Saturday, November 3, 2018

Berhati-hati terhadap label; bisa sesat lho

Hati-hati dengan Label sebab Bisa Menjadi Alat Tukar yang Efektif untuk Menggadaikan Petunjuk dengan Kesesatan. 

Meskipun kita mengetahui dan menyadari bahwa dalam kehidupan di dunia ini manusia cenderung membutuhkan kebersamaan dengan yang lain, tetapi  dibalik itu  selalu terselip kepentingan subjektif yang akan mengganggu kebersamaan itu. Sehingga muncul sikap-sikap simpatik dan antipatik yang dapat mempengaruhi harmoni kebersamaan. 

Disharmoni itu tidak selalu disebabkan oleh masalah yang ada di hulu, tetapi dalam kasus tertentu hal-hal sederhana yang ada di hilir justru bisa lebih dominan mempengaruhi dinamika kebersamaan. Soal label misalnya, sebenarnya merupakan masalah hilir. Akan tetapi “label” sering membuat kita merasa lebih berkuasa untuk mendiskreditkan orang lain yang berlainan lebel dengan kita. 

Padahal kalau sedikit memiliki kerendahan hati dan mau menelusuri  ke hulunya, sebenarnya sama sekali tidak ada yang berbeda. Bahkan mungkin tujuan sekalipun sebenarnya juga sama. Itu sebabnya  mengapa dalam iman yang sama (mukiminin-muslimin), kita masih menyaksikan adanya persinggungan yang cenderung dapat membahayakan keimanan itu sendiri. Demikian, label yang ada di hilir lebih dominan mempengaruhi pandangan apakah kita harus hidup bersama atau menjadikannya sebagai musuh bersama. 

Jika kita mengetahui  bahwa secara substansial sesungguhnya terdapat kesamaan iman, tetapi kita justru lebih berkomitmen pada label, jangan-jangan kita   termasuk kategori yang disebut dalam bahasa Al-Qur’an dengan orang yang “membeli kesesatan dengan petunjuk”  sehingga seluruh perniagaan kita merugi karena tidak mendapatkan pentunjuk (QS.2: 16), atau “orang-orang yang menukar kehidupan akhirat dengan kehidupan dunia” (QS. 2: 86). yang akan menjauhkan kita dari pertolongan Allah baik di dunia maupun di akhirat. Salam Yansur.
Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: