Menemukan Ketenangan dalam Meyakini Hari Pembalasan Walaupun Jiwa Sedang Teraniaya
Apabila mempelajari dan menghayati pesan yang dijelaskan dalam Kitab Suci bahwa Allah adalah "Pemilik hari pembalasan" (QS. 1:4), kita dapat menjadikannya sebagai landasan penting bagaimana menjaga jiwa kita agar tetap tenang walau sedang dalam keadaan teraniaya sekalipun.
Pada umumnya, orang yang merasa sedang teraniaya, selain ingin segera lepas dari penganiayaan, juga terkadang muncul pikiran buruk yang membangkitkan keinginan untuk balas menganiaya. Sebab, sikap aniaya itu mengganggu dan merusak ketenangan dan ketentraman orang yang dianiaya.
Hal yang akan membuat kita tenang dan tentram saat menghadapi sikap-sikap aniaya yaitu, bahwa Allah sebagai Pemilik dan Raja hari pembalasan, kelak akan memberi balasan yang setimpal untuk orang yang berbuat aniaya. Demikian keterangan Prof. Quraish Shihab saat menafsirkan surat Al Fatihah ayat 4 tersebut. Sehingga kita tidak perlu lagi gelisah menuntut balas, sebab pasti Allah akan membalasnya dengan adil.
Selain itu, terkandung pula pelajaran bahwa kita juga diminta agar tidak selalu menghitung segala sesuatunya dengan ukuran di sini dan sekarang saat masih hidup di dunia. Banyak aktivitas yang kita lakukan dan yang dilakukan orang lain terhadap kita tanpa harus menuntut hasil ataupun balasannya sekarang. Sebab Allah akan membalas semua amal perbuatan manusia di hari pembalasan nanti, termasuk membalas perbuatan aniaya.
Salam Yansur.
0 comments: