Friday, January 5, 2018

Fitrah manusia ialah beriman; agar tidak menyesal jangan ingkari keimanan itu dalam kehidupan

Oleh : Agung Nugraha

حَدَّثَنَا قَيْسُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ عَنْ أَنَسٍ يَرْفَعُهُ
إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ لِأَهْوَنِ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا لَوْ أَنَّ لَكَ مَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ كُنْتَ تَفْتَدِي بِهِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَقَدْ سَأَلْتُكَ مَا هُوَ أَهْوَنُ مِنْ هَذَا وَأَنْتَ فِي صُلْبِ آدَمَ أَنْ لَا تُشْرِكَ بِي فَأَبَيْتَ إِلَّا الشِّرْكَ

Dari Anas (bin Malik)
"Sesungguhnya Allah berfirman kepada seorang penduduk neraka yang paling ringan siksaannya,: "Seandainya kamu memiliki sesuatu dari kekayaan bumi apakah kamu akan menggunakannya untuk menebus dirimu?". Orang itu menjawab; "Ya". Maka Allah berfirman: "Sungguh aku dahulu meminta darimu sesuatu yang lebih ringan dari itu, tepatnya saat kamu berada di dalam perut ibumu, yaitu agar kamu tidak menyekutukan aku namun kamu enggan dan tetap berbuat syirik".

HR. Bukhari: 3.087 @ensiklopedi hadis

Pesan hadis :
Ketika ruh ditiupkan didalam masa kehamilan, Allah menanyai ruh manusia alastu birabbikum (bukankah aku ini tuhanmu), maka ruh tersebut menjawab bala syahidna (ya, benar engkau tuhanku).  Dengan demikian setiap bayi lahir dalam keadaan fitrah keimanan kepada Allah. 

Setelah lahir dan tumbuh berkembang dewasa, ada yang akhirnya mensekutukan Allah, baik dalam keyakinan ataupun dalam perbuatan.

Hal demikian di akhirat akan menjadi penyesalan, bahkan bila memungkinkan sanggup mengganti/menebus dengan semua lekayaan yang dimiliki. Tapi semua itu adalah penyesalan yang tidak berguna.

Karenanya, mari kita isi masa kehidupan ini dengan berbagai bentuk ibadag dan ketaatan kepada Allah sebagai wujud keimanan kita. 

Semoga Allah bantu dan jaga diri kita tetap dalam keimanan kepada-Nya. Aamiin...

Allahu a'lam
Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: