Agar Hidup Rukun dan Damai Maka Berserah Dirilah Pada Allah
sebab Allah Menghendaki Kerukunan dan Kedamaian
Setiap pemeluk agama akan mengatakan bahwa agama yang
dianutnya adalah yang paling benar.
Begitu pula dengan madzhab atau kelompok keagamaan tertentu, walaupun berada
dalam satu sistem keyakinan agama yang sama,
ketika sudah mendapatkan dukungan yang banyak, apalagi merasa
berkuasa, akan merasa kelompoknyalah
yang paling baik dan paling benar.
Klaim kebenaran itu tidak hanya terkait dengan masalah
ketuhanan dan eskatologis semata,
melainkan juga akan berpengaruh
terhadap pola dan cara pandang dalam kehidupan di dunia. Sebab agama ataupun
mazhab keagamaan akan menjadi dasar nilai bahkan ideologi dalam mengelola
kehidupan sosial, ekonomi, maupun politik. Maka tidak heran jika setiap
penganut agama dan mazhab keagamaan sangat getol melakukan mobilisasi massa
baik secara terang-terangan maupun terselubung untuk mengokohkan eksistensinya
masing-masing.
Walhasil suasana kehidupan mengalami ketegangan, dan dalam
tahap tertentu cenderung menimbulkan konflik. Sebenarnya, perbedaan itu
adalah hal lumrah sebagai sunnahtullah
yang menciptakan segala sesuatu secara beragam. Klaim kebenaran itu juga lumrah
karena melekat dalam kepercayaan dan keyakinan agama atau madzhab keagamaannya.
Yang tidak lumrah adalah memaksa dan
mendesak, serta mendeskreditkan pihak lain yang tidak sejalan dengan
agama atau madzhab keagamaannya, karena hal itu akan merusak kerukunan.
Orang yang melakukan pemaksaan, mendesak dan mendeskriditkan
pihak lain sesungguhnya merupakan sikap yang akan mengorbankan agama dan
madzhab keagamaannya. Sebab hidup rukun dan damai antar dan intern pemeluk
agama dan madzhab keagamaan merupakan sesuatu yang mutlak dan merupakan
tuntutan agama itu sendiri.
Agar hidup kita rukun dan damai, biarkan setiap
pemeluk agama dan madzhab keagamaan menjalankan apa yang dianutnya, dan
serahkan segala perbedaan itu kepada
Allah yang memiliki hak prerogatif memutuskan di hari kemudian nanti, agama dan
madzhab keagamaan siapa yang direstui
dan yang tidak. Siapa yang dianugrahi kedamaian dan kebahagiaan dan
siapa pula yang akan takut dan bersedih. Salam Yansur.
0 comments: