Sunday, December 9, 2018

Yansur : Kemuliaan bukan karena harta, tapi imam dan taqwa

Derajat Kemuliaan Manusia tidak Diukur dari Jumlah Harta tetapi dari Kualitas Iman dan Taqwanya  Kepada Allah.

Ketika pikiran sudah terisi penuh dengan pandangan hidup keduniaan, maka perspektif hidupnya akan didominasi oleh material duniawi dan kesenangan yang bersifat sementara. Keduniaan akan menjadi ukuran utama dalam menentukan kadar kesuksesan hidupnya. Kehidupan dunia akan terasa sangat indah  sebab sudah menyatu dan mendarah daging dalam jiwanya.

Hal-hal yang bernuansa spiritual keagamaan akan dipandangnya  kuno dan ketinggalan jaman. Ketaatan hidup beragama dinafikan, bahkan dianggapnya terbelakang dan ‘ndeso’ sebab tidak akan bisa menopang kesuksesan. Berkumpul dengan orang-orang  yang komitmen agamanya tinggi dianggap akan mengurangi dan  merusak harga dirinya.

Memang Kitab Suci telah menegaskan bahwa , “Kehidupan dunia akan dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir. Mereka terus-menerus merendahkan orang-orang yang beriman. Padahal, orang-orang yang bertaqwa itu di atas mereka (lebih mulia dari mereka) pada Hari Kiamat. Dan Allah memberi rezeki secara terus-menerus kepada yang dikehendaki-Nya tanpa batas (QS. Al-Baqarah: 212).

Berdasarkan ayat tersebut, justru orang-orang yang beriman dan memiliki komitmen keagamaan yang kuatlah yang kedudukannya lebih tinggi. Bahkan tidak hanya mendapatkan kedudukan tinggi di akhirat, dalam kehidupan di dunia saat ini pun dia tinggi dan mulia.

Orang yang taat agama adalah pengelola dan penguasa atas alam raya ini. Sementara orang yang bergelimang dalam kehidupan duniawi, pada hakekatnya adalah budak dunia sebab dia rela mengorbankan dirinya untuk mengejar harta yang sejatinya telah ditundukkan Allah untuknya.  Salam Yansur.
Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: