Monday, March 11, 2024

Sholat tarawih, 4 salam atau 2 salam?

 


Di suatu pengajian dijelaskan bahwa sholat tarawih yang benar adalah dua rakaat salam, bukan empat rakaat salam. Dan jumlahnya 13 rakaat. 

Mohon penjelasan dan bagaimana tata cara sholat tarawih yang sebetulnya? 


Jawab :

Sholat malam disebut sholat lail, Qiyamullail, qiyamu ramadhan (ketika dilaksanakan di bulan ramadhan) atau tarawih (karena di sela dengan jeda waktu istirahat diantara sholat). 

Terkait sholat tarawih ada beberapa riwayat, Berikut diantaranya :

*Sholat iftitah*

Sholat malam dimulai dengan dua rakaat ringan, biasa disebut sholat iftitah. 

روى مسلم (767) عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: " كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ لِيُصَلِّيَ، افْتَتَحَ صَلَاتَهُ بِرَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ".

Diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Aisyah ra beliau berkata : Rasulullah SAW apabila berdiri di sebagian malam untuk sholat (malam) , memulai sholatnya dengan dua rakaat ringan. 


وروى مسلم (768) عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: (إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنَ اللَّيْلِ، فَلْيَفْتَتِحْ صَلَاتَهُ بِرَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ).


Diriwayatkan dari Imam Muslim, dari Abu Hurairah ra dari Nabi Muhammad SAW bersabda : Apabila salah seorang di antara kamu berdiri  di sebagian malam (untuk sholat malam), maka bukalah sholatmu itu dengan dua rakaat ringan. 

*Formasi 4+4+3*

Sholat tarawih 11 Raka'at dilakukan empat rakaat sekali salam, empat rakaat sekali salam dan diakhiri tiga rakaat sekali salam. 

روى البخاري (2013)، ومسلم (738) عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ: " أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، كَيْفَ كَانَتْ صَلاَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ؟ فَقَالَتْ: مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً، يُصَلِّي أَرْبَعًا، فَلاَ تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا، فَلاَ تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي ثَلاَثًا".

Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim, dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwasanya ia bertanya kepada Aisyah ra (istri Rasulullah) : bagaimana sholat Rasulullah di bulan Ramadhan? Aisyah menjawab : Rasulullah tidak pernah menambah di bulan Ramadhan dan diluar Ramadhan dari sebelas rakaat. Nabi sholat empat rakaat jangan engkau tanya betapa bagus dan panjangnya (bacaan), kemudian sholat empat rakaat jangan engkau tanyakan betapa bagus dan panjangnya (bacaan) kemudian sholat tiga rakaat. 


*Formasi 2+2+2+2+2 dan 1*

Terdapat hadits Ibnu Majah :

حَدَّثَنَا عَبْدُ السَّلَامِ بْنُ عَاصِمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَافِعِ بْنِ ثَابِتٍ الزُّبَيْرِيُّ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسِ بْنِ مَخْرَمَةَ أَخْبَرَهُ عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ قُلْتُ لَأَرْمُقَنَّ صَلَاةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّيْلَةَ قَالَ فَتَوَسَّدْتُ عَتَبَتَهُ أَوْ فُسْطَاطَهُ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ طَوِيلَتَيْنِ طَوِيلَتَيْنِ طَوِيلَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ وَهُمَا دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ وَهُمَا دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ وَهُمَا دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ أَوْتَرَ فَتِلْكَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً


Telah menceritakan kepada kami [Abdus Salam bin Ashim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Nafi' bin Tsabit Az Zubairi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Abdullah bin Abu Bakr] dari [Bapaknya] bahwa [Abdullah bin Qais bin Makhramah] mengabarkan kepadanya dari [Zaid bin Khalid Al Juhani] ia berkata, "Sungguh, aku akan mengamati bagaimana shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di malam hari. " Ia berkata, "Maka aku pun memanjat lotengnya, beliau bangun dan shalat dua raka'at ringan, kemudian dua raka'at panjang,  panjang, panjang (red : diulang sampai 3 kali menunjukkan betapa panjangnya) . Setelah itu beliau shalat dua raka'at namun tidak sebagaimana dua raka'at sebelumnya, kemudian shalat dua raka'at namun tidak sebagaimana dua raka'at sebelumnya, kemudian shalat dua raka'at namun tidak sebagaimana dua raka'at sebelumnya. Setelah itu shalat dua raka'at dan witir. Maka genaplah tiga belas raka'at. "

Dari tiga Hadis diatas terdapat titiik temu bahwa sholat malam nabi berjumlah 13 rakaat terdiri dari 2 rakaat ringan yang disebut sholat iftitah kemudian dilanjutkan dengan 11 rakaat (tarawih dan witir) dengan formasi 4+4+3 atau formasi 2+2+2+2+2+1.

Dalam ilmu hadisbdikenal istirahat tarjih, yaitu aktifitas membandingkan hadis kemudian memilih yang akan diamalkan karena dianggap lebih kuat (rajih) untuk diamalkan. Namun apabila keduanya sama-sama shahih maka keduanya sama-sama dapat diamalkan. 

Adapun kecenderungan memilih formasi 4+4+3 lebih didasarkan pada sumber hadis. Mengapa? ;Aisyah merupakan istri Rasulullah yang tentunya lebih mengetahui aktifitas Rasulullah setiap hari. Sedang keterangan Zaid bin Khalid lebih bersifat temporal saat Zaid mengamati. 

Meski demikian, kedua hadis tersebut sama sama dapat dijadikan hujjah untuk diamalkan. 

Dengan demikian, agar tidak terkesan menghakimi orang lain, semestinya lebih bijak tidak menggunakan kata "yang benar" tetapi lebih baik menggunakan diksi "memilih" Mengamalkan yang ini dengan pertimbangan ini. 


Allahu a'lam

Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: