Sunday, November 4, 2018

Kebaikan kita lakukan, kembali kepada kita juga

Kebaikan yang Dilakukan untuk Orang Lain Sejatinya Sedang Berbuat untuk Kebaikan Diri Kita Sendiri

Begitu akrab di telinga kita tentang sebuah pepatah yang mengatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Namun ketika kita berbuat justru lebih memilih perbuatan yang memberi manfaat bagi diri sendiri dan mengabaikan perbuatan yang hanya bermanfaat untuk orang lain. 

Padahal, jika kita mau menunda sedikit manfaat instan yang kita ingin itu, kemudian merubah cara pandang dengan melihat bahwa  nilai suatu perbuatan diukur dari seberapa banyak perbuatan itu memberikan  kebaikan kepada orang lain. Apa yang kita inginkan tentang kemanfaatan bagi diri sendiri itu nanti akan terpenuhi juga.

Sebab kebaikan yang dilakukan untuk orang lain pada dasarnya sedang melakukan kebaikan untuk diri kita sendiri. Bahkan balasan manfaat dan kebaikan yang akan kita terima, bisa jauh lebih banyak dari pada kebaikan yang kita berikan kepada  orang lain.  

Orang yang menerima kebaikan kita hanya akan mendapatkan kebaikan sesuai dengan yang kita berikan. Sementara kita menerima balasan berupa kebaikan yang datangnya dari Allah swt. Dialah yang  menyimpan, mengembangkan, dan melipatgandakan kebaikan yang  dilakukan oleh setiap orang.

Tentu, tidak boleh melupakan prinsip bahwa setiap amal kebaikan harus diletakkan dalam hamparan samudera ketaatan dan keikhlasan, bahwa amal yang kita tunaikan itu semata-mata untuk mencari keridlaan Allah swt.

Allah telah menegaskan dalam Kitab Suci, “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapatkan pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Baqarah : 110). Salam Yansur.
Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: