TOUR DE MASJID :
'Isro' Mi'raj' jaman now
Sudah hampir setahun saya sampaikan kepada istri dan anak-anak, "kapan kapan bapak pingin ajak kalian untuk menengok masjid masjid yang bapak (baca : yayasan) terlibat dalam pembangunan masjid-masjid tersebut. Meskipun sekedar duduh weruh. :) yaitu menghubungkan muhsinin pemilik dana dengan tanah wakaf yang menjadi tanggungjawab kami.
Maksud saya, agar istri dan anak anak tahu aktifitas yang selama ini ayahnya lakukan sehingga sering pulang telat, libur saja masih kesana-kesini sepertinya sok sibuk :) , bahkan "mengurangi" jatah uang yang semestinya dibawa kerumah karena untuk beli bensin ngalor ngidul tersebut.
Alhamdulillah Hari ini, senin 27 Rajab 1446 H, saya akhirnya berkesempatan mengajak jalan jalan istri dan anak-anak mewujudkan niat tersebut dan saya menyebutnya tour de masjid.
Ceritanya begini:
Star dari rumah jam 10.00, maunya sih jalur sleman timur dulu. Tapi baru 200 meter keluar rumah ternyata jembatan pulowatu macet parah. Entah ada apa. Akhirnya putar balik ke utara, ganti target, sleman barat.
Trip pertama tujuan ke Masjid AzZarkasyi di sidomulyo trimulyo sleman. Wakaf kepada Yayasan Darul Muttaqien Medari dari keluarga pak Zarkasyi, melalui pak Muhammad Yusuf.
Trip kedua, masjid Baitussalam di Jalan Magelang . 17. Wakaf dari dokter Sunarko kepada Persyarikatan Muhammadiyah.
Trip ketiga, Masjid As-Sakinah di kragan Tempel. Nadzir Muhammadiyah.
Trip ke empat, Masjid IPHI. Nadzir IPHI Kapanewon Tempel.
Trip kelima, Masjid Al Iman atau masjid At Rohman di jetis depok, Desa Sendangrejo Mingir. Nadzir Muhammadiyah.
Trip ke-enam, Masjid Qublan atau masjid Baitul Izzah di Ngloji sendangrejo Minggir. Nadzir Muhammadiyah. Masjid ini punya sejarah heroik, dimana PCM Minggir yang "tidak punya uang" berani ngenyang tanah seluas 2.700 Meter bekas Loji, yang akhirnya dibeli secara berjamaah dan sekarang dikenal dengan istilah Wakaf Melalui Uang. Sesuai dengan rencana, kami dapat ikut sholat dhuhur berjamaah di masjid Baitul Izzah.
Setelah mampir maksi diatas jembatan kreo, berlanjut.
Trip ketujuh, Masjid Nurullah yang terletak di Klepu Sendangmulyo Minggir. Apabila masjid lainnya berasal dari Muhsinin luar, Masjid ini dananya bersumber dari Muhsinin lokal yogyakarta yaitu H. Zarkasyi. Dibanding 6 masjid sebelumnya, masjid ini lebih gagah karena harus "bersaing" dengan gereja yang cukup besar di selatannya.
Trip kedelapan, Musholla As-Sakinah di kompleks Kua Minggir . Meski kecil, namun bagi saya musholla ini sangat bersejarah dan sangat berkesan. Mengapa?
Karena musholla ini merupakan yang pertama kali dan tonggak awal pergumulan saya "membangun" masjid/musholla. Musholla As Sakinah di bangun saat saya menjadi Kepala KUA di KUAminggir, tidak di bangun dari donatur tunggal, tetapi dihimpun 'ketengan' dari warga masyarakat minggir dan sekitar. Disinilah saya sebagai kepala KUA merasa sangat menyatu dengan masyarakat se kecamatan. Semua program seperti Gerakan Menikah Menanam, Lomba DBKS, pendataan warga "kumpul kebo' untuk kemudian dinikahkan Massal, Gerakan Maghrib mengaji, dan lainnya semua didukung penuh oleh masyarakat. Lebih bersyukur lagi pengajian Jumat legi dengan menghadirkan takmir-takmir sekitar 70-100 orang hingga saat ini masih terus berjalan.
Trip kesembilan, Masjid Darul Muhtadin di Toragan Sumberadi Mlati, Sleman.
Trip kesepuluh, Masjid Thurfah Muhammadiyah yang terletak di Jongke Sinduadi Mlati Sleman. Disini kami berjama'ah sholat ashar. Dan ketemu teman teman takmir yang sangat bersemangat.
Masjid Thurfah yang baru satu tahun berjalan alhamdulillah sangat makmur. Karena jum'atan selalu membludak, saat ini teman teman takmir sedang melebarkan masjid ke utara dan kentimur.
sebetulnya masih ada 3 masjid lagi di sisi barat, yaitu MGS di Gamping, Panasan Sleman dan Sleman. Tapi karena sudah sore dan akan ada jadwal ngaji. Maka tour de masjid sementara cukup.
-------
Bolehlah rihlah kami sekeluarga hari ini kami anggap sebagai napak tilas Isro' mi'raj dimana :
Di sebagian malam tanggal 27 Rajab pada tahun ke-10 kenabian, nabi Muhammad SAW di perjalankan (Isro') oleh Allah SWT dari Masjidil Haram di Makkah ke masjid Al Aqsho di Palestina, lanjut dinaikkan (mi'raj) hingga menerima perintah sholat 50 kali sehari semalam. Dan berkat masukan Nabi Musa, Nabi Muhammad mendapat "discount" hingga akhirnya 'hanya' menjadi 5 kali sehari semalam. Yang setara dengan 50 kali sholat.
Syariat itu telah diterima Nabi Muhammad SAW, maka 5 waktu sudah tidak boleh lagi ditawar.
Yang perlu kita ambil hikmahnya adalah : semoga Allah kuatkan kita agar tetap mampu 'menegakkan' shalat. Dengan terus berdoa :
رب اجعلني مقيم الصلاة ومن ذريتي ربنا و تقبل دعاء
------
Tunggu tour de Masjid seri 2 untuk sektor timur ya
0 comments: