Nabi Muhammad meninggalkan wasiat kepada umatnya dengan sabda
beliau :
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ
بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
Artinya : Aku telah tinggalkan
pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya,
(yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (Hadits Shahih Lighairihi, HR. Malik;
al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim
al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن
كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا
Artinya : Sesungguhnya telah ada
pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.
Dengan demikian, apabila kita ingin
mendapat ridho Allah, selamat dan menginginkan surga, maka caranya dengan
mengikuti sunnah nabi.
1.
Menjadikan Al Qur’an
sebagai petunjuk jalan hidup
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ
اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى {123} وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى
فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Artinya : Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa
yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. Dan
barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam
keadaan buta. (Q.S Thaha: 123, 124).
2.
Berakhlaq dengan al Qur’an
Ketika
Ibu Aisyiah ditanya tentang Akhlaq Nabi, beliau menjawab :
كَانَ خَلْقُهُ الْقُرْآنُ
Artinya : Bahwa Akhlaq Nabi adalah Al Qur’an.
3.
Mengikuti Nabi
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ
فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ
Artinya : "Katakanlah jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihimu." (QS Ali Imran:
31).
4.
Mencintai yang dicintai
nabi
وَالَّذِينَ تَبَوَّؤُا الدَّارَ
وَالْإِيمانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ
مَنْ هاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حاجَةً مِمَّا أُوتُوا
وَيُؤْثِرُونَ عَلى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كانَ بِهِمْ خَصاصَةٌ
Artinya,
"Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman
(Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshar) 'mencintai'
orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshar) tiada
menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada
mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri
mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan." (QS al-Hasyr: 9).
5.
Begetar menyebut nabi
كَانَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَهُ لَا يَذْكُرُونَهُ إِلَّا خَشَعُوا وَاقْشَعَرَّتْ
جُلُودُهُمْ وَبَكَوْا.. وَكَذَلِكَ كَثِيرٌ مِنَ التَّابِعِينَ مِنْهُمْ مَنْ
يَفْعَلُ ذَلِكَ مَحَبَّةً لَهُ وَشَوْقًا إِلَيْهِ.. وَمِنْهُمْ مَنْ يَفْعَلُهُ
تَهَيُّبًا وَتَوْقِيرًا
Artinya,
"Setelah wafatnya Nabi, tidaklah disebutkan nama Nabi saw kecuali meraka
para sahabat bersikap khyusu', kulit-kulit mereka bergetar dan menangis. Sikap
yang sama terlihat juga pada mayoritas tabi'in. Sebagian mereka bersikap
seperti itu karena kecintaan dan kerinduan kepada Nabi, sebagian lain karena
segan dan memuliyakannya
6.
Menghidupkan sunnah nabi
قَالَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا
بُنَيَّ، إِنْ قَدَرْتَ أَنْ تُصْبِحَ وَتُمْسِيَ لَيْسَ فِي قَلْبِكَ غِشٌّ
لِأَحَدٍ فَافْعَلْ. ثُمَّ قَالَ لِي: يَا بُنَيَّ، وَذَلِكَ مِنْ سُنَّتِي.
وَمَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي. وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي
الْجَنَّةِ
Artinya, “Anas
bin Malik ra berkata: “Rasalullah bersabda: “Wahai anakku, jika kamu mampu pada
pagi sampai sore hari di hatimu tidak ada sifat khianat pada seorangpun, maka
perbuatlah.” Kemudian beliau berkata kepadaku lagi: "Wahai anakku, itu
termasuk sunnahku. Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka ia telah
mencintaiku. Barangsiapa yang telah mencintaiku, maka aku bersamanya di
surga."
7.
Berkasih saying karena
Allah
لَا تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
Artinya: "Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan
hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah
dan Rasul-Nya." (QS al-Mujadilah: 22).
8.
Senantiasa berdzikir kepada
Allah
فَاذْكُرُوْنِيْٓ
اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
Artinya
: Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku
dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. ( Al BAqoroh : 152)
0 comments: