و حَدَّثَنَا أَبُو الطَّاهِرِ أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ سَرْحٍ الْمِصْرِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُا إِنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْمُسْلِمِينَ خَيْرٌ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir Ahmad bin Amru bin Abdullah bin Amru bin Sarh al-Mishri telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab dari Amru bin al-Harits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu al-Khair bahwa dia mendengar Abdullah bin Amru bin al-Ash keduanya berkata, "Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Muslim yang bagaimana yang paling baik?" Beliau menjawab: "Yaitu seorang Muslim yang orang lain merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya."
HR. Muslim: 57@ensiklopedi hadis
Ibrah :
Seorang muslim yang baik tidak diukur hanya dari kehaselah pribadi berupa tertibnya sholat, rajin puasa atau ibadah lainnya. Hal itu tentu baik dan penting. Namun hadis ini menekankan bahwa baiknya muslim ialah ketika ia mampu mengimplementasi ibadah kedalam aktifitas keseharian yang disimbolkan pada lisan dan tangan.
Orang muslim yang baik ialah ketika mampu menjaga lisan hanya mengicapkan yang baik dan perkataannya tidak menyakiti hati orang lain.
Tangan mewakili perbuatan dengan anggota tubuh manusia. Muslim yang baik mampu menjaga diri dari berbuat yang menyakiti fisik atau jasmani orang lain.
Mukmin yang mampu menjaga Lisan dan tangan berarti dia mampu menjaga orang lain dari tersakiti hati maupun fisiknya.
0 comments: