Diantara Maksud Perintah Memakan Makanan Halal dan Baik adalah untuk Memelihara Kesehatan Tubuh, Ekosistem, dan Hak-hak Orang Lain
Jika kita baca dan renungkan pesan-pesan yang terkandung dalam Kitab Suci, betapa sempurna dan serasinya Allah memberi petunjuk dan aturan bagi kehidupan manusia. Diantaranya, Allah menyuruh kita agar memakan makanan yang halal dan baik. Aturan itu bukan hanya untuk orang yang beriman saja, tetapi untuk seluruh umat manusia, baik mukmin maupun kafir.
Sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Suci, “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al-Baqarah: 168)
Seandainya manusia tidak diberi aturan demikian, kita akan hidup seperti binantang, bahkan bisa lebih jahat. Walaupun mungkin tidak sampai memakan daging temannya sendiri, tetapi pelanggaran terhadap hak-hak dan kepemilikan orang lain, tidak akan dapat terelakkan.
Memang semua yang ada di muka bumi ini Allah tundukkan untuk kepentingan manusia, namun tidak berarti semuanya boleh dimakan. Sebab ada jenis “makanan” seperti bangkai dan darah, yang jika memakannya dapat membahayakan kesehatan kita. Jugan ada binatang seperti ular atau burung yang fungsinya sebagai penjaga ekosistem, sehingga apabila kita memakannya dapat merusak keseimbangan alam yang pada akhirnya juga akan mengancaman kelangsungan hidup kita sendiri.
Tidak cukup dengan halal saja, tetapi juga harus baik. Halal, namun tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi atau tidak cocok dengan kondisi tubuh, alih-alih memberi manfaat tetapi justru malah menjadi pemantik berkembangnya penyakit yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Karena itu yang diperintahkan kepada seluruh umat manusia adalah makanlah makanan yang halal dan baik. Salam Yansur.
0 comments: