Wednesday, May 13, 2020

DRS : Di Rumah Saja



Oleh : Ahmad Fauzi Satriyono

Sekilas merespon perbincangan umat, terkait Masjid/Musholla di masa pandemik darurat covid-19.                                                                             

Di masa genting ini Masjid tdk perlu tutup, Sholat hendaknya tetap diadakan hanya saja diawali dengan azan yg special (hendaknya dicermati) : 'SHALLUU FII BUYUTIKUM' lalu yg sholat ya muazzin (dan imam beserta kerabat) adapun publik dianjurkan spy tetap De eR eS....Di Rumah Saja

Sebagaimana lantunan azan. Nah kalau di suatu Masjid/Musholla biasanya yg sholat hanya beberapa orang/ kerabat shg sering ruangan yg tdk luas pun tidak penuh, ya jalan saja seperti biasa, tak usah ribut.., lantas yg tdk terbiasa ke Masjid jangan lalu berkoar bilang masjid tutup, ditinggal dsb.... kecuali Masjid yang besar dan biasa penuh, tentu perlu edukasi publik bahwa suasana kekinian berbeda dg hari hari biasanya,

hendaklah dimaklumkan : dalam sikon normal, dakwahnya ayo ke masjid,..masjid,
masjid,...jadikan pusat umat....kemudian, Sampaikan (tabligh) terutama kepada yang terbiasa hatinya terkait dengan Masjid bahwa di era genting, cara memakmurkan Masjid ialah dengan menjaga Masjid aman dari wabah dan segala bentuk andil pemaparannya, maka anjurkan utk drs drs drs drs dst... Dirumah sajjjjjah,...

Ini utk publik..... Sadarkan bhw ini utk sementara dalam sikon darurat, tidak untuk SELAMAnya, hindari untuk berkerumun dalam jumlah banyak orang yg berpeluang transmisi covid,...termasuk di Masjid.

Jika Masjid di kampung yang area hijau dan terjamin tiada 'pemasuk' dan umat juga tdk keluar, seperti ikan di aquarium, ya silakan asal dengan protap darurat,.... Dlm hal ini orang dari luar mungkin bisa diSTOP, tapi....bisakah dijamin bahwa orang di dalam tidak keluar yang potensial juga membawa masuk?...

Maka yg aman sekali lagi : publik pd umumnya tetap dihimbau/dianjurkan DRS..Bagi yg tdk terbiasa ke masjid, ya malah tinggal lanjut, bukan?...😅

 Nah dlm sikon ini, pejuang covid adalah yg drs...drs...drs... Dialah yg berhati2, ber-sense of crisis,..

 Sedang bagi publik yg 'ngeyel' ttp meramaikan masjid hendaklah "extra" hati2, maksudnya kalau merasa aman dan ternyata aman, Alhamduillah, tapi sebaliknya merasa aman ternyata andil dalam penularan di komunitas/jamaah maka akan betapa menyesal yg tiada guna nantinya.

Kalau merasa di area hijau, haruskah menunggu areanya merah untuk mulai bertindak, (padahal kita tahu bhw ini pandemi dan covid tak tampak, tak mudah dideteksi, susah mengatasinya jika terlanjur dan yg pasti ancaman nyawa manusia)..........                            Lalu bernyanyi....terlambat sudah......kau datang padaku,...dst😭 tangispun tiada guna jika terlanjur...

 Konon, menurut ahlinya, wabah ini sebenarnya akan rampung sendiri tanpa rekayasa manusia membendungnya, tapi menunggu lama setelah semua manusia (sedunia) terkena, lalu terjadi otomatis : yg tahan-hidup, yg tak tahan mati, angkanya fifty-fifty, jadi haruskah separuh kita manusia (bisa+) mati sia sia karena tanpa ihtiar?

Maka tinggal di rumah saja adalah bentuk jihad melawan covid-19.... Ayo DE ER ES, syukur eR eS eN Ge,... RaSahNGeyellll, Semoga berkenan, dan tetap saling harga/hormati... Mari amalkan sunah : ashsholaatu fii buyuutikum...🙏🙏🙏/afs
Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: