حَدَّثَنَا عَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ الدُّورِيُّ وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ حَدَّثَنِي أَبُو مَرْحُومٍ عَبْدُ الرَّحِيمِ بْنُ مَيْمُونٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ الْجُهَنِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ يَسْتَطِيعُ أَنْ يُنَفِّذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ فِي أَيِّ الْحُورِ شَاءَ
Telah menceritakan Abbas bin Muhammad Ad Duri dan lebih dari satu orang perawi berkata, Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid Al Muqri Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Ayyub Telah menceritakan kepadaku Abu Marhum Abdurrahim bin Maimun dari Sahl bin Mu'adz bin Anas Al Juhani dari bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang menahan amarahnya, sedangkan ia mampu untuk menumpahkannya, maka Allah akan memanggilnya kelak pada hari kiamat di atas kepada seluruh makhluk, sehingga Allah memberikannya pilihan yang ia inginkan." Ini adalah hadits hasan gharib. (HR. Tirmidzi: 1944) @ensiklopedi hadis
Ibrah :
Setiap orang tentu mempunyai amarah, namun tidak setiap orang mampu menahan amarah.
Orang yang merasa dalam posisi benar, terkadang justru semakin kuat dorongan untuk meluapkan kemarahannya. Dalam posisi demikian orang yang bersalah, meski mungkin bukan karena sengaja, akan sangat terpojok. Sementara yang marah, karena merasa benar, akan puas melampiaskan kemarahannya. Disini setan telah berhasil menguasai amarahnya.
Rasulullah melalui hadis ini memberikan petunjuk bahwa ketika seorang mampu mengendalikan amarahnya, sedang sebetulnya dia pantas marah, akan diberikan kemuliaan di surga. Balasannya ialah diberikan apa yang diinginkan.
Semoga kita mampu mengendalikan kemarahan, meski sebetulnya pantas untuk marah.
Lalu, apakah kalau ada keburukan kita tidak boleh marah?
Keburukan tidak untuk dimarahi tetapi untuk diluruskan. Karena murah bisa jadi tidak menyelesaikan masalah.
0 comments: