حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ عَنْ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُولُ سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ فِي تَرَاحُمِهِمْ وَتَوَادِّهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى عُضْوًا تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Zakariya` dari 'Amir dia berkata; saya mendengar An Nu'man bin Basyir berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu akan melihat orang-orang mukmin dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya)."
HR. Bukhari: 5.552 @ensiklopedi hadis
Ibrah :
Persaudaraan sesama orang beriman semestinya seperti satu tubuh. Apabila ada anggota tubuh yang sakit, maka seluruh anggota tubuh akan ikut merasa sakit.
Demikianlah semestinya hubungan satu mukmin dengan mukmin lainnya. Mereka saling mengasihi, saling mencintai dan saling menyayangi karena Allah. Dengan demikian ukhuwah itu akan betul terbangun dengan baik.
Apabila kondisi demikian belum tampak terwujud diantara kita yang mengaku orang beriman, berarti kita masih perlu terus melakukan muhasabah dan senantiasa mewujudkan ukhuwah dalam tataran yang senyatanya. Jangan sampai ukhuwah hanya menjadi slogan belaka.
Ukhuwah juga mencakup kesediaan untuk mengingatkan dan diingatkan. Saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran.
0 comments: