Thursday, September 26, 2019

Musibah sebagai penghapus dosa


حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَلْحَلَةَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin 'Amru telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Muhammad dari Muhammad bin 'Amru bin Halhalah dari 'Atha` bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri dan dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya."

HR. Bukhari: 5210

Ibrah :
Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Kondisi, situasi yang menurut kita tidak menyenangkan seringkali langsung kita sikapi sebagai 'kemarahan' Allah, lalu kita menyalahkan Allah. Padahal bisa jadi penyakit, keletihan, kekhawatiran, kesedihan, kesusahan yang kita alami itu sebetulnya adalah bentuk cinta Allah kepada kita.

Teruslah muhasabah dan berpikir positif terhadap setiap kejadian. Barangkali itulah cara Allah menghapus dosa atau kesalahan kita.

Disinilah kita dituntut syukur dan sabar, atau sabar dan syukur.

_Allahu a'lam_
Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: