Mengucapkan Kalimat “innaa lillahi wainna ilaihi raaji’un” Merupakan Teknik Menumbuhkan Kesabaran Ketika Menerima Ujian maupun Cobaan
Diantara teknik menanamkan dan menumbuhkan jiwa sabar yang diajarkan dalam al-Qur’an adalah membiasakan membangun pikiran dan mengungkapnnya dalam lisan dengan mengucapkan “innaa lillahi wainna ilaihi raaji’un” (kami adalah milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya. (QS. 2:157)
Kalimat tersebut menumbuhkan perasaan dan mental kefakiran pada jiwa kita, yakni sikap tidak melakukan klaim kepemilikan atau penguasaan atas sesuatu hal tertentu. Meskipun secara formal ada transaksi ekonomi maupun aktivitas sosial yang menimbulkan hak kepemilikan, tetapi kepemilikan itu sesungguhnya kepemilikan semu. Pemilik yang sesungguhnya adalah Allah swt.
Jika suatu saat Allah menguji dengan keadaan kekurangan secara ekonomi atau mengambil sesuatu yang “seolah-olah” milik kita baik berwujud harta ataupun jiwa, maka kita akan mudah menerima dan mengikhlaskannya. Sebab segala sesuatu adalah milik-Nya, dan semestinya kita ridla apabila pemilik yang sesungguhnya mengambilnya kembali.
Dalam teknik ini, yang diucapkan bukan kata ‘saya’ tetapi ‘kami’. Istilah ‘kami’ menunjukkan bahwa yang menerima ujian bukan hanya diri kita sendiri, tetapi orang lain pun menerima juga. Jika saya mendapatkan ujian, sesungguhnya buka hanya saya yang menerima musibah, atau bukan orang yang pertama dan bukan pula yang terakhir.
Hal demikian akan meringankan beban pada saat ujian itu kita alami, sebab semakin banyak yang menerima ujian semakin mudah dan akan terasa semakin ringan untuk menerimanya. Sikap ikhlas dan merasa ringan dalam menerima ujian maupun cobaan merupakan wujud dari kesabaran itu sendiri. Salam Yansur.
0 comments: