Wednesday, November 21, 2018

Ketulusan hati tanda kuatnya iman

Kuatnya Iman Dapat Diukur dari Ketulusan Hati yang tidak Terpengaruh Keadaan Apapun Kecuali Cinta Kepada Allah.

Apakah kita sudah termasuk orang yang sungguh-sungguh kuat dalam beriman kepada Allah dan apa yang menjadi alasan bahwa kita layak untuk dikatakan sebagai orang yang memiliki  keparcayaan yang kuat itu?

Diantara tanda yang bisa menjadi indikator kuatnya iman adalah ketulusan hati dalam iman itu sendiri. Yaitu orang yang hati dan jiwanya tidak dihinggapi oleh  pamrih sedikitpun. Sebab yang mendasari keimanannya adalah kecintaan yang mendalam dan pengetahuannya yang luas tentang kemahaagungan dan kemahakuasan Allah swt. 

Iman yang tulus dan tanpa pamrih itu adalah iman yang tidak terpengaruh lagi oleh keadaan apapun. Keadaan senang dan sedih, sulit maupun susah  tidak  menjadi alasan dalam mengingat atau melupakan Allah.

Sementara orang yang pamrih dalam imannya yaitu apabila menghadapi kesulitan berusaha mendekat dan memohon sekuat-kuatnya kepada Allah. Sedangkan kalau kesulitan itu sudah teratasi maka Allah dilupakannya, seolah-olah tidak pernah memohon kepada-Nya. 

Hal demikian sesunguhnya termasuk kezalim yang sangat  membahayakan. “…Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat siksa (pada Hari Kiamat), bahwa semua kekuatan adalah kepunyaan Allah dan bahwa Allah amat pedih siksa-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS. Al-Baqarah: 165). Salam Yansur.
Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: