حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ جَمِيعًا عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ جَعْفَرٍ قَالَ ابْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ قَالَ أَخْبَرَنِي الْعَلَاءُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَة
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ali bin Hujr semuanya dari Isma'il bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail dia berkata, telah mengabarkan kepada kami al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk surga, orang yang mana tetangganya tidak aman dari bahayanya." (HR. Muslim: 66)
Ibrah :
Islam sangat menekankan pentingnya akhlaq. Diutusnya Nabi Muhammad pada dasarnya adalah untuk menyempurnakan akhlaq. Tidak ada ajaran agama yang sangat detial mengatur tata cara berinteraksi yang mencakup seluruh aspek kehidupan kecuali Islam. Islam bahwa memberikan tuntunan pribadi sejak bangun sampai tidur, bagaimana ia berinteraksi dalam keluarga, dengan suami/istri, anak. Tidak terkecuali dengan tetangga.
Hadis ini meneknban betapa pentingnya akhlaq terhadap tetangga. Bahkan tetangga bisa menyebabkan seseorang masuk neraka ketika orang tersebut merasa tidak aman dari ucapan, sikap, perilaku dan atau perbuatan tetangganya.
0 comments: