Friday, September 6, 2019

Tahun baru 1441 H: Belajar dari kekalahan perang Uhud

Bukit Uhud


اِنْ يَّمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهٗۗ وَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِۚ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاۤءَۗ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَۙ

Artinya :
_Jika kamu mendapat luka, maka mereka pun mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim._ (QS. Ali Imran [3] : 140)

Ibrah :
Qarh atau qurh, artinya ialah penderitaan disebabkan luka dan sebagainya. 

Ayat ini merupakan petunjuk Allah sekaligus motivasi dari Allah kepada kaum muslimin yang merasa bersedih hati karena terluka dan mengalami kekalahan pada perang Uhud. Allah memberikan pemahaman bahwa kaum kafir Quraisy juga pernah mengalami luka dan kekalahan pada perang badar. Dengan ini diharapkan kaum muslimin tidak berlarut dalam kesedihan bahkan putus asa.

Kemenangan kaum kafir pada perang Uhud bukan berarti Allah cinta kepada mereka.

Yang mesti dilakukan adalah mengambil hikmah dan memetik pelajaran positif bahwa kejadian tersebut akan semakin mengokohkan keimanan. Kalaupun ada yang meninggal, itu merupakan cara Allah memberikan  kesempatan dan menjadi sebab seseorang syahid mempertahankan tauhid dan dakwah.

Allah jadikan waktu dan kejadian tersebut untuk melihat apa yang akan dilakukan kemudian. Apakah tetap beriman dan mempertahankan aqidah ? atau sebaliknya, menyerah kalah dan tidak mengambil hikmah sedikitpun.

Dalam perspektif pergantian tahun 1441 H,  kalaupun tahun lalu kita merasa mendapatkan berbagai "kekalahan" dan kondisi yang tidak menyenangkan, ambil hikmahnya, dan pancangkan niat untuk dapat survive bahkan lebih baik dimasa yang akan datang.

_Allahu a'lam_


Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: