حَدَّثَنَا يُونُسُ وَأَبُو سَلَمَةَ الْخُزَاعِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ يَزِيدَ يَعْنِي ابْنَ الْهَادِ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ
أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَسَكَتَ الْقَوْمُ فَأَعَادَهَا مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا قَالَ الْقَوْمُ نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَحْسَنُكُمْ خُلُقًا
Telah menceritakan kepada kami Yunus dan Abu Salamah Al Khuza'i mereka berkata telah menceritakan kepada kami Laits dari Yazid yaitu ibnul Hadi, dari 'Amru bin Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya, bahwa ia mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Maukah kalian aku kabarkan tentang orang yang paling aku suka dari kalian, dan pada hari kiamat tempat duduknya paling dekat dengan aku?" Orang-orang semuanya diam, maka beliau mengulangi kata-katanya tersebut sampai dua atau tiga kali. Akhirnya mereka pun menjawab; "Mau wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Yaitu orang yang akhlaqnya paling baik di antara kalian."
H.R.Ahmad 6.447 @ensiklopedi hadis
Ibrah :
Setiap kita merindukan mendapat syafaat Rasulullah. Itu yang sering kita ucapkan diawal pembicaraan. Hadis ini menunjukkan "cara mudah" mendapat syafaat dan bahkan bisa duduk dekat dengan Rasulullah. Caranya hanya dengan berakhlak baik.
Seolah mudah, tapi ternyata membutuhkan kesungguhan untuk menjalaninya. Bukankah Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlaq? Dan akhlaq Rasul adalah Al Qur'an?
Karenanya, berakhlak baik berarti berusaha senantiasa mengamalkan isi dan kandungan Al Qur'an. Jadi berat?
Tidak juga. Allah tidak melihat hasil, tetapi proses itu sangat penting. Sejauh kita senantiasa berusaha mengamalkan Al Qur'an dan Sunnah, insyaAllah kita akan mendapat syafaat Rasul dan dapat duduk bersama Rasulullah.
0 comments: