Friday, April 18, 2025

Tidak putus asa terhadap rahmat Allah



Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Ghazali mengkisahkan. Saat Nabi bersemangat cerita tentang hari kiamat bahwa ada hisab yang sangat detail dan jlimet sehingga tidak akan ada manusia yang lepas. Si badui interupsi. “ Ya Rasulullah, siapa yang menghisab ?”

Lengkap hadisnya sebagai berikut:

جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ يُحَاسِبُ الْخَلْقَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اللَّهُ، فَقَالَ الْأَعْرَابِيُّ: بِنَفْسِهِ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: بِنَفْسِهِ، فَضَحِكَ الْأَعْرَابِيُّ وَقَالَ: اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لِمَ الِابْتِسَامُ يَا أَعْرَابِيُّ؟ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ الْكَرِيمَ إِذَا قَدَرَ عَفَا، وَإِذَا حَاسَبَ سَامَحَ! قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: فَقُهَ الْأَعْرَابِيُّ.


Seorang Arab Badui datang kepada Rasulullah ﷺ dan berkata:

"Wahai Rasulullah, siapa yang akan menghisab makhluk pada hari kiamat?"

Rasulullah ﷺ menjawab:

"Allah."

Orang Arab Badui itu bertanya lagi:

"Sendiri?"

Nabi ﷺ menjawab:

"Sendiri."

Maka orang Arab Badui itu tertawa dan berkata:

"Ya Allah, segala puji bagi-Mu."

Lalu Nabi ﷺ bersabda:

"Mengapa engkau tersenyum, wahai Arab Badui?"

Orang Arab Badui itu menjawab:

"Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah yang  mulia jika berkuasa pasti memaafkan, dan jika menghisab, pasti memberi kelonggaran!"

Nabi ﷺ bersabda:

"Orang Arab Badui ini benar-benar cerdas."

Pada riwayat lain si badui itu gembira seraya berkata. “ kita selamat “. Lalu Nabi saw bertanya, mengapa kamu bisa begitu yakin. Si badui enteng saja menjawab "Sesungguhnya Allah yang mulia, jika berkuasa, pasti memaafkan.".

Di mata badui, urusan dengan Allah itu gampang. Dan memang begitu faktanya. Allah itu Maha Pengampun. Rahmatnya lebih luas daripada murkanya.  Kasih sayangnya mengalahkan marahnya. Sebagaimana sabda Nabi berikut:

صحيح البخارى - (ج 11 / ص 333)

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِى كِتَابِهِ ، فَهْوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِى غَلَبَتْ غَضَبِى»


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: "Ketika Allah selesai menciptakan makhluk, Dia menulis dalam kitab-Nya — dan kitab itu berada di sisi-Nya di atas Arsy  'Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku.'" (HR. al-Bukhari)

Hari ini Allah itu kasih sayangnya tak terbilang maka di akherat juga demikian adanya. Rahmat Allah lebih luas dari segalanya. Di dunia maupun di akherat.

Fakta kasih sayang Allah di alam itu sangat banyak. Harun Yahya berhasil merekam macam-macam kelakuan binatang yang sangat unik  dan menakjubkan. Orang ateis akan mengatakan, “ ya memang begitu alam semesta”. Tetapi orang beriman  berujar “ Rabbana ma khalaqta hazda batila (wahai Tuhan sungguh Engkau tidak menciptakan semua ini sia-sia”.

Orang badui yang hidup di padang pasir dengan mudah merasakan rahmat Allah. Di alam yang begitu keras dan ganas Allah ciptakan oase di tengahnya. Sehingga manusia, hewan dan tumbuhan tetap bisa bertahan hidup. Mereka merasa tidak berdaya menghadapi kerasnya alam, tetapi tetap yakin atas rahmat Allah sehingga tetap gembira dalam hidupnya.

Logika orang badui sederhana. Jika Allah sekarang rahmatnya banyak. Kasih sayangnya kepada makhluk tak terbilang. Maka di akherat juga tidak berubah. Alur pikir seperti itu cocok dengan sabda Nabi saw, bahwa semua orang beriman nanti masuk surga. Seberapapun kecilnya iman si hamba, Allah akan memasukkannya ke surga.

 Adapaun neraka itu hanya untuk orang-orang kafir. Kalaupun orang beriman mampir ke sana, itu hanya laundry. Untuk membersihkan dosa yang pernah diperbuat di dunia. Semakin banyak dosa semakin lama ia dicuci di neraka. Sebagaimana sabda Nabi berikut ini.

صحيح البخارى - (ج 1 / ص 46)

عنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ رضى الله عنه - عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « يَدْخُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ ، وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ ، ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَخْرِجُوا مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ . فَيُخْرَجُونَ مِنْهَا قَدِ اسْوَدُّوا فَيُلْقَوْنَ فِى نَهَرِ الْحَيَا - أَوِ الْحَيَاةِ ، شَكَّ مَالِكٌ - فَيَنْبُتُونَ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِى جَانِبِ السَّيْلِ ، أَلَمْ تَرَ أَنَّهَا تَخْرُجُ صَفْرَاءَ مُلْتَوِيَةً » . 

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: "Penduduk surga akan masuk surga, dan penduduk neraka akan masuk neraka. Kemudian Allah Ta‘ala berfirman, 'Keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari iman.' Maka mereka dikeluarkan dari neraka, sementara tubuh mereka telah hangus (menjadi hitam legam), lalu mereka dilemparkan ke dalam sungai kehidupan — atau sungai hidup (perawi Malik ragu) — maka mereka tumbuh kembali sebagaimana biji tumbuh di tepi aliran air. Tidakkah kamu lihat bagaimana biji itu tumbuh berwarna kuning dan melengkung?" (Hr. Bukhari)

Merujuk keterangan hadits diatas, Sesulit apapun keadaan yang kita alami jangan pernah putus asa dari rahmat Allah. Di antara kita mungkin ada yang sakit parah, mungkin ada pula yang terlilit hutang atau susah mencari uang. Tetaplah optimis, karena rahmat Allah akan diberikan kepada setiap hambanya.  Itulah nasehat nabi Ya’kub kepada putra-putranya. 

يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ


“ Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan Jangalah putus asa dari rahmat Allah, karena yang putus asa hanyalah orang-orang kafir”.

 Semoga rahmat dan kasih sayang Allah itu terus kita terima, baik saat hidup ini maupun sesudah kita mati. Sehingga kita dapat menjalani kehidupan dengan nyaman dan di akherat mendapatkan ampunan.

Terbaru
Berikutnya

0 comments: