Agar Terhindar dari Memakan Makanan Haram Maka Lintaskan dalam Benak Bahwa Mencari dan Memakannya Bagaikan Mencari dan Menelan Api
Metafor yang dikemukakan Kitab Suci terkait dengan orang yang memakan makanan yang dilarang oleh Allah adalah seperti orang yang menelan api ke dalam perutnya. Meskipun lahirnya makanan itu nampak lezat, disajikan dalam ruang dan keadaan yang menyenangkan tetapi sesungguhnya yang dimakan itu adalah kepedihan.
“..mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api…” demikian penggalan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 174.
Mengunyah dan menelan makanan yang diharamkan pada dasarnya sedang meratakan dan menelusuri jalan yang akan menghantarkan kita di Hari Kemudian ke dalam bara api neraka. Keadaan yang pasti sangat ditakutkan oleh orang mukmin yang meyakini akan kepastian datangnya Hari Kemudian itu.
Metafor sekaligus ancaman tersebut sesungguhnya merupakan kemurahan Allah kepada manusia. Sebab metafor tersebut dapat dijadikan sebagai terknik dan metode untuk menghindarkan diri dari memakan makanan yang diharamkan. Kita bisa melatih diri dengan melintaskan pikiran bahwa memakan makanan yang diharamkan itu berarti menelan api.
Jika menelannya bagaikan menelan bara api maka ketika proses mencarinya; mulai dari niat, gerak anggota tubuh, dan media yang digunakan sesungguhnya sudah merupakan api itu sendiri yang seharusnya sudah membuat kita kepanasan. Walaupun ruang yang digunakan untuk mencari rejeki yang haram itu ruangan ber-AC. Salam Yansur.
0 comments: