Thursday, November 1, 2018

Berbicara yang baik dan mudah diterima

Bicara Baik dengan Kawan maupun Lawan Akan Memudahkan Diterimanya Pesan walaupun Pahit untuk Dibicarakan

Diantara kelebihan yang dimiliki manusia, selain berakal juga diberi kemampuan bisa berbicara. Dengan kemampuan berbicara, kita bisa berkomunikasi, menyampaikan keinginan dan harapan, serta bisa saling memengaruhi satu dengan yang lain. Namun, meskipun kemampuan bicara merupakan kelebihan, tidak selamanya kelebihan itu akan berbuah kebaikan.

Melalui bicara kita dapat membangun kehidupan yang harmonis, tetapi bisa juga tercipta kehidupan yang penuh konflik.  Melalui bicara kita bisa memuliakan orang lain, dan bisa juga menghinakannya. Sehingga pada saatnya isi pembicaraan dan cara bicara akan menentukan mulia dan hinanya orang yang berbicara.

Agar kemampuan bicara ini dapat memberi kemuliaan dan menciptakan kehidupan yang harmonis, maka kaum yang beriman diperintahkan mengucapkan yang baik dan benar. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. (33:70) “Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia.” (2:83). “Dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang lebih baik (benar)” (17:53). Demikian diantara firman Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Berbicara baik dan benar bukan hanya dengan kawan tetapi juga dengan lawan. Nabi Musa dan Nabi Harun  diperintahkan oleh Allah untuk berbicara menemui Fir’aun dengan perkataan yang baik lagi lembut.  “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (QS. Thaha: 44). 

Berbicara yang baik akan memberi manfaat yang baik. Seandainya ucapan  itu merupakan kebenaran yang pahit sekalipun, jika disampaikan dengan baik dan bijaksana, pesan itu akan tersampaikan dan akan diterima dengan baik. Minimal pada saat berkomunikasi akan merasakan suasana yang harmonis, menentramkan, dan produktif. Salam Yansur.
Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: