Kebermaknaan Hidup Terletak Pada Amal Baik yang Diridlai Allah dan Dirasakan oleh Sesama Manusia
Doktrin penting yang diajarkan Islam adalah perintah agar kita selalu berbuat baik. Jika tidak melakukan kebaikan kita terancam kehilangan nilai positif yang memberi makna pada setiap amal yang kita lakukan. Hidup yang tercerabut dari nilai-nilai positif, keberadaan kita akan dianggap tidak ada.
Orang yang berkecukupan harta, kebaikannya diperoleh dengan membelanjakan hartanya di jalan Allah. Sebab membelanjakan harta di jalan Allah akan dilipatgandakan (QS. 2: 261). Jika yang dimiliki berupa tenaga dan keterampilan, maka kebaikannya berada pada tenaga dan keterampilan yang digunakannya untuk menolong dan meringankan beban kesusahan orang lain.
Kalau yang dimilikinya berupa ilmu pengetahuan, kebaikannya diperoleh melalui ilmu pengetahuan yang digunakannya untuk mencerahkan orang lain. Bukan untuk mengelabui dan menyesatkannya, sebab mengelabui dan menyesatkan orang lain pada dasarnya sedang mengelabui dan menyesatkan dirinya sendiri.
Berbuat baik dalam segala hal, sesuai kemampuan dan kapasitas masing-masing. Jika kita tidak melakukan kebaikan kita akan jatuh dalam kebinasaan. “Dan belanjakanlah (harta dan kemampuan yang kamu miliki) di jalan Allah dan janganlah kamu menjatuhkan tangan (diri) kamu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QW. Al-Baqarah : 195). Salam Yansur.
0 comments: