SABAR
MENYIKAPI MUSIBAH
Oleh: Raden
Agung Nugraha
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ
لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ
وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ قَال اللهُ تَعَالَى فِى
الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ اَمَّا بَعْدُ
فَيَاعِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
.. أَللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
(Alhamdulillahi
Rabbil ‘aalamiin nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruhu wa natubu ilaihi. Wa na'udzubillahi min syurui anfusina wa sayyiati a'malina. man yahdillahu fala mudhilla lahu,wa man yudhlil fa la hadiya lahu. Asyhadu allaa Ilaaha illallaah wahdahu laa syarika lahu. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu. Wash-sholatu wassalaamu 'ala nabiyyina muhammadin wa 'ala aalihi wa ash-habihi wa man tabi'ahu ilaa yaumiddin. Qola ALlahu ta'ala fil qur'anil kariim. Yaa Ayyuhalladzina
amanuttaquullaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illa wa antum muslimun. Amma ba'du : Fa
yaa ibadallah, ushiikum wa nafsi bitaqwaAllah wa tha’atihi la’allakum tuflihun.
Allahu akbar. Allahu akbar w alilahilhamd)
Istriku dan
anak anakku yang saya cintai
Kita bersyukur
kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, karena hingga saat ini keluarga kita masih diberikan
karunia kesehatan, ditengah wabah pandemi covid-19 yang masih terus meningkat.
Mari terus kita
tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, semoga kita tetap dalam keadaan taqwa
sampai akhir hayat kita.
Saat ini
pandemi Covid 19 masih mewabah disekitar kita. Sebagai seorang yang beriman
kepada Allah mari kita sikapi musibah ini dengan dengan sikap syukur dan sabar,
sebagaimana hadis Rasulullah :
عَجَبًا
لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ
لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ
أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
(‘Ajaban li
amril mukmin, inna amrahu kullahu lakhairun, walaisa dzaalika li ahadin illa
lilmu’min, in ashaabathu sarraa’u syakara, fakaana khairan lahu, wain
ashaabathu dlaraa’u shabara, fakaana khairan lahu)
Artinya : “Sungguh
menakjubkan keadaan seorang mukmin.
Seluruh urusannya serba baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang
mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Maka Itu baik baginya.
Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR.
Muslim)
Istriku dan
anak-anakku tersayang
Mengambil
hikmah hadis tersebut, kita perlu senantiasa berbaik sangka (husnudhan)
terhadap setiap ketentuan Allah. Bahwa apapan ketentuan Allah adalah yang
terbaik bagi kita. Kuncinya adalah sabar. Orang sabar akan selalu mampu
mengendalikan emosinya. Dengan mengendalikan emosi, kita akan mampu
bertahan dalam situasi sesulit apapun tanpa mengeluh. Semakin tinggi tingkat
kesabaran seseorang, maka semakin kokoh juga dalam menghadapi segala macam masalah
kehidupan. Karena kita yakin, Allah tidak akan membebani seorang hamba kecuali
sesuai dengan kemampuan hamba tersebut.
Dalam konteks
pandemi Covid 19, Ketika sabar, kita tidak akan meratap apalagi mengeluh
berkepanjangan. Kita sikapi musibah ini secara tepat. Kita patuhi anjuran-anjuran pemerintah serta
fatwa-fatwa ulama untuk keselamatan bersama seperti anjuran tinggal di rumah, menghindari
kerumunan bahkan sholat id dirumah seperti yang kita lakukan saat ini.
Mari kita ambil
sisi-sisi positif dari anjuran tersebut. Dengan banyak tinggal di rumah kita
memiliki banyak waktu untuk membaca Al-Qur`an, membiasakan berjamaah didalam
keluarga, memperbanyak sholat-sholat sunah dan berdzikir, mengajari
anak-anaknya dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat. Selama dirumah, kita bisa membangun
interaksi dan hubungan kita agar bertambah harmonis, terus menjaga kesehatan fisik
dan imunitas tubuh dengan berolah raga, mengkonsumsi makanan/asupan sehat dan
menjalani pola hidup yang baik.
Istriku dan
anak-anakku yang dirahmati Allah
Saat ini kita melakukan ibadah idul adha 1442 hijriyah dirumah, mungkin serasa tidak mantap karena tidak bisa berkumpul dengan sesame muslim sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Tetapi, mari kita niatkan ibadah dirumah ini sebagai sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri, kita niatkan sebagai upaya menghindarkan diri dari terpapar covid dan atau sebaliknya menghindarkan orang lain terpapar covid dari kita, kita niatkan mengisi dan menyinari rumah dengan baca Qur’an dan ibadah agar rumah kita tidak seperti kuburan, kita niatkan untuk meringankan beban tenaga medis yang saat ini semakin kewalahan karena kasus yang meningkat, kita niatkan menyelamatkan satu nyawa sama dengan menyelamatkan seluruh manusia.
Marilah kita
berdoa, Semoga Allah berikan Kesehatan kepada keluarga kita, Allah sembuhkan
keluarga dan saudara kita yang sakit, Allah ampuni dosa kesalahan saudara kita
yang wafat, Allah berikan kekuatan lahir batin kepada para tenaga Kesehatan dan
relawan Kesehatan didalam membantu saudara kita yang terpapar covid, dan semoga
mushibah ini segera berakhir atas rahmat dan ridho Allah Subhanahu wa ta’ala
Ya Allah,
ampunilah dosa dan kesalahan saudara kami muslim dan mukmin, baik yang masih
hidup maupun yang telah wafat.
Ya Allah, kami
telah mendhalimi diri kami sendiri, Ampuni doda dan kedhaliman kami, rahmati
kami jangan Engkau jadikan kami sebagai umat yang merugi.
Ya Allah,
berilah kebaikan kepada kami di dunia dan akhirat.
Jauhkan kami
dari adzab siksa api neraka.
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ وَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ
اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ اْلأَمْوَات
.رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا
لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ .رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
(Allahumagh fir lil muslimiina wal muslimaat wal mu’miniina wal mu’minaat al-ahyaai minhum wal amwaat. Robbanaa dholamnaa anfusanaa wa illam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal khoosiriin. Robbanaa aatinaa fiddunya hasanah wa fil aakhiroti hasanah. Wa Qinaa ‘adzaaban naar. Wal hamdulillahi Robbil ‘aalamiin)
lihat versi video di : Syukur dan sabar Menyikapi musibah
0 comments: