Sunday, November 17, 2019

Sigit Warsito : Porsi Haji jama'ah yang wafat dapat diganti oleh ahli waris

H.  Sigit Warsito memberikan pembinaan

Bertempat di Masjid Agung dr Wahidin Sudirohusodo, Ahad (17/11) diselenggarakan Ta'aruf dan pembukaan manasik mandiri jamah haji Kab. Sleman tahun 2020.

Kepala Kantor Kemenag Kab. Sleman, Drs. Sya'ban Nuroni, MA., dalam sambutannya menyampaikan bahwa sesuai dengan amanat UU Penyelenggaraan Haji ialah memberikan pelayanan, bimbingan dan perlindungan. Disamping itu pemerintah bertugas mewujudkan kemandirian dan ketahanan jamaah haji.

Berkenaan dengan tugas tersebut, lebih lanjut Sya'ban menjelaskan dengan  penyelenggaraan manasik ini, diharapkan semua jamaah mandiri mengetahui rangkaian rukun dan syarat haji. Selain di tingkat kabupaten, Jamaah akan dilayani di KUA melalui kegiatan manasik sepanjang tahun di tingkat KUA.

Pada sesi selanjutnya, Drs. H. Sigit Warsito, MA selaku Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag DIY menjelaskan tingkat kepuasan terhadap layanan penyelenggaraan haji tahun 2019 telah mencapai 85,91 % dengan sebutan sangat memuaskan.

Karenanya, tahun 2020 merupakan tahun peningkatan kualitas manasik haji. Ia menyatakan, yang menjadi prioritas tahun ini adalah peningkatan kualitas manasik. Mengapa? Karena kalau layanan hotel mudah diperbaiki, tapi kalau ibadahnya tidak sempurna atau bahkan terlewat, maka tidak bisa diulang lagi.

Lebih lanjut, Sigit menjelaskan selama ini manasik di berikan 8 kali dengan BPIH, dan menunggu pelunasan sehingga waktunya sangat terbatas. Melalui terobosan manasik sepanjang tahun diharapkan mampu menjembatani persoalan manasik tersebut.

Diantara informasi yang disampaikan Sigit Warsito, ialah bahwa Jamaah yang telah memiliki nomor porsi kemudian tidak berangkat karena berhalangan tetap (wafat) dan atau sakit permanen sehingga tidak memungkinkan berangkat dapat digantikan oleh keluarga/ ahli waris. Namun teknisnya masih menunggu PMA. Sigit juga menjelaskan bahwa pengkloteran masih mengakomodir KBIHU. Namun secara tegas menyatakan  jangan merasa satu dengan yang lain lebih baik. Ia menegaskan semestinya sejak jama'ah masuk embarkasi, tidak boleh ada sekat-sekat, tapi menyatu sebagai jamaah haji Indonesia.

Menanggapi terobosan Manisik sepanjang tahun, secara terpisah Agung Nugraha selaku Kepala KUA kecamatan Sleman menyampaikan bahwa KUA Sleman telah memulai kegiatan manasik sepanjang tahun tersebut sejak bulan Mei 2019. Ia optimis kegiatan tersebut mampu memberikan bekal lebih kepada jamaah. (ran)
Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: