Friday, October 26, 2018

Rukun dan damai

Agar Hidup Rukun dan Damai Maka Berserah Dirilah Pada Allah sebab Allah Menghendaki Kerukunan dan Kedamaian

Setiap pemeluk agama akan mengatakan bahwa agama yang dianutnya adalah  yang paling benar. Begitu pula dengan madzhab atau kelompok keagamaan tertentu, walaupun berada dalam satu sistem keyakinan agama yang sama,  ketika sudah mendapatkan dukungan yang banyak, apalagi merasa berkuasa,  akan merasa kelompoknyalah yang paling baik dan paling benar.

Klaim kebenaran itu tidak hanya terkait dengan masalah ketuhanan dan eskatologis semata,   melainkan  juga akan berpengaruh terhadap pola dan cara pandang dalam kehidupan di dunia. Sebab agama ataupun mazhab keagamaan akan menjadi dasar nilai bahkan ideologi dalam mengelola kehidupan sosial, ekonomi, maupun politik. Maka tidak heran jika setiap penganut agama dan mazhab keagamaan sangat getol melakukan mobilisasi massa baik secara terang-terangan maupun terselubung untuk mengokohkan eksistensinya masing-masing.

Walhasil suasana kehidupan mengalami ketegangan, dan dalam tahap tertentu cenderung menimbulkan konflik. Sebenarnya, perbedaan itu adalah  hal lumrah sebagai sunnahtullah yang menciptakan segala sesuatu secara beragam. Klaim kebenaran itu juga lumrah karena melekat dalam kepercayaan dan keyakinan agama atau madzhab keagamaannya. Yang tidak lumrah adalah memaksa dan  mendesak, serta mendeskreditkan pihak lain yang tidak sejalan dengan agama atau madzhab keagamaannya, karena hal itu akan merusak kerukunan.

Orang yang melakukan pemaksaan, mendesak dan mendeskriditkan pihak lain sesungguhnya merupakan sikap yang akan mengorbankan agama dan madzhab keagamaannya. Sebab hidup rukun dan damai antar dan intern pemeluk agama dan madzhab keagamaan merupakan sesuatu yang mutlak dan merupakan tuntutan agama itu sendiri.

Agar hidup kita rukun dan damai, biarkan setiap pemeluk agama dan madzhab keagamaan menjalankan apa yang dianutnya, dan serahkan segala perbedaan itu  kepada Allah yang memiliki hak prerogatif memutuskan di hari kemudian nanti, agama dan madzhab keagamaan siapa yang direstui  dan yang tidak. Siapa yang dianugrahi kedamaian dan kebahagiaan dan siapa pula yang akan takut dan bersedih. Salam Yansur.
Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: