahi
Sebagai agama, tentu Islam memiliki perhatian khusus kepada masalah kepercayaan atau keimanan kepada Allah swt. Ketauhidan merupakan hal utama dalam sistem ajaran Islam. Namun bukan berarti Islam agama yang tidak memiliki perhatian apalagi mengabaikan terhadap masalah-masalah di luar kepercayaan, seperti masalah sosial, ekonomi, bahkan politik sekalipun.
Jika kita perhatikan al-Qur’an, banyak pesan-pesan yang menunjukkan betapa besarnya perhatian Islam terhadap masalah-masalah selain kepercayaan. Bukankah kewajiban mengeluarkan zakat atau anjuran untuk memberikan sebagian harta kepada orang-orang yang membutuhkan merupakan bukti bahwa Islam tidak melepaskan perhatiannya dari masalah sosial dan ekonomi.
Bahkan dalam al-Qur’an dikatakan sebagai orang yang mendustakan agama apabila tidak memerhatikan dan tidak menyantuni anak yatim, serta tidak mendorong memberi makan kepada orang-orang miskin. Demikian pesan al-Qur’an dalam Surat Al-Ma’un ayat 1-3.
Begitu pula dengan keberadaan para nabi dan rasul yang berhadapan dengan penguasa-penguasa sombong dan lalim seperti nabi Ibrahim dengan Namrud, Nabi Musa dengan Fir’aun, termasuk Nabi Muhammad saw. ketika menghadapi Abu Jahal dan contoh keberhasilan beliau membangun masyarakat berkeadaban di Madinah. Bukankah hal itu cukup megisyaratkan bahwa Islam adalah agama yang harus mengambil peran dalam masalah politik dan kekuasaan.
Jika politik dan kekuasaan, kondisi sosial dan ekonomi telah menghambat dan menghalangi, atau bahkan telah membaut manusia inkar dalam mengabdi kepada Allah, ummat Islam harus mengambil sikap. Sehingga ummat manusia mendapatkan jaminan dan fasilitas kemudahan dalam mengabdi kepada Allah, Dzat yang telah menciptakan dan memfasilitasi seluruh kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Salam Yansur.
0 comments: