Thursday, October 31, 2024

Menanti kedamaian Palestina

 


Persoalan palestina merupakan persoalan yang seolah tidak pernah berakhir. Israel dan palestina dapat dilihat dari dua sisi, pertama perebutan tanah/kekuasaan yang bermula dari “penjajahan” atau aneksasi (perebutan wilayah) yang dilakukan bangsa israel. Kedua dari sisi keagamaan, Dimana seluruh agama samawi turun di tanah palestina (Al Quds).

Bagi umat Islam Indonesia, Kebebasan Palestina merupakan suatu keharusan, dan disitulah sikap bangsa Indonesia berdiri. Mengapa? Karena Indonesia menyakatan bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa, dan sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri kemanusian dan pri keadilan.

Bagi kita umat Islam, Palestina ata Al Quds memiliki posisi Istimewa. Mengapa?

Pertama, Al Quds adalah bumi para Nabi yang diberkahi

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya : Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (QS. Al Isra:1)

Kedua, Al-Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam

سَيَقُولُ السُّفَهَاءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلَّاهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِي كَانُوا عَلَيْهَا

Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata :"Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" (QS. 2:142)

عَنِ الْبَرَاءِ أَنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ أَوَّلَ مَا قَدِمَ الْمَدِينَةَ نَزَلَ عَلَى أَجْدَادِهِ - أَوْ قَالَ أَخْوَالِهِ - مِنَ الأَنْصَارِ ، وَأَنَّهُ صَلَّى قِبَلَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا ، أَوْ سَبْعَةَ عَشَرَ شَهْرًا

Dari al-Baro bin 'Azib, sesungguhnya Nabi SAW pertama kali datang ke Madinah, singgah ke kakek-kakeknya, atau mengatakan; ke paman-pamannya, dari kelompok Anshor. Dan beliau sholat menghadap ke Baitul Maqdis selama 16 bulan, atau 17 bulan. (HR. Bukhari)

Ketiga, Al Aqsha adalah masjid mulia yang sangat dianjurkan untuk dikunjungi

لَا تُشَدُّ الرِحَالُ إِلّا إِلى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ مَسجِدِ الحَرَامِ وَ مَسجِدِ الأَفصَى وَ مَسجِدِي هذَا

Artinya : Tidak ada perjalanan yang perlu disegerakan kecuali mengunjungi tiga masjid,yaitu: Masjidil Haram, Masjid Al Aqsa dan Masjidku ini. (HR. Bukhari-Muslim)

Keempat, Sholat di Masjid Al Aqso derajatnya 500 derajat

اَلصَّلاَةُ فِي المَسْجِدِ الحَرَامِ بِمِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ وَالصَّلاَةُ فِي مسْجِدِي بِأَلْفِ صَلاَةٍ وَالصَّلاَةُ فِي بَيْتِ المَقْدِسِ بِخَمْسِمِائَةِ صَلاَةٍ

Artinya : Shalat di Masjidil Haram sama dengan seratus ribu sholat di masjid lain, shalat di masjid-ku (Masjid Nabawi) sama dengan seribu sholat di tempat lain dan shalat di Baitul Maqdis sama dengan lima ratus sholat di tempat lain. (HR. Thabrani dari Abu Darda)

Penderitaan warga palestina adalah penderitaan kita semua
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 10:

 اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ    

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati.”  
Kaum Muslimin rahimakumullah

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan terhadap peristiwa peperangan bahkan pembantaian yang terjadi di Palestina.

Pertama, terus menyuarakan perdamaian

Kita berharap pemerintah senantiasa menyuarakan kebebasan dan kemerdekaan palestina. 

Kedua, Memberikan sumbangan

Ketiga, senantiasa mendoakan

Doa adalah senjatanya kaum muslimin.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam kitab Shahih-nya, dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الدُّعَاءُ سِلاَحُ المُؤْمِنِ وَعِمَادُ الدِّيْنِ وَنُوْرُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ

“Doa adalah senjata kaum mukminin dan merupakan tiang agama, serta cahaya langit dan bumi.”



Disebutkan dalam Al-Mustadrak Al-Hakim, dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُدْعُو اللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِالاِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ لاَ يَقْبَلُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ

“Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan doa kalian terkabul. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan tidak serius.” [HR. Al-Hakim, 1:493]


Oleh karena itu mari pada kesempatan ini, mari kita bersama-sama berdoa dan melaksanakan Qunut Nazilah dengan harapan Allah swt akan menurunkan rahmatNya sehingga saudara-saudara kita di Palestina bisa terlepas dari kedzaliman dan mereka kembali mendapatkan ketenangan dalam kehidupan mereka

   اَللّٰهُمَّ إنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيْكَ، وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ، وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ، نَشْكُرُكَ وَلَا نَكْفُرُكَ، وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ  

Ya Allah, kami memohon pertolongan-Mu, kami memohon ampunan-Mu, kami memohon petunjuk-Mu, kami beriman kepada-Mu, kami bertawakal kepada-Mu, kami memuji-Mu dengan segala kebaikan, kami bersyukur kepada-Mu dan tidak kafir kepada-Mu, juga tidak mengingkari-Mu. Kami berlepas diri dan meninggalkan orang yang mendurhakai-Mu.

   اَللّٰهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّيْ وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُوْ رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ، إنَّ عَذَابَكَ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحِقٌ  

Ya Allah, kepada-Mu kami beribadah, kepada-Mu kami berdoa dan bersujud, kepada-Mu kami berusaha dan bersegera, kami mengharap rahmat-Mu, dan kami takut akan siksa-Mu. Sesungguhnya azab-Mu yang berat melekat pada orang-orang kafir.

  اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ إِخْوَانَنَا اْلمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ، خُصُوْصًا فيِ غَزَّةَ، وَاحْقِنْ دِمَائَهُمْ. اَللّٰهُمَّ عَلَيْكَ بِالْيَهُوْدِ، الصُهْيُونِيِّيْنَ الْمَلْعُوْنِيْنَ، وأَنْزِلْ غَضَبَكَ عَلَيْهِمْ. اَللّٰهُمَّ انْصُرْ دِيْنَكَ وكِتَابَكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم  

Ya Allah, tabahkanlah saudara-saudara mujahidin kami di Palestina, khususnya di Gaza, dan jagalah darah mereka. Ya Allah, hukumlah orang-orang Yahudi Zionis yang terkutuk, dan turunkan murka-Mu kepada mereka. Ya Allah, dukunglah agamamu, kitabmu, dan Sunnah Nabi-Mu Muhammad, semoga Engkau memberkahi dan memberi kedamaian kepadanya.

Terakhir, kepedulian kita terhadap persoalan kemanusian yang terjadi di Paelstinya, kita harus tetap cermat dalam menerima informasi terlebih untuk kemudian meneruskannya. Jangan sampai kita terjebak pada perilaku fasik bahkan terjerumus pada sifat berlebihan menyebarkan kebencian.

Allah berfirman:

   يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ   

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena ketidaktahuan(-mu) yang berakibat kamu menyesali perbuatanmu itu.”  

Dan dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah, Nabi saw juga bersabda:

   كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ (رواه مسلم)  

Artinya: “Cukup seorang itu menjadi pendusta bila ia membicarakan semua informasi yang didengarnya”. (HR. Muslim).

Dari hadis ini, penting bagi kita untuk senantiasa tabayun sebelum meneruskan sebuah infomasi.

Tuesday, October 22, 2024

Muh. Nursalim : Santri itu penulis
Muh. Nursalim


Nabi memang ummi, tak bisa baca tulis tetapi beliau itu fatonah, cerdas. Sekali mendengar wahyu dari Jibril langsung merasuk ke hati dan hafal. Ayat-ayat itu kemudian diajarkan kepada kaumnya. Di antara yang diajari itu ada yang pintar baca tulis. Mereka itulah yang kemudian menullis wahyu. Ada Ali bin Abi Thalib, Muawiyah, Zaid bin Tsabit dan lain-lain.

Para sahabat itu hanya menulis wahyu tidak menulis hadis, karena dikhawatirkan akan tercampur antara ayat alqur’an dan hadis nabi. Hadis dihafal tetapi tidak ditulis. Baru pada era kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz penulisan hadis dimulai. Khalifah itu memerintah Muhammad bin Syihab Az Zuhri menulis dan menghimpn hadis dari ulama Hijaz dan Syam. Juga Amrah binti Abdurrahman dan Qasim bin Muhammad bin Abu Bakr As Shidiq dari ulama Madinah.

Gayung bersambut, para ulama berikutnya meneruskan penulisan hadis itu. Ulama yang membukukan hadis pertama adalah Imam Malik. Karangan beliau yang terkenal adalah Al Muwatha. Kitab ini berupa kumpulan hadis terbaik di zamannya. Sang ulama hafal 100 ribu hadis beserta sanadnya. Kemudian dipilah-pilah diambil yang sahih 10 ribu. Lalu dipilih lagi yang paling sahih 5 ribu. Dan terakhir diseleksi kembali yang benar-benar sahih menjadi 500 hadis.

Kata beliau, “ Aku suguhkan kitab itu kepada 70 ulama Madinah. Ternyata semua setuju (waathaani) dengan isi karanganku. Lalu aku namai kitab itu dengan al muwatha”.

Ulama berikutnya juga melakukan hal serupa. Maka kita mengenal kutubus sittah, yaitu enam kitab induk hadis. Sahih Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Nasai, Sunan Abu Dawud, Sunan At Tirmizi dan Sunan Ibnu Majah.

Tidak berhenti disitu. Kemudian kitab-kitab itu disyarah, diringkas, diteliti, ditimbang-timbang lagi. Dipilah tema-temanya dan dibuat sistematika dan lain-lain. Pokoknya ditulis dan ditulis ulang yang lebih panjang, komplit dan tebal. Tujuannya satu, agar kaum muslimin paham terhadap ajaran agamanya. Itu baru bidang hadis.

Alqur’an juga dikupas tuntas oleh para mufassir. Dijelaskan ayat per ayat. Dikaitkan antara ayat dengan hadis. Diterangakan macam-macam bacaannya. Dijabarkan ayat yang mujmal. Dikeluarkan hukum-hukumnya bahkan juga dibongkar rahasianya. Semua yang dilakukan para ulama itu mereka tulis.

Hari ini, kita dapat leluasa menikmati belajar agama. Buka hape bisa langsung menelaah tema yang kita butuhkan, juga karena para ulama menulis tema-tema tersebut. Tanpa ditulis sungguh dunia ini gelap. Kita tidak mungkin mengerti ajaran agama yang diajarkan kenjeng Nabi.

Ahli agama itu ulama. Para ulama ketika belajar namanya santri. Dan para ulama itu bisa menulis karena sejak nyantri sudah belajar menulis. Dimulai dari mencatat penjelasan gurunya. Mencorat-coret kitab  yang sudah lusuh. Naik tingkat menulis maqolah untuk didiskusikan dengan kawannya dan naik tingkat lagi menulis pengetahuan yang sudah ada di kepala. Maka ketika tulisannya dipelajari santri yang lain, saat itulah sang santri diperhitungkan.

Teks agama memang sudah banyak. Kitab babon tentang Islampun sudah dapat diinstal di androit. Kemajuan seperti ini bukan berarti santri tidak perlu lagi menulis. Mereka tetap harus menulis untuk memberi penjelasan kepada ummat tentang berbagai hal mutakhir yang dihadapi keum muslimin. Sebab setiap zaman ada tantangan dan setiap waktu terdapat masalah yang perlu dijelaskan. Agama itu dinamis, mengikuti dinamika zaman yang selalu berubah.

Menulis adalah jalan lurus santri untuk mengabdi kepada Allah. Menulis adalah cara mewariskan ilmu yang paling elegan. Menulis adalah cara pintar mendapat suntikan pahala tatkala si santri sudah tiada.

Zenuddin MZ itu mubaligh hebat, bahkan terkenal dengan da’i sejuta ummat. Di manapun ia berceramah di situ umat menyemut untuk mendengarkan. Ada beberapa buku yang mengulas tentang da’i tersebut, tetapi saya belum penah membaca buku karya sang da’i.

Hamka itu juga mubaligh, pidatonya bagus tulisannya juga tidak kalas bagus. Magnum opusnya adalah tafsir al azhar yang ia tulis saat di penjara selama dua tahun empat bulan. Saking lihainya Hamka dalam tulis menulis, pada jus 23 dirinya hanya butuh tiga minggu untuk menulis tafsirnya.

Hari ini kita masih dapat menikmati ceramah Zenuddin MZ karena memang wafatanya belum lama. Selain itu kita pernah mendengar suaranya yang khas, sehingga kadang-kadang kangen dengan ledekan-ledekan cemarahnya.

Tetapi anak-anak yang lahir pasca meninggalnya Zenuddin MZ, kemungkinan besar tidak pernah kepengin mendengar ceramahnya. Karena memang tidak kenal dan kedua eranya sudah berbeda. Sekarang eranya era tik tok.

Lain halnya dengan buku-buku karya Hamka seperti Tafsir Al azhar, Filsafat Hidup, Tasawuf Modern, Pendidikan Islam, Ayahku, Di bawah lindungan kakbah dan Sejarah Islam. Tulisan-tulisan itu diterbitkan ulang dan ulang. Oleh penerbit satu ganti dengan penerbit lain. Diproduksi dan dikaji di majelis taklim, bahkan dijadikan obyek desertasi dan ribuan karya ilmiah.

Santri pandai pidato dikenang umat sezamannya tetapi santri pandai menulis dikenang umat sepanjang zaman.

Selamat hari santri.

Tuesday, October 15, 2024

Taqwa dan akhlaq yang mulia


Segala Puji bagi Allah,  Rabb semesta alam, yang memerintahkan kita untuk terus bertaqwa kepada-Nya. Selain bertaqwa, Allah memerintahkan kita pula untuk berakhlaq yang mulia kepada sesama. Dengan menjalankan kebaikan dan ketaatan itulah bentuk syukur kita kepada Sang Khaliq, Rabbal ‘Alamin. Tanpa ketaatan, seseorang tidak disebut bersyukur walaupun dia memiliki harta yang melimpah dan berbagai nikmat lainnya.

Perlu diingat bahwa ada dua amaliyah yang membuat seseorang mudah masuk surga, yaitu taqwa dan akhlaq yang mulia.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ « تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ ». وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ « الْفَمُ وَالْفَرْجُ»


“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai perkara yang banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, beliau menjawab, ‘Taqwa kepada Allah dan berakhlaq yang baik.’ Beliau ditanya pula mengenai perkara yang banyak memasukkan orang dalam neraka, jawab beliau, ‘Perkara yang disebabkan karena mulut dan kemaluan.’” (HR. Tirmidzi, no. 2004 dan Ibnu Majah, no. 4246.).


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya.” (HR. Abu Daud, no. 4682 dan Ibnu Majah, no. 1162 )


Taqwa kepada Allah berarti menjadikan antara hamba dan Allah suatu benteng yang dapat menghalangi dari kemarahan, murka dan siksa Allah. Taqwa ini dilakukan dengan melaksanakan perintah dan menjauhi Larangan.

Berakhlaq yang baik termasuk bagian dari taqwa. Akhlaqul Karimah adalah Akhlaq yang baik dan terpuji yaitu suatu aturan atau norma yang mengatur hubungan antar sesama manusia dengan Tuhan Allah dan alam semesta. Akhlaq mahmudah (akhlaq terpuji) atau disebut pula dengan akhlaq karimah (akhlaq yang mulia).

_*Semoga dengan Rahmat dan Ridha Allah SWT, kita bisa memiliki Ketaqwaan dan Akhlaq yang mulia, yang memudahkan kita masuk ke Surga.*_

*آمينَ يَا مُجِيبَ السَّائِلِينَ*

Sunday, October 13, 2024

Dahsyatnya respon anda


Pernahkah Anda menelaah, seberapa besar *pengaruh respon* Anda terhadap suasana hati? 

Jika belum, sekarang perlu tahu. 


Menurut _Jeff Keller,_ penulis buku *'Attitude is Everything',* peristiwa atau kejadian yang Anda alami memiliki pengaruh *10% saja.* Yang *90%,* ternyata terbangun dari _respon Anda_ terhadap peristiwa atau kejadian itu.


Kok bisa? Mari kita ambil contoh sederhana. Ketika Anda menawarkan sesuatu kepada orang lain, dan tawaran Anda ditolak, seperti apa respon Anda? 

~ jika respon Anda mengatakan, _'saya tidak berbakat untuk menawarkan sesuatu',_ apa yang terjadi pada Anda setelahnya? 

~ jika respon Anda mengatakan, _'saya mesti menawarkan kepada orang lain'_, apa yang terjadi pada Anda setelahnya? 


Tentu saja kondisinya *amat berbeda,* dari dua respon yang berbeda tersebut. 


Sehingga bisa dikatakan bahwa *warna dan rasa kehidupan Anda* amat dipengaruhi oleh respon Anda. 

Karena itu *hati-hati* dan *cermatlah* dalam memilih respon. 

Sepakat??? 


Salam Metamorfosa, Salam Perubahan

_*Coach HD. IRIYANTO, CPC, CHt*_

~ Inspirator Metamorfosis

~ HRD Specialist

Thursday, October 10, 2024

Khazanah hikmah #125 Jadilah pribadi langka


Coba amati sekeliling Anda. Adakah sesuatu yang bisa dikategorikan sebagai *langka?* 

Lantas seperti apa *harga* sesuatu yang langka tersebut? 


Sudah barang tentu, harganya jadi *mahal* atau *tinggi.* Karena itu, jadilah pribadi langka, agar 'harga' Anda jadi mahal atau tinggi. 


*Kelangkaan pribadi* Anda bisa dibangun melalui hal-hal berikut ini. 

1. Akhlak atau karakter Anda

2. Kompetensi atau kecakapan Anda

3. Prestasi atau kinerja Anda

4. Karya atau produk Anda


Lewat *salah satu* dari keempat hal tersebut, Anda bakal menjelma menjadi pribadi langka yang _banyak dicari, dinanti,_ dan _diminati_ banyak orang. 


Mereka yang *sangat alim*, yang *sangat sukses*, dan yang *kaya raya*, adalah sosok-sosok pribadi langka, yang keseharian mereka *amat berbeda* dengan orang-orang kebanyakan. 

Sepakat? 


Salam Metamorfosa, Salam Perubahan

_*Coach HD. IRIYANTO, CPC, CHt*_

~ Inspirator Metamorfosa

~ HRD Specialist

Friday, October 4, 2024

Khazanah Hikmah #124 : Syukur itu mesti progresif


Betapa seringnya kita _mengajak_ atau _diajak bersyukur._ Bahkan tak bisa lagi dihitung dengan tepat. 

Namun dalam keseringan itu, apakah *amaliah syukur* kita bisa meningkat dari waktu ke waktu? 

Coba yuk kita *telaah* dengan _parameter_ di bawah ini :

1. Apakah *amal sholeh* kita _bertambah_ setiap hari? 

2. Apakah *prestasi* kita _makin meningkat_ dari waktu ke waktu. 

3. Apakah *karya-karya* kita _makin dirasakan manfaatnya_ oleh orang lain? 

4. Apakah *keberadaan kita* telah menjelma menjadi _'manusia wajib'_ bagi orang-orang di sekitar kita?

Jika keempat parameter di atas *bisa dijawab dengan "ya",* maka insyaAllah rasa syukur kita kepada Allah SWT, Tuhan YME, masuk _kategori progresif._ 

*Semoga itu yang terjadi pada Anda.*

Salam Metamorfosa, Salam Perubahan

_*Coach HD. IRIYANTO, CPC, CHt*_

~ Inspirator Metamorfosis

~ HRD Specialist

Wednesday, October 2, 2024

Manasik Haji Sepanjang Tahun KUA Ngemplak

 

Jamaah Haji Ngemplak 2025

Bertempat di Masjid Al Muawwanah, rabu 2 Oktober 2024 KUA Ngemplak selenggarakan orientasi, taaruf dan pembukaan kegiatan manasik Haji sepanjang tahun untuk jema'ah tahun 2025/1446 H. 

Raden Agung Nugraha dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan manasik Haji sepanjang tahun ini merupakan angkatan kedua di KUA Ngemplak pasca covid. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan lebih awal kepada jama'ah khususnya dalam mempersiapkan bekal ilmu. Ia menekankan bahwa Haji merupakan ibadah yang sangat penting, sekali seumur hidup dan telah lama dinantikan, kurang lebih 12-13 tahun mendaftar. Karenanya perlu sungguh-sungguh disiapkan baik dari sisi kesehatan, kesiapan mental dan ilmu manasiknya. 

Ia menambahkan, bagi jema'ah Haji, kemenag memang memberikan bimbingan manasik, namun pelaksanaannya nanti setelah proses istitho'ah kesehatan, pelunasan dan baru bimbingan di KUA sebanyak 6 kali pertemuan. Waktu yang terbatas dan mepet dengan keberangkatan dirasa masih kurang optimal, karenanya KUA Ngemplak selenggarakan manasik mandiri dengan harapan jema'ah siap mental dan ilmu lebih awal. 

Dra. Hj. Noor Imanah, M. Pd. I selaku Kasi PHU pada kemenag Kab Sleman mengapresiasi inisiatif KUA Ngemplak dan diharapkan dilaksanakan di KUA yang lain. Selanjutnya dalam materinya menekankan 1) Jaga kesehatan, 2) Persiapkan berkas kelengkapan, khususnya proses paspor, 3) mengikuti manasik untuk menyiapkan diri agar mandiri dan tidak tergantung dengan pihak lain, regu atau rombongan. Ketika ilmu manasiknya siap danatang, jema'ah akan dapat menyelesaikan rangkaian ibadah meskipun (misalnya) terpisah dari regu/rombongan.

Kegiatan diakhiri dengan kesepakatan manasik dilaksanakan setiap harii rabu pukul 13.30 sampai asar. (ran) 




Tuesday, October 1, 2024

Raden Agung Nugraha : Optimalisasi dan produktifitas wakaf uang untuk pemberdayaan umat

 

Pesrpektif Wakaf Produktif SPBU Pertashop UMAM

Wakaf merupakan salah satu instrumen ekonomi dalam Islam yang apabila dikelola dengan baik dan optimal akan mampu mengentaskan kemiskinan melalui program-program pemberdayaan umat berbasis wakaf.

Permasalahannya, literasi terkait wakaf, khususnya wakaf uang, di Masyarakat Islam Indonesia masih tergolong rendah. Hal tersebut dapat dipotret dari hasil survei Indeks Wakaf Nasional tahun 2023 sebesar 0,318 meskipun meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 0,274 pada tahun 2022. Berdasarkan data Kementerian Agama, potensi wakaf uang di Indonesia sebesar 180 triliun namun realisasi wakaf uang yang tercatat sejak 2011 sapai 2018 rata-rata baru Rp. 31,9 miliar setiap tahun.  Dengan demikian perlu dilakukan sosialisasi yang terus menerus dan massif terkait pengertian dan konsep wakaf, pentingnya wakaf serta manfaat wakaf bagi masyakarat atau umat.

Tulisan berikut mencoba mengangkat permasalahan tersebut sekaligus untuk memberikan sumbangan pemikiran bagaimana mengoptimalkan wakaf sehingga dapat dirasakan manfaatnya secara nyata dan mampu mengangkat kesejahteraan umat.

Pengertian, Sejarah dan rukun wakaf

Wakaf secara Bahasa berarti menahan, berhenti, diam. Imam Syafi’I dan Ahmad berpendapat bahwa wakaf adalah melepaskan harta yang diwakafkan dari kepemilikan wakif, setelah sempurna prosedur perwakafan. Wakif tidak boleh melakukan apa saja terhadap harta yang diwakafkan, Karena itu mazhab Syafi’i mendefinisikan wakaf adalah “tidak melakukan suatu tindakan atas suatu benda, yang berstatus sebagai milik Allah SWT, dengan menyedekahkan manfaatnya kepada suatu kebajikan (sosial).

Secara istilah, sebagaimana dirumuskan dalam Undang-undang Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf, pada pasal 1 dijelaskan bahwa Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.

Dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa wakaf semestinya tidak terbatas memberikan tanah untuk dibangun masjid, madrasah, maupun maqbaroh (makam) sebagaimana secara umum dipahami Masyarakat, melainkan lebih luas jenis harta benda wakaf, bentuk wakaf muapun fungsi dan peruntukannya.

Apabila merunut kebelakang, wakaf yang pertamakali dilakukan oleh sahabat Umar bin Khattab berupa tanah berupa kebun kurma yang sangat produktif dan hasilnya disedekahkan untuk kepentingan umat. Contoh lainnya ialah wakaf sumur yang dilakukan oleh sahabat Ustman bin Affan dimana ia membeli sumur dari seorang yahudi dan kemudian airnya disedekahkan dengan cara masyarakat gratis mengambil air dari sumur tersebut. Juga wakaf habib Abdurrahman al-asyi atau yang dikenal habib bugak, warga aceh yang pada tahun 1800an mewakafkan rumah di Makkah dan kemudian menjadi beberapa hotel. Keuntungan dari pengelolaan hotel tersebut setiap tahun ditasharufkan kepada jamaah haji asal Aceh yang menjadi mauquf ‘alaihnya. Pada tahun 2024 ini 4.780 jemaah haji Aceh mendapatkan “deviden” dari kelolaan wakaf tersebut masing-masing sebesar 1.500 riyal atau setara dengan Rp. 6.500.000.

Wakaf merupakan perbuatan yang berdimensi agama sekaligus social, karenanya harus memenuhi unsur-unsur yang terdiri dari : 1) Wakif, pihak baik perseorangan/pribadi maupun lembaga yang berwakaf, 2)  Nadzir; pihak yang diserahi/diberi kewenangan mengelola asset wakaf, baik berupa kelompok perseorangan, organisasi atau badan hukum, 3) Harta benda wakaf, 4) Ikrar wakaf; dan 5) mauquf ‘alaihi, peruntukan dan/atau penerima manfaat waka, serta 6) jangka waktu wakaf.

Urgensi dan manfaat wakaf

Merujuk tiga contoh praktek wakaf diatas, dapat disimpulkan bahwa wakaf yang dikelola secara baik dan produktif mampu memberikan manfaat yang besar bagi umat bahkan berjangka. Wakaf mampu menjadi solusi permasalahan ekonomi umat. Wakaf yang produktif dapat menjadi alternatif sosial dan ekonomi sekaligus disaat negara atau pemerintah mengalami keterbatasan anggaran. AL Azhar mesir bahkan mampu memberikan beasiswa kepada mahasiswa dari berbagai negara dari wakaf yang dikelola.

Pola-pola demikian dapat terus diduplikasi oleh Lembaga-lembaga pengelola wakaf yang manfaatnya berdampak langsung kepada umat. Bentuknya bisa berupa bantuan langsung terhadap kebutuhan dasar umat, beasiswa Pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi melalui pemberian modal usaha,

Mari berwakaf sekarang

Wakaf uang sebagai lifestyle

Wakaf berupa tanah telah banyak dilakukan, bahkan tidak sedikit tanah wakaf yang belum dimanfaatkan sesuai peruntukannya. Misalnya, wakaf untuk masjid namun masjidnya tidak segera terbangun. Wakaf untuk sekolah/madrasah/pesantren namun bangunannya belum ada. Alasannya klasik, belum ada dana untuk mewujudkannya.

Berkenaan dengan hal tersebut, kita perlu terus menggelorakan gerakan wakaf uang dan atau wakaf melalui uang. Mengapa? apabila wakaf tanah menuntut seseorang kaya terlebih dahulu, namun wakaf uang dan atau wakaf melalui uang dapat dilakukan oleh setiap kaum muslimin tanpa harus menunggu kaya. Bahkan dengan uang Rp. 1.000.000 atau bahkan lebih kecil nilainya.

Kita dapat berwakaf. uang dengan cara memilih nadzir yang kita percaya, berintegritas dan professional serta telah terdaftar pada Badan Wakaf Indonesia (BWI). Nadzir tersebut memiliki rekening pada Lembaga Keuangan Syari’ah Penerima Wakaf Uang (LKS PWU). Menyesuaikan dengan aktifitas, kesibukan dan “gaya hidup” serta kemudahan teknologi, wakaf uang bahkan tidak menuntut kita datang berhadapan langsung dengan nadzir karena telah diwakili oleh LKS PWU yang akan menerima wakaf kita kemudian menerbitkan sertifikat wakaf uang. Wakaf uang bahkan dapat dolakukan darimana saja melalui aplikasi dan atau system yang dapat kita akses dari handphone kita.

 Gerakan wakaf uang dan atau wakaf melalui uang akan mampu mengurai persoalan tanah wakaf yang sementara ‘terbengkalai’ menjadi berbagai proyek wakaf produktif seperti hotel, Restaurant, SPBU, Farming, Retail dan bentuk usaha dan investasi lain yang pada akhirnya mampu memberikan solusi  terhadap persoalan umat seperti kemiskinan, kesehatan, pendidikan dan juga ekonomi  menuju umat yang berdaya.

Akhirnya, mari jadikan wakaf uang menjadi gaya hidup kita bersama. Semoga..