Tuesday, December 31, 2019

Apakah hubungan intim ketika hamil, bisa menjadikan anak Sholeh?

Tanya :
Assalamu ' alaikum. Maaf Pak saya mau tanya. Apakah benar ketika hamil suami sering ngajak berhubunagan intim mengakibatkan anaknya menjadi sholeh dengan alasan sering ditilik i. Tp pemikiran saya kok ndak masuk akal njih🙏🏻

Jawab :
Wa'alaikumussalam wr wb.
Mbak, Sejauh yang saya tahu. Tidak ada dalil khusus tentang hal tersebut.

Yang jelas hubungan suami istri ketika dalam keadaan hamil dibolehkan. Tentu dengan posisi yang tidak membahayakan janin di kandungan.

Hanya saja, janin, meskipun belum lahir sudah perlu mendapat perhatian dan "dididik" sejak dalam kandungan.  Diantaranyadengan sering di elus/dibelai dan dibacakan ayat ayat Al Qur'an. Termasuk pentingnya suasana hati ibu hamil sangat berpengaruh terhadap Janin dalam kandungannya. Apabila ibu bersyukur atas kandungannya, hatinya akan bahagia dan berpengaruh pada janinnya.

Terkait pertanyaan anda, bukan masalah "niliki" nya, tetapi perhatian suami kepada istri dan ayah kepada janin calon anaknya itu sangat penting untuk perkembangan bayi.
Yang perlu saya tekankan, bagi laki-laki, penyaluran hasrat biologis melalui "niliki" ini sangat penting mbak. Karenanya, meski mungkin kurang nyaman karena hamil, tetaplah layani suami dengan baik. Dan besuk ketika punya bayipun, jangan menjadikan pelayanan kepada suami berkurang.

Bahkan dalam teori kehamilan, hubungan saat hamil dapat membantu memperlancar proses persalinan.

Lihat ; Hubungan intim saat hamil perlancar persalinan

Sebaliknya, suami yang baik juga perlu memahami kondisi istri ketika sedang hamil atau menyusui. Tidak semestinya memaksakan kehendak. Yang penting antara suami istri harus  berkomunikasi dan saling memahami sehingga tetap dapat tersalur dengan baik tanpa ada yang merasa dipaksa.

Saya doakan, semoga ibu dan bayi di kandungannya sehat. Lahir sehat lahir batin dan sempurna. Semoga menjadi anak Sholeh dan mampu menjadi pengikat lebih kuat kasih sayang kedua orang tuanya. Aamiin
Agar terhindar dari syirik
Ilustrasi : shodaqah bisa menjadi syirik


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ يَعْنِي ابْنَ أَبِي سُلَيْمَانَ الْعَزْرَمِيَّ عَنْ أَبِي عَلِيٍّ رَجُلٍ مِنْ بَنِي كَاهِلٍ قَالَ
خَطَبَنَا أَبُو مُوسَى الْأَشْعَرِيُّ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا هَذَا الشِّرْكَ فَإِنَّهُ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ فَقَامَ إِلَيْهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ حَزْنٍ وَقَيْسُ بْنُ المُضَارِبِ فَقَالَا وَاللَّهِ لَتَخْرُجَنَّ مِمَّا قُلْتَ أَوْ لَنَأْتِيَنَّ عُمَرَ مَأْذُونٌ لَنَا أَوْ غَيْرُ مَأْذُونٍ قَالَ بَلْ أَخْرُجُ مِمَّا قُلْتُ خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا هَذَا الشِّرْكَ فَإِنَّهُ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ فَقَالَ لَهُ مَنْ شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَقُولَ وَكَيْفَ نَتَّقِيهِ وَهُوَ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ قُولُوا اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمُ

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik yakni Ibnu Abu Sulaiman Al 'Azrani, dari Abu Ali seorang laki-laki dari Bani Kahil, ia berkata; Abu Musa Al Asy'ari berkhutbah di hadpan kami, "Wahai manusia takutklah kalian akan perbuatan syirik, karena dia lebih halus dari langkah semut." Kemudian berdirilah Abdullah bin Hazn dan Qais bin Mudharib dan berkata: "Demi Allah, kamu jelaskan semua apa yang kamu telah katakan atau kami benar-benar akan mendatangi Umar baik diizinkah atau tidak." Abu Musa berkata; Bahkan, aku akan jelaskan apa yang telah aku katakan. Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di hadapan kami, beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, takutlah kalian terhadap syirik karena dia lebih halus dari langkah semut." Kemudian seseorang bertanya, "Wahai Rasulallah, bagaimana kami harus menghindarinya, sementara dia lebih halus dari langkah semut?" Maka beliau menjawab: "Bedo'alah dengan membaca, 'ALLAHUMMA INNAA NA'UUDZU BIKA MIN AN NUSYRIKA BIKA SYAIAN NA'LAMUHU WA NASTAGHFIRUKA LIMAA LAA NA'LAMUHU (Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami mengetahuinya dan kami meminta ampun kepada-Mu terhadap apa yang kami tidak ketahui).'"

HR. Ahmad: 18.781@ensiklopedi hadis

Rumah Tahfidz Keluarga Nuttaqien

Ibrah :
Hadis ini menegaskan bahwa potensi seseorang terjerumus kepada perilaku syirik itu sangat terbuka.

Dalam ritual ibadahpun, dapat tercampur atau terkotori kesyirikan.
Contoh yang mungkin mudah disampaikan adalah bermula dari ketundukan untuk melaksanakan panggilan haji/umroh, ketika sedang thawaf tidak sedikit orang yang kemudian mengusap usapkan sorban atau pakaian dengan angapan mendapatkan karomah (kemulian). Dari sini dapat disimpulkan, kecintaan yang berlebihan (ghuluw) bisa jatuh pada syirik.

Syirik hakikatnya memang pada hati/keyakinan. Namun juga sangat dipengaruhi oleh pikiran/pemahaman dan dapat terwujud didalam perbuatan/perilaku seperti contoh diatas.

Untuk itu, semestinya kita senantiasa berdoa dan mohon bimbingan kepada Allah agar tidak terjerumus kepada keyakinan dan perilaku syirik.

Semoga Allah beri kekuatan iman kepada kita semua. Aamiin
Pedoman manasik haji sepanjang tahun

Kementerian Agama DIY, cq. Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh, mempelopori bimbingan manasik sepanjang tahun. Ini merupakan terobosan dari 'kegelisahan' yang selama ini terjadi ketika manasik bagi jamaah haji diselenggarakan secara tergesa-gesa dan marathon karena pelaksanaannya harus menunggu kepastian pelunasan. Sementara pelunasannya sangat mepet dengan persiapan dan jadwal keberangkatan sehingga seolah hanya merupakan formalitas.

Untuk memberikan panduan agar secara umum terdapat keseragaman dan persamaan persepsi bagi pihak pihak yang ingin berkhidmat kepada jamaah haji, Kanwil Kemenag DIY menyusun materi pedoman manasik sepanjang tahun.

Baca : Pedoman Teknis Manasik Haji Sepanjang Tahun

Terpisah,  H. R. Agung Nugraha,  S.Ag., MA, Kepala KUA  Kecamatan Sleman menyampaikan menyambut baik  langkah tersebut. Menurut Agung, hal tersebut semakin mengokohkan inisasinya menyelenggarakan pengajian manasik bagi calon haji yang ia rintis bersama beberapa teman sejak di KUA Kecamatan Minggir tahun 2013.

Ia mengatakan, ketika DIKLATPIM IV, ia mengajukan konsep Optimalisasi Bimbingan Manasik Haji di KUA kecamatan. Konsep tersebut kemudian ia uji coba bersama beberapa teman, antara lain Agus Nurbudiatno, Barid Setiawan dan Imam Triyono. Awalnya diselenggarakan di Masjid Ngijon kemudian dilanjutkan di KUA kecamatan Minggir.

Program tersebut terus dilanjutkan ketika Agung bertugas di KUA Kecamatan Sleman.

Monday, December 30, 2019

Orang yang bangkrut di hari kiamat

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ وَهُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 'Ali bin Hujr keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al A'laa dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat:
"Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?" Para sahabat menjawab; 'Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.'

HR. Muslim: 4678@ensiklopedi hadis

Baca juga : Madrasah Tahfidz Darul Muttaqien

Ibrah :
Terkadang ada anomali dari diri seseorang. Di satu sisi, ia banyak melakukan shalat, puasa, zakat dan ritual ibadah yang sekilas menggambarkan keberagamaan yang sempurna. Tetapi, pada sisi lain, ia juga melakukan caci maki, sumpah serapah, mengambil hak orang lain sehingga merugikan bahkan menyakiti hati/mendhalimi orang lain. Padalah orang yang terdhalimi, doanya dikabul Allah.

Allah mencatat setiap kebaikan dan keburukan. Meski secara umum amal kebaikan dicatat berlipat, sedang keburukan hanya dinilai satu kesalahan/dosa. Namun karena orang Sholeh mestinya tahu tidak boleh berbuat jelek, tetapi dia melakukannya, maka disinilah orang akan menjumpai kerugian di akhirat. Dan itulah yang disebut bangkrut  sebenar-benarnya.

Semoga Allah hindarkan kita dari sifat yang demikian. Naudzubillah min dzalik.
Biografi Imam Syafi'i (767-820)

👥 Ada empat tokoh yang dikenal sebagai pendiri mazhab di dalam Islam. Salah satu dari keempat tokoh tersebut adalah Asy Syafi'i, atau lebih dikenal dengan sebutan Imam Syafi’i.

👤 Beliau adalah tokoh ketiga yang dianggap sebagian orang yang mempersatukan perselisihan dari pemikiran-pemikiran yang terdapat antara dua mazhab sebelumnya, yaitu Mazhab Hanafi dan Maliki.

🌎 Dilahirkan di kota yang sampai sekarang masih dipenuhi konflik, yaitu kota Gaza di tanah Palestina.

🏷 Ulama ini memiliki nama panjang Abu Abdullah Muhammad bin Idris Asy Syafi'i. Beliau telah kehilangan sosok ayah semenjak masih bayi. Sedangkan pada usia 2 tahun, ibundanya mengajaknya pindah ke Madinah untuk menetap dengan keluarganya yang masih ada di sana.

💎 Imam Syafi'i juga dikenal sebagai anak yang cerdas. Apabila Ibnu Sina menghafal Al Qurn pada usia sekitar 10 tahun, Asy Syafi'i menghafal Al Qur'an pada usia 9 tahun.

🔍 Pada usia akil baligh, 15 tahun, Imam Syafi'i telah diangkat sebagai mufti di kota Mekkah. Bagi orang di masa itu, jabatan tersebut suatu jabatan yang sangat prestisius. Apalagi dicapai oleh seseorang yang baru saja menginjak usia sebagai seorang pemuda. Sehingga banyak yang kagum kepadanya.

📆 Pada usia kepala dua, Imam Syafi'i pergi untuk belajar kepada Imam Malik, tokoh pendiri mazhab Maliki.

🔍 Mengetahui akan ada seseorang yang cerdas ingin belajar darinya, membuat Imam Malik senang bukan kepalang.

🎉 Imam Syafi'i pun disambutnya dengan suka cita. Mereka seringkali berdialog dalam membicarakan sesuatu masalah berkaitan dengan penyelesaiannya secara syar'i.

📗 Pengajaran yang intens itu berakhir ketika Imam Malik meninggal pada saat Imam Syafi'i berusia 28 tahun.

🛤 Tidak diketahui apakah karena kesedihan yang mendalam atau karena hal lain, ia segera rneninggalkan Madinah untuk menuju Yaman.

💞 Di sana, ia mengajar dan bertemu dengan jodohnya, Siti Hamidah bin Nafi, yang memberinya tiga orang anak, yaitu Abdullah, Fatimah, dan Zainab.

🏛 Namun, di Yaman, ia dituduh terlibat dalam pemberontakan terhadap kekhalifahan. Akibatnya, ia ditahan dan diangkut ke Baghdad untuk menjalani interogasi atau pemeriksaan lebih lanjut.

📌 Di kota 1001 malam tersebut ia terbukti tidak bersalah. Khalifah saat itu, Harun Ar Rasyid, melihat terdapat banyak potensi pada diri Imam Syafi'i. Sehingga Khalifah memintanya untuk mengajar di Baghdad.

📎 Imam Syafi'i tentu saja terkejut dan bersyukur karena pada awalnya ia dituduh berkomplot dan dapat dihukum mati, namun pada akhirnya ia malah diminta oleh Khalifah untuk mengajar di ibukota kekhalifahan.

🕋 Setelah beberapa tahun di Baghdad, ia kembali ke Mekkah untuk mengajar di sana selama belasan tahun. Murid yang diajarnya tidak hanya penduduk Mekkah, tetapi juga jemaah haji mancanegara yang datang setiap tahun ke sana untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.

🛣 Di awal usia 40 tahun, ia kembali lagi ke Baghdad untuk mengajar di sana. Tapi tak lama ia berada di ibukota, karena datangnya permintaan mengajar dari Mesir oleh penguasa negeri tersebut. Akhirnya ia menetap di Mesir hingga wafat di usia 53 tahun.

🗞 Sebelum Imam Syafi'i mengembangkan interpretasinya akan berbagai permasalahan dalam berbagai kasus secara syar'i, terdapat perselisihan yang tajam antara Mazhab Hanafi yang lebih mementingkan qiyas (analog') di satu sisi dengan Mazhab Maliki yang lebih mementingkan hadits dan anti penggunaan qiyas kecuali dalam masalah-masalah yang tidak ada nash-nya.

🏆 Imam Syafi'i dapat dianggap sebagai pihak yang cukup berhasil dalam mengambil yang terbaik antara dua mazhab tersebut. Hal ini selain karena ia telah belajar dengan cukup mendalam dengan Imam Malik, ia juga sering berdialog dengan tokoh-tokoh dari mazhab Hanafi ketika ia berada di Baghdad.

🔎 Mengenai perbedaan mazhab dalam Islam ini, ada suatu hal yang patut untuk diluruskan.
Setiap pendiri dari beragam mazhab yang ada tidaklah pernah memiliki niat untuk mendirikan suatu mazhab yang memakai namanya sebagai nama tersebut. Mereka semua adalah orang-orang yang berilmu luas dan rendah hati.

📌 Hal ini dibuktikan bahwa mereka lebih suka berdialog dan bertoleransi dalam melihat perbedaan-perbedaan antara interpretasi yang mereka pegang dengan interpretasi yang dipegang oleh lawan diskusinya.

💦 Namun, sayang sekali prinsip "Perbedaan adalah rahmat" tidak dijalankan dengan baik oleh pengikutnya yang cenderung membabi buta dalam membela pendapat guru mazhab mereka masing-masing.

💧 Hal ini membuat mereka memiliki rasa fanatisme yang berlebihan, padahal berlebih-lebihan dalam agama adalah sesuatu yang tidak diperbolehkan.

════ ❁📚❁ ════
Sumber:
📖 50 Ilmuwan Muslim Populer
👤 Muhammad Razi
🖨 QultumMedia
🏡 Komunitas Tadabbur Al-Qur'an (KontaQ)
Semoga Bermanfaat...

Wednesday, December 25, 2019

Agung Nugraha : Gerhana Matahari adalah bukti kekuasaan Allah


إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ


Kaum Muslimin yang dirahmati Allah
Puji kita sanjungkan kepada Allah, syukur kita haturkan  kehadirat Allah SWT, yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya, menciptakan alam semesta dalam keserasian dan keseimbangan. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan setiap orang yang mengikuti risalahnya.

Jama’ah rahimakumullah,

Siang ini Kamis, 26 Desember 2019 kita  menyaksikan sebuah peristiwa alam yang sangat menakjubkan, jarang terjadi, bahkan tidak setiap orang diberi kesempatan menyaksikannya. Gerhana yang terjadi hari ini disebut gerhana matahari cincin. Peristiwa ini terjadi karena terhalangnya cahaya matahari oleh bulan. Fenomena ini terjadi karena bulan berada diantara matahari dan bumi. Piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil dibandingkan piringinan matahari. Oleh karena itu, saat terjadi puncak gerhana, matahari akan terlihat seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengah dan terang di bagian pinggir. Akibatnya, ada wilayah permukaan bumi yang gelap karena bayang-bayang inti bulan yang gelap menutupi wilayah permukaan bumi.

Kaum Muslimin rahimakulullah
Dahulu, banyak orang keliru. mereka menyangka bahwa gerhana terjadi karena matahari atau bulan ditelan oleh raksasa. Karena itu mereka memukul-mukul kentongan, lesung, dan benda lain untuk menimbulkan bunyi-bunyian yang gaduh dengan tujuan agar raksasa yang menelannya menjadi takut dan mau memuntahkan matahari atau bulan yang telah ditelan tersebut.

Pada masa Rasulullah SAW masih hidup, sebagian umat juga pernah mempunyai anggapan yang keliru tentang gerhana matahari yang terjadi waktu itu. Pada saat itu bersamaan dengan wafatnya Ibrahim putra Rasulullah SAW terjadi pula gerhana  matahari. Oleh sebab itu, ada sebagian sahabat yang menyangka bahwa gerhana matahari yang terjadi saat itu terjadi akibat wafatnya Ibrahim.

انْكَسَفَتْ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ مَاتَ إِبْرَاهِيمُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى تَنْكَشِفَ

Pernah terjadi gerhana matahari di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertepatan dengan hari wafatnya Ibrahim putra Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat dari ayat-ayat Allah. Tidaklah terjadi gerhana pada keduanya karena kematian salah seorang atau pun kelahirannya. Karena itu, jika kaliat melihat (gerhana pada) keduanya, maka berdo'alah kepada Allah dan shalatlah hingga ia bersinar kembali." (HR. Muslim, 1522)

Kaum muslimin yang dirahmati Allah.
Gerhana matahari atau gerhana bulan adalah bukti adanya sunnatullah. Sunnatullah adalah hukum Allah SWT yang telah ditetapkanNya. Menghadapi hukum Allah ini manusia tidak berdaya sama sekali untuk mengubahnya apalagi menentangnya. Menyadari ketidakberdayaan dan kelemahan kita di hadapan kekuasaan Allah swt inilah yang merupakan pangkal keselamatan dan kebahagiaan hidup kita karena akan mendorong kita untuk berpasrah diri pada bimbingan dan petunjuk Allah swt. Allah maha agung, maha kuasa, dan maha perkasa.

Sebagai suatu peristiwa alam yang cukup menakjubkan, gerhana matahari telah terjadi berulangkali. Bahkan siklus atau kapan waktu terjadinya sudah dapat diprediksi, dihitung, jauh hari sebelumnya dengan menggunakan ilmu falak atau astronomi. Para ahli juga telah menghitung jauh-jauh hari sebelumnya untuk peristiwa gerhana matahari yang hari ini terjadi. .

Melalui peristiwa semacam ini, Allah memperlihatkan sebagian dari tanda-tanda   kekuasaanNya kepada kita, agar kita masing-masing menjadi ingat dan sadar terhadap “kemanusiaan” kita, menjadi insaf terhadap “kemakhlukan” kita, dan menjadi lebih ingat terhadap “kehambaan” kita.

Dengan kesadaran tersebut, semestinya kita menjauhkan sifat-sifat buruk terhadap sesama, seperti angkuh, sombong, sewenang-wenang, dan sejenisnya maupun sifat-sifat tak terpuji terhadap Allah swt seperti suka berbuat dosa, melakukan perbuatan maksiat dan tercela, atau lalai mentaati-Nya. Mari kita hiasi diri kita masing-masing dengan sifat-sifat yang terpuji, baik terhadap sesama makhluk dan terutama terhadap Allah swt sebagai Khalik (Pencipta).

Terhadap sesama makhluk; kita ciptakan, kita pelihara, dan kita tingkatkan suasana ukhuwah (persaudaraan), suasana ta’awun (gotong-royong), saling membantu dan tolong-menolong dalam kebaikan, dan saling memelihara diri dari berbuat kerusakan, baik terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungan alam sekitar kita. Semua yang telah kita sebutkan itu adalah merupakan perintah-perintah agama yang harus kita kerjakan demi kebaikan hidup kita bersama.

Terhadap Allah swt, Pencipta, Pengatur, dan Pemelihara alam seisinya; kita perbarui, kita tingkatkan, dan kita pelihara keimanan kita masing-masing terhadap-Nya. Kita sucikan iman kita masing-masing dengan membuang jauh-jauh kepercayaan atau tahayul-tahayul yang tidak semestinya, seperti matahari ditelan raksasa, gerhana terjadi karena mati atau lahirnya seseorang, dan lain sebagainya yang tidak sesuai dengan akal dan petunjuk agama. Marilah kita hayati betul-betul syahadat atau kesaksian kita bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah. Hanya kepada Allah saja kita menyembah dan hanya kepadaNya kita bersujud; tidak kepada matahari, bulan, bintang, atau makhluk apapun juga; dan kita ikuti risalah Rasulullah SAW dengan sekuat-kuatnya.

Dengan berbuat baik kepada sesama dan terhadap Allah, kita semua akan menemukan kehidupan yang baik, kehidupan yang menjadi cita-cita kita semua, yaitu kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak. Dalam menempuh usaha demikian, jangan lupa senantiasa berdoa kepada Allah, karena doa adalah media komunikasi utama hubungan antara makhluk dengan Khaliknya. Melupakan doa berarti melupakan kemanusiaan, kemakhlukan, dan kehambaan kita yang sebenarnya.

Akhirnya, sebagai penutup khutbah ini, marilah bersama-sama kita panjatkan doa ke hadirat Allah swt dengan ikhlas dan sepenuh perasaan hati. Mudah-mudahan dengan kebersamaan kita dalam berdoa ini Allah akan mengabulkannya.

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى : { وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى }
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

 اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ. رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . وَصَلى الله وسَلم عَلَى مُحَمد تسليمًا كَثيْرًا وآخر دَعْوَانَا لله رَب الْعَالَميْنَ
Tuntunan Khutbah Gerhana

Disunnahkah setelah shalat gerhana untuk berkhutbah, sebagaimana yang dipilih oleh Imam Asy Syafi’i, Ishaq, dan banyak sahabat. Hal ini berdasarkan hadits:
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami para sahabat –radhiyallahu ‘anhum– dan beliau memanjangkan berdiri. Kemuadian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya. Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut. Pada raka’at berikutnya, beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama. Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan shalat tadi), sedangkan matahari telah nampak.
Setelah itu beliau berkhutbah di hadapan orang banyak, beliau memuji dan menyanjung Allah, kemudian bersabda,

” إن الشَّمس و القَمَر آيتانِ مِنْ آيَاتِ الله لاَ تنْخَسِفَانِ لِمَوتِ أحد. وَلاَ لِحَيَاتِهِ. فَإذَا رَأيتمْ ذلك فَادعُوا الله وَكبروا وَصَلُّوا وَتَصَدَّ قوا”.
Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selanjutnya bersabda,
يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ ، وَاللَّهِ مَا مِنْ أَحَدٍ أَغْيَرُ مِنَ اللَّهِ أَنْ يَزْنِىَ عَبْدُهُ أَوْ تَزْنِىَ أَمَتُهُ ، يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ ، وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا
Wahai umat Muhammad, demi Allah, tidak ada seorang pun yang lebih cemburu daripada Allah karena ada seorang hamba baik laki-laki maupun perempuan yang berzina.
Wahai Umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (HR. Bukhari, no. 1044)
Khutbah sebaiknya pendek/ringkas berdasarkan Keumuman khutbah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ringkas, padat dan jelas.

Baca : khutbah-sholat-gerhana
Dulu sahabat ‘Ammar pernah berkhutbah begitu ringkasnya, lantas beliau menyampaikan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَأَقْصِرُوا الْخُطْبَةَ فَإِنَّ مِنَ الْبَيَانِ سِحْراً


Sesungguhnya panjangnya shalat seseorang dan singkatnya khotbah merupakan tanda kefaqihan dirinya (paham akan agama). Maka perlamalah shalat dan buat singkatlah khutbah. Karena penjelasan itu bisa mensihir.” (HR. Muslim no. 869 dan Ahmad 4: 263. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shohih).

Baca juga : panduan-pelaksanaan-sholat-gerhana

Panduan pelaksanaan sholat gerhana

Gerhana Matahari Cincin : Posisi bulan diantara Matahari dan bumi
Gerhana, baik gerhana matahari ataupun gerhana bulan merupakan fenomena alam yang menunjukkan kekuasaan Allah akan alam semesta.

Ketika terjadi gerhana, kita disunnahkan melaksanakan sholat gerhana. Berikut ini adalah panduan sederhana pelaksanaan sholat gerhana yang pelaksanaannya dilakukan secara berjamaah di masjid.

Pertama,
Takmir masjid mempersiapkan perangkat/petugas sholat, khususnya imam dan khatibnya.
Kedua,
Takmir masjid mengumumkan waktu pelaksanaan, bahkan bila perlu dengan undangan, terkait pelaksanaan sholat gerhana.

Ketiga,
pelaksanaan sholat sebagai berikut :
Imam memberikan komando, dengan mengucapkan Ash-sholatu jami'ah. karena tidak ada adzan dan iqomat.

1. Takbiratul ihram

2. Membaca doa iftitah.

3. Membaca Ta’awudz.

4. Membaca surat Al-Fatihah. Surat Al-Fatihah dibaca dengan keras.

5. Membaca surat. Jika mampu membaca surat Al-Baqoroh atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Al-Baqoroh, maka bebas memilih surat yang lain, baik yang panjang maupun yang pendek.

6. Ruku’. Ruku’ dilakukan lama, kira-kira selama orang membaca 100 ayat.

7. I’tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ) Dilafalkan

8. Membaca Al-Fatihah kedua. Selesai membaca Tasmi’ tangan disedekapkan lagi lalu membaca Al-Fatihah untuk yang kedua kali. Inilah yang membedakan dengan Shalat-Shalat biasa. Jika pada Shalat biasa setelah I’tidal langsung Sujud, maka pada Shalat gerhana setelah I’tidal berdiri lagi untuk membaca.

9. Membaca surat. Jika mampu membaca surat Ali Imran atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Ali Imran, maka bebas memilih surat yang lain baik yang panjang maupun yang pendek.

10. Ruku’. Ruku’ dilakukan dengan lama, tetapi lebih pendek sedikit daripada Rukuk yang pertama.

11. I’tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ) Dilafalkan

12. Sujud. Setelah I’tidal dan membaca Tasmi’ , Sujud langsung dilakukan. Sujud juga diusahakan lama. Sujud dilakukan dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud sebagaimana Shalat biasa

13. Berdiri dari Sujud untuk melakukan Rokaat yang kedua. Pada Rokaat yang kedua ini yang dilakukan sama persis dengan Rokaat yang pertama, hanya saja durasi waktunya lebih pendek.

Al-Fatihah dan surat dibaca, lalu Rukuk, lalu I’tidal lalu membaca lagi Al-Fatihah dan surat lalu Rukuk lalu I’tidal.

Sebagaimana dalam Rokaat pertama dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk, maka pada Rokaat yang kedua ini juga dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk.

14. Sujud. Setelah I’tidal, maka gerakan dilanjutkan dengan Sujud dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud.

Sujud pada Rakaat yang kedua ini juga lama, tetapi lebih pendek daripada Sujud pada Rakaat pertama.

15. Tasyahud Akhir. 

16. Salam

Keempat,
Pelaksanaan Khutbah

Lihat juga : Tuntunan-khutbah-gerhana


Catatan :
Sebelum sholat atau setelah khutbah,  dapat diisi dengan penjelasan ilmiah terkait gerhana dan bersama menikmati sekedar snack/minum.

Tuesday, December 24, 2019

Hubungan Muslim dan Non Muslim perspektif Muhammadiyah

[Ringkasan dari Fatwa-fatwa Tarjih pada Buku Tanya Jawab Agama dan
Rubrik Tanya Jawab Agama Majalah Suara Muhammadiyah dan Suara Aisyiyah]

1. Bergaul/berhubungan baik dengan non muslim dalam soal kemasyarakatan: boleh/dapat dilakukan [Tanya Jawab Agama Jilid 1]

2. Makan makanan suguhan ketika bertamu di rumah non muslim: boleh/halal dimakan sepanjang bukan termasuk makanan yang diharamkan atau mengandung sesuatu yang haram [Tanya Jawab Agama Jilid 1]

3. Menjadi donor darah untuk non muslim atau menjadi penerima donor darah dari non muslim: boleh dilakukan [Tanya Jawab Agama Jilid 1]

4. Menjawab ucapan salam Assalamu alaikum dari non muslim: dijawab wa 'alaikum [Tanya Jawab Agama Jilid 1]

5. Menerima tamu non muslim: harus bersikap baik dan saling menghormati, dilayani dengan baik [Tanya Jawab Agama Jilid 1]

6. Doa untuk orang tua non muslim: boleh, agar mendapat kebaikan dan dberi petunjuk oleh Allah [Tanya Jawab Agama Jilid 1]

7. Warisan orang tua non muslim: anak tidak berhak menuntut, tetapi jika diberi boleh dan halal diterima [Tanya Jawab Agama Jilid 1]

8. Mengikuti upacara natal bersama: haram hukumnya [Tanya Jawab Agama Jilid 2]

9. Mengucapkan selamat hari natal: dianjurkan untuk tidak dilakukan [Tanya Jawab Agama Jilid 2]

10. Menerima bantuan uang, pakaian dan obat-obatan untuk program kemanusiaan dari non muslim: mubah diterima dengan syarat tidak mengikat [Tanya Jawab Agama Jilid 2]

11. Menyantuni yatim non muslim: dari segi kemanusiaan tidak ada halangan/larangan [Tanya Jawab Agama Jilid 2]

12. Melayat jenazah non muslim sampai ke kuburnya tanpa mengikuti doanya: tidak ada larangan [Tanya Jawab Agama Jilid 2]

13. Mendahului mengucapkan salam pada non muslim: dilarang [Tanya Jawab Agama Jilid 4]

14. Mempelajari kitab suci non muslim: boleh untuk pengetahuan dan mengambil manfaat [Tanya Jawab Agama Jilid 4]

15. Menikah dengan non muslim (kafir dan ahli kitab): haram/dilarang [Tanya Jawab Agama Jilid 4]

16. Hibah dan Wasiat untuk Anak yang Beda Agama: boleh dilakukan, anak yang beda agama tidak menjadi ahli waris [Majalah SM tahun 1998]

17. Kewajiban orangtua memberi nafkah anak dan istri yang beda agama: perbedaan agama tidak menggugurkan kewajiban memberi nafkah pada anak dan istri [Majalah SM tahun 1999]

18. Uang hasil sewa rumah yang oleh penyewa non muslim digunakan untuk natalan: tetap halal [Majalah SM tahun 1999]

19. Aurat wanita muslim yang tinggal di asrama umum (campur wanita muslim dan non muslim): boleh dibuka karena darurat, dengan tetap harus berusaha maksimal menutup auratnya [Majalah SM tahun 2009]

20. Mengiklankan wisata ziarah ke Jerusalem untuk umat Kristiani: hukum asalnya boleh, tetapi mengingat Israel adalah negara yang banyak merugikan umat Islam, sebisa mungkin hal-hal yang dapat memberikan keuntungan bagi Israel tidak dilakukan [Majalah SM tahun 2012]

21. Mengunjungi situs sejarah agama lain (misalnya candi): dibolehkan, asal tidak mengandung kegiatan yang membawa pada perbuatan syirik [Majalah SM tahun 2012]

22. Memberi bantuan alat ibadah/sembahyang pada non muslim: sama dengan tolong-menolong pada perbuatan dosa, sehingga tidak boleh [Majalah SM tahun 2015]

23. Menyekolahkan anak di sekolah non muslim/ sekolah agama lain: haram [Majalah Suara Aisyiyah]

24. Menyekolahkan anak tuna rungu (berkebutuhan khusus milik yayasan non muslim: boleh sepanjang tidak ada sekolah lain [Majalah SM Tahun 2016]

Sunday, December 15, 2019

Winai Dahlan, Penggerak halal center di Thailand
Winai Dahlan, cucu KH Ahmad Dahlan

Oleh: Shabah Syamsi

Turun dari Bandara Swarnabumi Bangkok, rombongan pimpinan MUI Pusat langsung berkunjung ke The Halal Science Center, Universitas Chulalongkorn, Bangkok, perguruan paling bergengsi di Thailand. Menempati gedung 13 lantai, Halal Center melakukan berbagai kegiatan penelitian, kajian, dan pengembangan tentang produk halal, antara lain: makanan halal, minuman halal, kecantikan halal, pengobatan halal, restoran halal, dan wisata halal.

Rombongan para pimpinan MUI diajak masuk ke ruang informasi. Ruangan tertata rapi lengkap dengan multi media yang dirancang apik. Di luar ruang terpampang berderet-deret gambar besar ilmuwan klasik Islam seperti Ibn Batutah, Al Khawarizmi, Al Biruni, Al Ghazali, Ibn Rushd, Ibn Sina, yang dapat berbicara menyapa pengunjung dengan berbagai bahasa melalui rancangan IT canggih.

Setelah rombongan berada di dalam ruangan yang dingin dengan hidangan khas, Thai Tea panas, pimpinan Halal Center, Prof. Dr. Winai Dahlan, beserta para ahli memasuki ruangan. Winai Dahlan adalah sosok lembut, tampan, berperawakan tinggi. Cucu pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan, itu memberi penjelasan dengan bahasa Inggris yg fasih dengan logat Thailand kental. beliau berbicara tentang sejarah keluarga KH Ahmad Dahlan hijrah ke Thailand hingga penjelasan tentang perjuangannya lebih dari 20 tahun di bidang halal.

Ayah Winai Dahlan, Irfan Dahlan adalah anak ke 4 dari KH Ahmad Dahlan. Irfan  bisa nyasar ke Thailand, karena ketika hendak pulang dari belajar agama di Pakistan, situasi Indonesia sedang perang. Akhirnya Irfan memilih tinggal di Thailand. Irfan ketemu jodohnya, seorang perempuan keturunan Jawa asal Rembang Jawa Tengah, lahir di Thailand, namanya Zahrah. Winai Dahlan keturunan Jawa yang lahir di Bangkok.

Sejalan dengan kelonggaran kebijakan kerajaan Thailand tentang komunitas asing, termasuk Jawa, maka orang Jawa semakin bertambah banyak. Komunitas Jawa berkembang di Bangkok hingga terbentuk kampung Jawa, Masjid Jawa, dengan tradisi Jawa yang secara turun menurun dipertahankan.
Winai mendapatkan pelajaran agama dari keluarga dan komunitas Jawa di Bangkok. Pendidikan tinggi ditempuh  di Chulalongkorn University, di Food and Nutrition, Faculty of Allied Health Science.  Chulalongkorn University ini termasuk universitas terbaik di Thailand, dan masuk jajaran 200 besar Universitas terbaik dunia. Beliau lalu melanjutkan program doktoralnya di  jurusan Medical Biology, Universite Libre de Bruxelles, Belgia. Setelah lulus, beliau mengabdikan diri  sebagai dosen dan  ilmuwan di universitas Chulalongkorn hingga saat ini.

Nilai-nilai religiusitas tertanam jauh ke dalam sanubari Winai Dahlan. Darah perjuangan dakwah dari kakeknya merasuki jiwa raganya. Kiprahnya di dunia perguruan tinggi mengharuskan beliau berjuang untuk Islam.

Sebagai pimpinan diaspora Jawa (Indonesia) di Thailand, Winai berkepentingan untuk mempertahankan nilai-nilai Jawa Islam yang hampir punah, digerus suasana modernitas sekuler di tengah mayoritas penganut Buda. Winai berpikir keras mulai dari mana membangun peradaban Islam di tengah sekitar 90 % masyarakat Buda. Sementara jumlah muslim hanya 7 %. Sampai kemudian ketemu icon perjuangan melalui jalur makanan halal, karena beliau punya keahlian di bidang itu.

Berbekal dari posisinya sebagai dosen dan peneliti di Universitas Chulalongkorn, beliau mulai perjuangannya. Hingga sampai menjabat sebagai ketua dari Riset Sains Lipid dan Lemak dan juga ketua dari Pascasarjana Internasional dari studi Pangan dan Nutrisi, Faculty of Allied Health Sciences, Chulalongkorn University.

Halal Science Laboratory di Faculty of Allied Health Science yang didikan Winai Dahlan berkembang pesat. Laboratorium ini dilirik oleh ASEAN, sehingga berkembang menjadi Halal Science Training Center for ASEAN sejak tahun 1998. Pemerintah Thailand juga memberikan bantuan besar kepada lembaga tersebut. Maka dibuka Halal Center cabang di Pattani dan Chiang Mai.

Lembaga yang kemudian bernama The Halal Science Center ini mengembangkan: 1. metode-metode deteksi, termasuk melalui DNA, FID (Flame Ionization Detection) technique, dan sebagainya, 2. mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi mengenai produksi pangan Halal. Sistem ini sangat canggih, dengan sekali klik, pihak otoritas yang ingin memastikan apakah produk ini Halal atau tidak, bisa melihat proses produksi suatu produk, mulai dari bahan baku hingga produk jadi. 3. mengembangkan informasi yang menjamin kehalalan kepada konsumen, karena dengan men-scanning barcode produk melalui HP, konsumen langsung bisa mengetahui tentang produk pangan tersebut, termasuk penelusuran kehalalannya.

Cara pandangnya tentang halal berdasarkan al Quran tentang konsep halal. Bahwa ajakan al Quran untuk mengkonsumsi halal tidak hanya ditujukan untuk orang-orang Islam, tapi untuk semua manusia, wahai manusia, bukan wahai orang-orang Islam atau orang-orang yang beriman (Q.S: al-Baqarah/2: 168).

Bagi Winai Dahlan halal dan tayyib suatu makan bukan hanya untuk umat Islam tapi untuk seluruh manusia. Beliau berkata: “What we desire is halal tayyib food. Halal means lawful for mankind to be consumed or utilized, while tayyib refers to good, safe, healthy and hygienic products. This means that halal is not only for Muslims. Halal is good for all,”.

Hasil kerja kerasnya membuktikan bahwa produk halal yang diteliti tidak saja dikonsumsi dan digunakan oleh umat Islam yang hanya 7 % di Thailand, tapi banyak non muslim yang memilih produk halal. Hal itu dipilih karena produk halal itu berkualitas, jelas, bersih, sehat, dan memiliki manfaat lebih baik dari produk non halal.

Winai Dahlan dalam perjuangannya mempromosikan produk halal, menulis banyak artikel ilmiah yang dipublikasikan secara nasional dan internasional. Kegigihan Dahlan menjadikan dirinya termasuk dalam “500 Muslim Paling Berpengaruh" untuk lebih dari 3 tahun berturut-turut oleh ''Royal Islamic Strategic Studies Centre'' dan hanya satu-satunya Ilmuwan Muslim yang berada dalam "16 Ilmuwan Muslim paling Berpengaruh di Dunia" dalam bidang Sains dan Teknologi.

Hasil riset Halal Center menjadi rujukan utama bagi Majelis Seikhul Islam Thailand (semacam MUI di Indonesia) dalam melakukan sertifikasi produk makanan, minuman, kesehatan, kecantikan dan lain-lain.

Produk halal harus terus digalakkan. Kerjasama nasional maupun internasional harus ditingkatkan. Yang halal itu jelas. Yang haram itu jelas. Yang semu itu masuk kategori musytabihat (sesuatu yang semu dan meragukan). Yang musytabihat itu haram. Menjadi tugas berat bagi lembaga Majelis Ulama Indonesia untuk memberi kepastian hukum bagi masyarakat terkait dengan produk yang dikonsumsi dan dimanfaatkan. Bekerja sama dengan berbagai lembaga halal internasional menjadi sebuah keharusan  untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat dunia. Winai Dahlan telah dan terus melakukan kerja besar itu, meskipun berada di tengah mayoritas non muslim. Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia sudah seharusnya menjadi pioner bagi perjuangan memajukan produk halal. MUI memiliki andil terbesar dalam promosi produk halal dunia. Penting muncul Dahlan Dahlan muda yang memiliki keahlian dan komitmen tinggi dalam memajukan Islam. Islam tidak hanya diucapkan dalam narasi indah, tapi dilaksanakan dalam kehidupan nyata.

Oleh-oleh penulis dari muhibah bersama para pimpinan MUI Pusat ke Thailand, 11-14 Desember 2019.

Sunday, December 8, 2019

Sabar dan syukur

حَدَّثَنَا هَدَّابُ بْنُ خَالِدٍ الْأَزْدِيُّ وَشَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ جَمِيعًا عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ الْمُغِيرَةِ وَاللَّفْظُ لِشَيْبَانَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ صُهَيْبٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Al Azdi dan Syaiban bin Farrukh semuanya dari Sulaiman bin Al Mughirah dan teksnya meriwayatkan milik Syaiban, telah menceritakan kepada kami Sulaiman telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Shuhaib berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "perkara orang mu`min mengagumkan, sesungguhnya semua perihalnya baik dan itu tidak dimiliki seorang pun selain orang mu`min, bila tertimpa kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu baik baginya dan bila tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu baik baginya."

HR. Muslim: 5.318@ensiklopedi hadis

Ibrah :
Seorang mu'min senantiasa husnudzan (positif thinking). Setiap keadaan disikapi dengan berbaik sangka atas takdir Allah. Ketika mendapati sesuatu yang menyenangkan,  ia sadar bahwa itu adalah karunia Allah, karenanya ia bersyukur. Sebaliknya, ketika mendapati kondisi yang kurang menyenengkan, atau musibah, ia terima keadaan itu sebagai takdir Allah dan bersabar atas takdir tersebut.

Saturday, December 7, 2019

Dzikir dan doa pagi dan sore


حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيمِ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو عَنْ عَبْدِ الْجَلِيلِ بْنِ عَطِيَّةَ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مَيْمُونٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي بَكْرَةَ أَنَّهُ قَالَ لِأَبِيهِ
يَا أَبَتِ إِنِّي أَسْمَعُكَ تَدْعُو كُلَّ غَدَاةٍ اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ تُعِيدُهَا ثَلَاثًا حِينَ تُصْبِحُ وَثَلَاثًا حِينَ تُمْسِي فَقَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو بِهِنَّ فَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَسْتَنَّ بِسُنَّتِهِ قَالَ عَبَّاسٌ فِيهِ وَتَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ تُعِيدُهَا ثَلَاثًا حِينَ تُصْبِحُ وَثَلَاثًا حِينَ تُمْسِي فَتَدْعُو بِهِنَّ فَأُحِبُّ أَنْ أَسْتَنَّ بِسُنَّتِهِ قَالَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعَوَاتُ الْمَكْرُوبِ اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Telah menceritakan kepada kami Al Abbas bin Abdul Azhim dan Muhammad Ibnul Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Amru dari Abdul Jalil bin Athiyah dari Ja'far bin Maimun ia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Abdurrahman bin Abu Bakrah ia berkata kepada bapaknya, "Wahai bapakku, di waktu pagi aku selalu mendengarmu berdoa: "ALLAHUMMA 'AAFINII FII BADANII ALLAHUMMA 'AAFINII FII SAM'II ALLAHUMMA 'AAFINII FII BASHARII LAA ILAAHA ILLA ANTA (Ya Allah, perbaikilah tubuhku, perbaikilah pendengaranku, perbaikilah penglihatanku, tidak ada Tuhan selain Engkau). Engkau ulang-ulang hingga tiga kali baik di pagi dan sore hari" Ia menjawab, "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa dengannya, maka aku berkeinginan untuk mengikuti sunahnya." Abbas berkata (dengan riwayatnya) di dalam hadits tersebut; "dan kamu juga mengucapkan, "ALLAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL KUFRI WAL FAQRI ALLAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MIN 'ADZZBIL QABRI LAA ILAAHA ILLA ANTA (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan kemiskinan. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau). Kamu ulang-ulang hingga tiga kali baik di pagi dan sore hari, lalu kamu berdoa dengannya, (ayah Athiyyah menjawab;) maka aku ingin mengikuti sunnah beliau." Ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Beberapa doa bagi orang yang tertimpa musibah; "ALLAHUMMA RAHMATAKA ARJUU FALAA TAKILNII ILAA NAFSII THARFATA 'AININ WA ASHLIH LII SYA`NII KULLAHU LAA ILAAHA ILLA ANTA (Ya Allah ya Tuhanku, aku mengharap rahmat-Mu, karena itu janganlah Engkau serahkan urusanku kepada diriku sendiri (janganlah Engkau berpaling dariku) sekejap mata, perbaikilah semua urusanku, tidak ada Tuhan selain Engkau)."

HR. Abu Daud: 4.426@ensiklopedi hadis

Ibrah :
Hadis ini menerangkan diantara doa/dzikir yang biasa dibaca oleh sahabat, yaitu Abu Bakrah, lalu Ketika anaknya yang bernama Abdurrahman bertanya tentang doa yang selalu ia baca ketika pagi dan sore,  oleh Abu Bakrah menisbatkan perbuatannya tersebut kepada Rasulullah.

Tiga potong doa dalam hadis ini dapat diamalkan semua sebagai satu kesatuan digabung dengan doa lain yang dituntun kan untuk dibaca ketika pagi dan petang.

Doa ketiga dalam hadis ini juga dapat dibaca ketika mendapati musibah.

Friday, December 6, 2019

Harjanto Halim : Parenting rak mutu
Ilustrasi parenting dalam keluarga

Saya diundang ke acara seminar pola-asuh (parenting) di sebuah Sekolah Dasar. Temanya 'Mendidik Siswa Milenial'. Acaranya jam 9, tapi saya datang terlambat, jam 10 lebih. Saya masuk dari belakang dan duduk di bangku paling belakang, agar tidak mengganggu acara.

Saya menyimak sebentar dan saya langsung tertarik. Pembicaranya seorang wanita, seorang doktor psikologi. Cara membawakannya santai, bahasanya ringan, dibumbui humor dan kisah lucu. Contoh yang diangkat dari peristiwa sehari-hari; kadang dari keluarganya sendiri, anak-anaknya, kadang dari tingkah polah anak didiknya, mahasiswanya.

Saya sangat suka saat ia menunjukkan sebuah tabel yang memetakan: kelompok usia anak, perkembangan mental di kelompok usia tertentu, siapa yang berperan, dan apa yang terjadi jika pendidikan berhasil.

Di tahap usia 0-3 tahun anak belajar tentang rasa percaya vs rasa curiga.
Yang berperan adalah ibu.
Menghasilkan rasa optimis.

Usia 3-5 tahun anak belajar mandiri vs ragu-ragu.
Yang berperan adalah ayah dan ibu.
Menghasilkan kontrol diri dan motivasi.

Usia 5-7 tahun anak belajar insiatif vs rasa bersalah
Yang berperan ayah, ibu, saudara.
Menghasilkan perilaku yang mudah diarahkan.

Usia 7-12 tahun anak belajar motivasi kuat vs rendah diri.
Yang berperan ayah, ibu, guru, teman.
Menghasilkan perilaku yg pandai mengelola konflik.

Usia 13-19 tahun anak belajar identitas diri vs kabur.
Yang berperan orang dewasa dan sahabat. Menghasilkan perilaku setia, rasa sosial tinggi, stabil, tidak mudah terpengaruh.

Usia 20-30 tahun anak belajar keakraban vs isolasi.
Yang berperan pasangan hidup.
Menghasilkan perilaku cinta keluarga.

Menarik, bukan?

"Maaf, bukannya saya menganggap peran guru sama sekali tidak ada. Saya juga guru," ujar sang psikolog meneruskan paparannya. "Tapi fungsi orangtua, terutama Ayah, tak tergantikan, bahkan oleh seribu guru sekalipun."

Hmm. Orangtua, terutama Ayah, tak tergantikan seribu guru.

"Orangtua harus mau berkorban, mengasuh dan menjaga sepenuhnya hingga anak umur 12 tahun, hingga SD," imbuhnya dengan bersemangat.

Okay.

"Karena setelah itu peran teman dan guru mulai membesar..."

Menarik.

"Jadi kalau ada anak SMP atau SMA nakal atau berulah, jangan cuman panggil orangtuanya, percuma," ujar sang psikolog mantap. "Panggil siapa?"
Dan kami menjawab serentak, "Temannya..."
"Bener!" Sang psikolog manthuk. "Panggil temannya, sahabatnya, ajak mereka bicara untuk membantu,"

Hmm...

"Kalo mahasiswa saya ada yang bermasalah, malas kuliah misalnya," ujar sang psikolog. "Saya ndak mungkin panggil orangtuanya. Siapa yg saya panggil...?"
Dan kami pun ber-koor, "Pacarnya!"
"Bener!" Sang psikolog menganggukkan kepala dengan mantap.

Saya terus menyimak.

Benar apa yang dipaparkan si pembicara, lingkungan yang berperan dalam pertumbuhan mental seorang anak berubah dari waktu ke waktu, sesuai tahapan usia. Awalnya orangtua, lalu keluarga, lalu guru, teman, dan terakhir pasangan hidup.

"Hampir semua anak selalu ngefans sama papanya." Si pembicara meneruskan paparannya. “Mereka akan sangat kecewa saat papanya gagal memenuhi tiga kriteria utama seorang ayah. Apa saja itu?," tanyanya dengan nada memancing.

Apa, ya? Saya ndak tahu. Naga-naganya topik ini sudah dibahas sebelum saya datang..

Seorang guru mengacungkan jari.
"Ya, apa saja, Pak?" Si pembicara menuding si bapak guru yang kini berdiri.
"Mencari nafkah," jawab si bapak guru.
"Bener, mencari nafkah."
"Mendidik karakter,"
"Ya, bener, dan yang ke-tiga?"

"Umm..." Si bapak guru tidak segera menjawab. Lho, kok ragu?

"Mencintai istrinya..."

Oalah.

Saya tersenyum. Mencari nafkah, mendidik karakter anak, mencintai istri; tiga kriteria utama seorang ayah, seorang suami. Adakah yang belum kita penuhi?


Saya banyak belajar hari ini.

"Dan yang terpenting dilakukan bukan 'quality time', tapi 'quantity'. Bukan kualitas tapi kuantitas,"

Maksudnya?

"Lha ndak mungkin tiap kali punya quality time," imbuh si pembicara. "Mosok kita mau bilang gini sama anak, 'Ayo, cepet-cepet, kamu mau ngomong apa sama mama, curhat apa? Ayo cepet, ini mama sejam lagi ada seminar. Cepet, cepet, kita quality time'"

Hahaha, kami ngakak. Quality time tidak bisa dipaksa, disusu-susu, harus terjadi secara spontan, misterius, dan itu butuh waktu.

Kuantitas.

"Sama suami atau istri juga begitu. Mosok mau bilang, 'Ayo, Mah, kita quality time, yuk. Ngomong apa ya, enaknya?'"
Hahaha, kalau diskenario atau dipaksakan, malah garing, mati gaya.

Bubar.

"Saat kita bisa ngomong, guyon, cerita hal-hal yang lucu, ndak mutu, ndak berkualitas, terus kita bisa tertawa bareng, ngakak bareng, itulah quality time, itulah kualitas," tandas sang psikolog.

Bener.

Saat omongan kita, diri kita tampil rak mutu, quality time tercipta. Karena saat 'rak mutu' itulah kita tampil sebagai pribadi yang seutuhnya, tulus, ikhlas, apa adanya, tanpa tedeng aling-aling.

Itulah kualitas terbaik kita sebagai manusia.

Saya tersenyum. Saya jadi kangen mendengar Istri yang hampir tiap bangun pagi selalu bercerita tentang mimpinya yang rak mutu.

Agustus 2019

_________
*Kolom Dibuang sayang merupakan kumpulan BC/postingan  dari berbagai WAG yang menurut admin dipandang bermanfaat dan sayang bila hanya dibiarkan. Karenanya kami simpan di sini. Tulisan ini bersumber dari WAG Rumah Dakwah Demakan.

Thursday, December 5, 2019

Banyak peluang dan kesempatan sedekah
Ilustrasi : tolong menolong

و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ بْنُ هَمَّامٍ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ قَالَ هَذَا مَا حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ عَنْ مُحَمَّدٍ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ أَحَادِيثَ مِنْهَا وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ سُلَامَى مِنْ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيهِ الشَّمْسُ قَالَ تَعْدِلُ بَيْنَ الِاثْنَيْنِ صَدَقَةٌ وَتُعِينُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ قَالَ وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ وَكُلُّ خُطْوَةٍ تَمْشِيهَا إِلَى الصَّلَاةِ صَدَقَةٌ وَتُمِيطُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ

Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq bin Hammam Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih ia berkata, ini adalah hadits yang telah diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. ia pun menyebutkan beberapa hadits, di antaranya adalah; Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap anggota tubuh manusia memiliki keharusan sedekah pada setiap harinya. Yaitu seperti mendamaikan dua orang yang berselisih, adalah sedekah. Menolong orang yang naik kendaraan, atau menolong mengangkatkan barangnya ke atas kendaraan, itu pun termasuk sedekah. Ucapan atau tutur kata yang baik, juga sedekah. Setiap langkah yang Anda ayunkan untuk menunaikan shalat, juga sedekah. Dan menyingkirkan sesuatu yang membahayakan di jalanan umum, adalah sedekah."

HR. Muslim: 1.677

Jum'at berkah ; sedekah untuk madrasah tahfidz

Ibrah :
Sedekah tidak mesti memiliki harta yang banyak dan atau harus dengan menggunakan harta.
Hadis ini menunjukkan bahwa setiap perbuatan baik dapat bernilai sedekah. Diantara kebaikan yang disebutkan dalam hadis ini adalah :
1. Mendamaikan orang yang berselisih.
2. Memberikan tumpangan.
3. Membantu mengangkat kan barang.
4. Tutur kata dan ucapan yang baik.
5. Langkah kaki menuju tempat shalat.
6. Menyingkirkan duri atau sesuatu yang mengganggu perjalanan orang.

Enam hal ini mewakili berbagai perbuatan baik yang dapat bernilai sedekah/amal shaleh.

Allahu a'lam

Tuesday, December 3, 2019

Surat yang dibaca pada shalat subuh hari jum'at dan shalat jum'at

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مُخَوَّلِ بْنِ رَاشِدٍ عَنْ مُسْلِمٍ الْبَطِينِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ الم تَنْزِيلُ السَّجْدَةِ وَهَلْ أَتَى عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنْ الدَّهْرِ وَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي صَلَاةِ الْجُمُعَةِ سُورَةَ الْجُمُعَةِ وَالْمُنَافِقِينَ

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdah bin Sulaiman dari Sufyan dari Mukhawwal bin Rasyid dari Muslim Al Bathin dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas bahwa biasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika mengerjakan shalat Subuh pada hari Jum'at, beliau membaca: "ALIF LAAM MIIM TANZIIL" (surat As Sajadah) dan, "HAL ATAA 'ALAL INSAANI HIINUM MINAD DAHRI" (surat Al Insan). Dan dalam shalat Jum'at beliau membaca surat Al Jumu'ah dan surat Al Munafikun.

HR. Muslim: 1.454 @ensiklopedi hadis

Ibrah :
Hadis ini lebih pada menggambarkan surat-surat yang biasa dibaca Rasulullah pada hari atau waktu tertentu.

Komunitas menjaga hafalan qur'an

Dalam hal ini adalah  bacaan surat yang biasa dilakukan oleh Rasulullah ketika menjadi imam pada shalat subuh dihari jum'at dan bacaan ketika shalat Jum'at.

Sifatnya Sunnah. Dalam hadis lain diterangkan bacaan surat yang lain. Ini bukan berarti bertentangan melainkan saling melengkapi. Dengan demikian, disamping membaca surat-surat yang telah diterangkan secara khusus,  boleh  membaca surat apa saja yang mudah dari Al Qur'an ( _faqrauu mas tayassara ma'aka minal Qur'an_ ).

Allahu a'lam

Monday, December 2, 2019

Bahaya Adu Domba dan najis air kencing

حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْأَشَجُّ وَأَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا وَقَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ سَمِعْتُ مُجَاهِدًا يُحَدِّثُ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَبْرَيْنِ فَقَالَ أَمَا إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ قَالَ فَدَعَا بِعَسِيبٍ رَطْبٍ فَشَقَّهُ بِاثْنَيْنِ ثُمَّ غَرَسَ عَلَى هَذَا وَاحِدًا وَعَلَى هَذَا وَاحِدًا ثُمَّ قَالَ لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا

Dan telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id al-Asyaj dan Abu Kuraib Muhammad bin al-Ala' serta Ishaq bin Ibrahim, Ishaq berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami al-A'masy dia berkata, saya mendengar Mujahid menceritakan dari Thawus dari Ibnu Abbas dia berkata; ‘Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati dua kuburan, beliau lalu bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa, mereka disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena dahulu suka mengadu-domba, sedangkan yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya.” Kemudian beliau meminta pelepah kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada satu kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain, seraya bersabda: “Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya selama belum kering.”"

HR. Muslim: 439@ensiklopedi hadis

Ibrah:
Kita sering mendengar tentang siksa kubur. Hadis ini menjelaskan diantara dua perbuatan dapat menyebabkan siksa kubur, yaitu namimah atau menggunjing dan najis yang disebabkan tidak sempurna ketika istinja' (bersuci) dari kencing.

Namimah berasal dari kata nammam, yaitu perbuatan seseorang yang bermaksud menghancurkan persahabatan antar dua  orang (atau lebih) dengan menyebutkan perkataan seseorang kepada orang lain (termasuk melalui tulisan maupun isyarat). Biasanya disertai dengan mengungkap rahasia seseorang, fitnah, hasud, kebohongan dan ghibah.

Dalam bahasa Indonesia, Namimah dikenal dengan istilah adu domba, gosip, menyebar fitnah dan ujaran kebencian.

Tujuan dari namimah ialah untuk merusak hubungan persahabatan dan menjadikan orang bermusuhan satu dengan lainnya.

Namimah  merupakan dosa besar, karena  bertentangan dengan perintah Allah untuk menyambung silaturahmi.

Ini bisa terjadi dalam lingkup terkecil seperti retaknya hubungan suami istri karena orang disekitarnya, atau keluarga terdekat seperti orang tua atau mertua yang terlalu ikut campur didalam rumahtangga anaknya.

Allahu a'lam

Sunday, December 1, 2019

Perbanyak deposit kebaikan, minimalisir keburukan

حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ الْجَعْدِ أَبِي عُثْمَانَ حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ الْعُطَارِدِيُّ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا يَرْوِي عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً

Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Abdul Warits dari al-Ja'd Abu Utsman telah menceritakan kepada kami Abu Raja' al-Utharidi dari Ibnu Abbas dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dari sesuatu yang diriwayatkan dari Rabbnya, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah menuliskan kebaikan dan kejelekan, kemudian menerangkan hal tersebut, 'Barangsiapa berkeinginan untuk kebaikan namun belum melakukannya maka Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan yang sempurna untuknya, dan barangsiapa berkeinginan untuk suatu kebaikan lalu melakukannya maka Allah mencatat untuknya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat hingga beberapa kali lipat. Dan jika dia berkeinginan untuk kejelekan namun dia belum mengerjakannya, maka Allah akan mencatatnya sebagai kebaikan yang sempurna untuknya, namun jika dia mengamalkannya maka Allah mencatatnya sebagai satu dosanya'."

HR. Muslim: 187

Ibrah :
Allah mengetahui segala hal atas setiap makhluk-Nya. Bahkan sesuatu yang ada didalam hati dan pikiran sekalipun. Niat baik dicatat satu kebaikan, sedang niat buruk, sepanjang belum dilakukan, tidak dicatat sebagai dosa bahkan dicatat sebagai kebaikan (karena mampu menahan hawa nafsu dan meninggalkan kemaksiatan). Hal Ini menunjukkan kemurahan dan kasih sayang Allah kepada umat-Nya.

Kasih sayang Allah lebih banyak lagi diberikan kepada orang yang melakukan kebaikan. Satu kebaikan bisa dilipatgandakan sepuluh, hingga tujuh ratus bahkan lebih.

Baca : Madrasah tahfidz Darul Muttaqien

Hal demikian bukan berarti kita bisa berhitung matematis, dengan mengkonversikan kebaikan dan keburukan. Kalaulah kita (merasa) telah berbuat baik lalu menganggap sudah mempunyai deposit pahala kebaikan yang berlipat, kemudian dengan 'sengaja' berbuat keburukan dengan asumsi kebaikannya masih lebih banyak dibanding keburukan.

_Allahu a'lam_

Saturday, November 30, 2019

Membangun komunitas agar hafalan tidak hilang

و حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَعُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا وَقَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِئْسَمَا لِأَحَدِهِمْ يَقُولُ نَسِيتُ آيَةَ كَيْتَ وَكَيْتَ بَلْ هُوَ نُسِّيَ اسْتَذْكِرُوا الْقُرْآنَ فَلَهُوَ أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنْ صُدُورِ الرِّجَالِ مِنْ النَّعَمِ بِعُقُلِهَا

Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Utsman bin Abu Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim -Ishaq- berkata, telah mengabarkan kepada kami -dua orang yang lain- berkata telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa`il dari Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Alangkah buruknya seorang yang berkata, 'Aku lupa ayat ini dan itu.' Akan tetapi ia telah dilupakan Allah. Sering-seringlah mengingat (membaca) Al Qur`an, karena ia lebih cepat hilangnya dari dada seseorang, daripada unta yang lepas dari ikatannya."

HR. Muslim: 1314

Ibrah :
Rasulullah menyatakan bahwa orang yang sering lupa terhadap ayat Al Qur'an itu adalah hal buruk, dimana seorang penghafal Qur'an dijadikan lupa oleh Allah karena tidak menjaga hafalannya.

Rasulullah menyampaikan bahwa hafalan mudah hilang dan mengibaratkan hafalan tersebut dengan unta yang lepas dari ikatannya.
Baca Pembangunan Rumah Tahfidz Darul Muttaqien
Diantara cara menjaga hafalan Qur'an ialah dengan senantiasa membaca Al Qur'an. Kita juga sering melihat seorang penghafal Qur'an mulutnya  senantiasa "komat-kamit", itu merupakan salah satu usaha menjaga hafalan Qur'an.

Kalaupun karena tugas dan pekerjaan kita tidak secara khusus mondok untuk menghafal Al qur'an, seyogyanya kita mempunyai komunitas untuk menjaga qur'an,  secara periodik bertemu, saling menyimak dan saling mengingatkan.

_Allahu a'lam_

Thursday, November 28, 2019

Belajar tawakkal pada burung


حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ ابْنِ هُبَيْرَةَ عَنْ أَبِي تَمِيمٍ الْجَيْشَانِيِّ قَالَ سَمِعْتُ عُمَرَ يَقُولُ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَوْ أَنَّك تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Ibnu Lahi'ah dari Ibnu Hubairah dari Abu Tamim Al Jaisyani dia berkata; saya mendengar Umar berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, niscaya Dia akan memberi rizki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rizki terhadap burung, ia pergi dalam keadaan lapar dan pulang dalam keadaan kenyang." (HR. Ibnu Majah: 4154)

Monday, November 25, 2019

Tulus mengesakan Allah
Ilustrasi : hati yang mengesakan Allah


حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ قَالَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمُعاذٌ رَدِيفُهُ عَلَى الرَّحْلِ قَالَ يَا مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ قَالَ لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَسَعْدَيْكَ قَالَ يَا مُعَاذُ قَالَ لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَسَعْدَيْكَ ثَلَاثًا قَالَ مَا مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ إِلَّا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا أُخْبِرُ بِهِ النَّاسَ فَيَسْتَبْشِرُوا قَالَ إِذًا يَتَّكِلُوا وَأَخْبَرَ بِهَا مُعَاذٌ عِنْدَ مَوْتِهِ تَأَثُّمًا

Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam berkata, telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Qatadah berkata, telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menunggang kendaraan sementara Mu'adz membonceng di belakangnya. Beliau lalu bersabda :
"Wahai Mu'adz bin Jabal!" Mu'adz menjawab, "Wahai Rasulullah, aku penuhi panggilanmu." Beliau memanggil kembali: "Wahai Mu'adz!" Mu'adz menjawab, "Wahai Rasulullah, aku penuhi panggilanmu." Hal itu hingga terulang tiga kali, beliau lantas bersabda: "Tidaklah seseorang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan Muhammad adalah Rasulullah, tulus dari dalam hatinya, kecuali Allah akan mengharamkan baginya neraka." Mu'adz lalu bertanya, "Apakah boleh aku memberitahukan hal itu kepada orang, sehingga mereka bergembira dengannya?" Beliau menjawab: "Nanti mereka jadi malas (untuk beramal)." Mu'adz lalu menyampaikan hadits itu ketika dirinya akan meninggal karena takut dari dosa."

HR. Bukhari: 125@ensiklopedi hadis

Ibrah :
Hadis ini menunjukkan bahwa orang yang mengucapkan syahadat akan masuk surga. Ini sejalan dengan hadis yang menjelaskan bahwa _*barangsiapa yang akhir hayatnya mengucap laa Ilaha illallah, ia akan masuk surga*_.

Namun hadis ini menjelaskan bahwa ada syarat tulus/ bersungguh-sungguh. Namun dalm hadis ini Rasul juga 'mengkhawatirkan' bahwa dengan jaminan surga tersebut orang kemudian malas dan enggan beramal. Dengan demikoan, untuk mendapatkan surga tetap harus disertai dengan amal shalih sebagai bukti ketulusan dan kesungguhan seseorang didalam berayahadat. Dalam bahasa lain, keimaman kepada Allah harus dibuktikan didalam berbagai ibadah dan amal nyata.

_Allahu a'lam_