Tugas Kita Hanya Menyampaikan Kebenaran Setelah itu Serahkan Pada Kemerdekaan Orang Lain untuk Menerima ataupun Menolaknya
Memang, bukan kapasitas kita untuk memastikan apalagi memaksa orang lain agar mengikuti apa yang kita sampaikan. Walaupun yang disampaikan itu sudah berdasar pada argumen yang otentik dari sumber rujukan utama dalam beragama.
Tugas setiap muslim adalah menyampaikan apa yang didengar dan didapat dari hasil taklim, yang sebelumnya sudah melakukan kroscek dan klarifikasi dengan dalil-dalil resmi yang diakui kesahihannya.
Setelah menyampaikannya, serahkan sepenuhnya pada kemerdekaan orang lain. Tanpa harus menghujat dan menghakiminya, apalagi melakukan kriminalisasi dengan mengatasnamakan kebenaran itu sendiri. Jangan sampai menimbulkan sikap benci dan antipati, sebab jika sudah tertanam sikap benci dan antipati, apapun yang disampaikan tidak akan pernah bisa diterima.
Bahkan bisa jadi bagi orang yang sudah terlanjur antipati, kebenaran yang disampaikan itu akan diputar balikkan dan dicari titik lemah dan salahnya. Jika tidak ditemukan kelemahan dan kesalahan dalam substansi, kesalahan akan dicari dalam caranya ketika kita menyampikan. Sehingga pada saatnya pesan kebenaran itu lambat laun akan tertutup dan tergantikan dengan kesalahan-kesalahan yang ditemukan.
Hal demikian akan sangat membahayakan, dapat mengancam kearifan dan pengetahuan ummat karena dikuasasi oleh perasaan antipati dan kebencian yang berlebih-lebihan. Salam Yansur.
0 comments: