Friday, November 21, 2025

MILAD DAN WAQFAH

 

Oleh : Gunung Sutopo

Dalam bahasa arab, Milad yang berarti kelahiran atau hari kelahiran. Istilah ini umum digunakan di Indonesia untuk mengucapkan selamat ulang tahun, baik untuk seseorang maupun lembaga/organisasi, sering kali dalam frasa seperti "Yaumul Milad" yang berarti "selamat hari kelahiran". Dalam hal ini yang milad adalah Organisasi Muhammadiyah ke 113

Organisasi Muhammadiyah berdiri pada tanggal 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta dengan tujuan untuk memurnikan ajaran Islam dan melakukan pembaharuan di bidang pendidikan, sosial, dan budaya. 

Milad bisa di manfaatkan, dan haruslah tidak boleh kering dari makna : Pemurnian Islam, Pembaharuan dibidang Pendidikan , Sosial dan Budaya.  Organisasi tidak boleh semakin kering dari makna, ilmu sering kali hanya menjadi tumpukan tanda tanpa ruh.

Ada saat dalam perjalanan kehidupan ketika langkah terhenti bukan karena lelah atau kehilangan arah, tetapi karena kesadaran datang begitu lembut mengingatkan bahwa ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar bergerak. Itulah waqfah, dari akar kata waqafa yang berarti berhenti atau berdiri.

Namun di balik makna lahiriah itu, tersimpan kedalaman yang tak terukur. Waqfah bukan sekadar diam, melainkan kesadaran yang hadir penuh, jeda yang memberi ruang bagi nurani untuk kembali bernapas, dan waktu yang meluruhkan segala kesibukan agar makna dapat tumbuh kembali.

Bagi mereka yang berjalan di jalan hikmah, waqfah bukanlah akhir dari pencarian, melainkan jeda yang memberi kesempatan untuk memahami hakikat dari setiap langkah. Ia hadir seperti embun pagi di antara panasnya perjuangan, lembut namun menyegarkan. 

Dalam momen itu, seseorang tidak lagi dikejar oleh keinginan untuk menjelaskan segalanya, melainkan bersedia untuk mendengar, untuk menyimak dengan hati. Di situ waqfah menjadi pintu kecil menuju kesadaran yang lebih luas, kesadaran bahwa tidak semua hal dapat dipahami melalui logika yang tergesa.

Dalam kehidupan sehari-hari, waqfah hadir tanpa tanda. Ia muncul di tengah amarah yang diredam, di sela penat yang dipahami, di antara kerja yang dijalani dengan niat yang jujur. Saat seorang peneliti berhenti sejenak dari datanya dan menyadari bahwa pengetahuan tak hanya soal menemukan, tetapi juga tentang mengakui keterbatasan, ia sedang berada dalam waqfah. 

Saat seorang pengajar menutup buku, menatap mahasiswanya, dan menyadari bahwa belajar bukan sekadar transfer ilmu, melainkan perjumpaan hati, di situ waqfah berbisik lembut.

Waqfah juga menjadi penting dalam dunia akademik yang sering kali terjebak dalam kecepatan dan tuntutan hasil. Ia menjadi ruang sunyi di antara angka dan analisis, tempat di mana manusia mengingat kembali tujuan sejati dari ilmu. Ketika seorang peneliti berhenti sejenak dari kerumitan teori dan merasa takjub pada keteraturan alam semesta, ia sedang mempraktikkan waqfah. 

Ia belajar bahwa pengetahuan yang sejati bukan hanya tentang menjelaskan dunia, tetapi juga tentang mengaguminya dengan rendah hati.

Dalam kehidupan modern yang serba cepat, waqfah adalah napas yang menenangkan. Ia mengingatkan manusia untuk tidak hanyut dalam ritme yang tanpa jeda. Dalam arus ambisi dan target, waqfah mengajarkan pentingnya berhenti sejenak agar arah tidak hilang. 

Diam yang disertai kesadaran sering kali lebih bermakna daripada langkah yang terburu. Ia adalah cara jiwa menjaga keseimbangannya agar tidak dikendalikan oleh hasrat yang berlebihan.

Namun waqfah bukan alasan untuk menyerah atau berhenti berbuat. Ia adalah bentuk peneguhan diri sebelum melangkah kembali. Dalam waqfah seseorang belajar untuk menahan diri dari kesombongan atas hasil dan kepintaran. Ia mengajarkan bahwa kebijaksanaan tidak lahir dari banyaknya kata, tetapi dari kejernihan dalam diam. Waqfah bukan pasif, melainkan aktif dalam kesadaran, sabar dalam menunggu, dan siap dalam bertindak ketika saatnya tiba.

Dari waqfah, manusia belajar tentang kedalaman yang tak bisa dijelaskan oleh rumus atau metode. Ia adalah bentuk pengembalian diri kepada sumber segala makna. Dalam keheningan itu, manusia menyadari bahwa pengetahuan sejati selalu bersanding dengan kerendahan hati. 

Waqfah mengajarkan bahwa berhenti sejenak bukanlah kehilangan waktu, melainkan menemukan kembali arah. Ia adalah jeda yang menyembuhkan, ruang yang menumbuhkan, dan tanda bahwa dalam diam pun manusia bisa tetap berjalan menuju-Nya. Alhamdulillah.

*Pakem, 21 Nopember 2025*

Wednesday, October 29, 2025

Sholat, puncak segala urusan


Oleh : R. Agung Nugraha

Urusan manusia banyak sekali, tetapi dari banyaknya urusan tersebut ada yang sangat vital dan menentukan, yaitu sholat. 

Berikut potongan hadis Rasulullah, beliau bersabda ;

أَلاَ أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الأَمْرِ كُلِّهِ وَعَمُودِهِ وَذِرْوَةِ سَنَامِهِ؟ قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ. قَالَ: رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ, وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ, وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ.


Artinya ; “Maukah engkau aku beritahu pokok urusan agama ini, tiangnya dan puncak tertingginya?” Aku mengatakan: ‘Tentu, wahai Rasulullah. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan: “Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncak tertingginya adalah jihad.”

Bagi seorang muslim, disisi Allah, aktifitas apapun apabila tidak didasari sholat, maka tidak bermakna. Mungkin kita bisa secara lahiriyah sukses, tetap resultantenya Nol nanti di akhirat. 

Bukankah  kita semua berharap sukses dunia sukses akhirat. 

Sebagaimana doa yang selalu kita ucapkan :


 رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


Artinya: "Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka." (QS. AlBaqarah: 201)

Sesibuk apapun kita. Yuk, jangan lupa sholat. 

Sukses dunia sukses akhirat. 

Semangat💪

Wednesday, October 15, 2025

Masjid Al Faruq PKU Muhammadiyah Pakem; Jadwal Khotib dan Imam Jum'at Tahun 2026

 


No

Tanggal

Pasaran

Khotib & Imam

1

02/01/2026

Wage

Marzuki, S. Sos

2

09/01/2026

LegI

Dandi Ristandi

3

16/01/2026

Pon

Rafif Muzakki

4

23/01/2026

Kliwon

H. M. Farchan Harim, SE

5

30/01/2026

Pahing

Tayang Abu Zahra

6

06/02/2026

Wage

Drs. H. Sigit Warsito, MA

7

13/02/2026

Legi

Arif Munajad, S. Pd. I

8

20/02/2026

Pon

Ust. Muhajir, Lc. MSI

9

27/02/2026

Kliwon

Arif Rachman Yunar

10

06/03/2026

Pahing

Indarto Trisno Susilo, ST

11

13/03/2026

Wage

Marzuki, S. Sos

12

20/03/2026

Legi

Dandi Ristandi

13

27/03/2026

Pon

Rafif Muzakki

14

03/04/2026

Kliwon

Drs. H. Muh Qomaruddin, MA

15

10/04/2026

Pahing

H. R. Agung Nugraha, S.Ag., MA

16

17/04/2026

Wage

Abdul Wachid, S. Th. I

17

24/04/2026

Legi

Achmad Suparlan, S. Ag

18

01/05/2026

Pon

Drs. H. Bambang Eko Pitoyo

19

08/05/2026

Kliwon

Arif Rachman Yunar

20

15/05/2026

Pahing

Tatang Abu Zahra

21

22/05/2026

Wage

H. R. Agung Nugraha, MA

22

29/05/2026

Legi

Indarto Trisno Susilo, ST

23

05/06/2026

Pon

Rafif Muzakki

24

12/06/2026

Kliwon

H. Budi Wardaya, S. Ag

25

19/06/2026

Pahing

H. Sudarto, S. Pd

26

26/06/2026

Wage

Marzuki, S. Sos

27

03/07/2026

Legi

Achmad Suparlan, S. Ag

28

10/07/2026

Pon

H. M. Farchan Harim, SE

29

17/07/2026

Kliwon

Arif Rachman Yunar

30

24/07/2026

Pahing

Santoso, S. Ag

31

31/07/2026

Wage

Sapto Dewo, SE. 

32

07/08/2026

Legi

Dandi Ristandi

33

14/08/2026

Pon

Rafif Muzakki

34

21/08/2026

Kliwon

Drs. H. Muh Qomaruddin, MA

35

28/08/2026

Pahing

Tayang Abu Zahra

36

04/09/2026

Wage

Drs. H. Sigit Warsito, MA

37

11/09/2026

Legi

H. R. Agung Nugraha, S.Ag., MA

38

18/09/2026

Pon

Abdul Wachid, S. Th. I

39

25/09/2026

Kliwon

Santoso, S. Ag

40

02/10/2026

Pahing

H. Budi Wardaya, S. Ag

41

09/10/2026

Wage

Marzuki, S. Sos

42

16/10/2026

Legi

Arif Munajad, D. Pd. I

43

23/10/2026

Pon

M. Husnaini, Ph. D

44

30/10/2026

Kliwon

Arif Rachman Yunar

45

06/11/2026

Pahing

Tatang Abu Zahra

46

13/11/2026

Wage

Ust. Muhajir, Lc. MA

47

20/11/2026

Legi

Dandi Ristandi

48

27/11/2026

Pon

Rafif Muzakki

49

04/12/2026

Kliwon

Drs. H. Bambang Eko Pitoyo

50

11/12/2026

Pahing

H. Sudarto, S. Pd. 

51

18/12/2026

Wage

Marzuki, S. Sos

52

25/12/2026

Legi

M. Husnaini, Ph. D


Saturday, August 16, 2025

Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan : Mensyukuri dan mengisi Kemerdekaan

 

Alinea keempat Pembukaan Undang undang Dasar Negera Republik Indonesia berbunyi : "Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. 


Kalimat ini disusun oleh para pendiri bangsa tentu dengan penuh kesadaran adalah karena karunia Allah. 

Bagaimana mungkin bambu runcing bisa menang melawan senjata/senapan dan meriam kalau bukan karena ijin dan pertolongan Allah. 


Karena kemerdekaan adalah karunia Allah, maka semestinya kita mensyukuri dan mengisi kemerdekaan tersebut tidak boleh lepas dari karunia dan ridho Allah. 


Surat Al Hajj ayat 41 kiranya dapat kita jadikan bahan refleksi dalam memperingati kemerdekaan ini. Allah SWT berfirman :


اَلَّذِيْنَ اِنْ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَرْضِ اَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ وَاَمَرُوْا بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَلِلّٰهِ عَاقِبَةُ الْاُمُوْرِ


(Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kemantapan (hidup) di bumi, mereka menegakkan salat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Hanya kepada Allah kesudahan segala urusan. (Al Hajj : 41) 


Dari ayat diatas, ada 3 hal yang perlu kita lakukan dalam mengisi kemerdekaan, yaitu :

1. Ibadah dan menguatkan hubungan kita dengan Allah (hablum min Allah) melalui pelaksanaan sholat (ibadah) serta aktualisasi nilai nilai ibadah diluar sholat, dalam keseharian hidup kita. 

2. Zakat (termasuk infaq/shodaqoh) adalah bentuk kepedulian sosial ekonomi untuk membangunan kesejahteraan masyarakat. 

3. Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. 


Tiga hal tersebut perlu terus kita lakukan sebagai bentuk syukur kita kepada Allah. Dengan itu, InsyaAllah nikah Allah akan terus dikaruniakan kepada bangsa kita. 


Allah berfirman dalam Surat Ibrahim : 7


وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ


(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”


Pertanyaannya, sudahkan 3 hal tersebut kita lakukan sebagai bentuk syukur atas kemerdekaan yang telah kita raih? 


Bila tidak, kisah kaum  saba' bisa saja terjadi di negeri kita. 


لَقَدۡ كَانَ لِسَبَاٍ فِىۡ مَسۡكَنِهِمۡ اٰيَةٌ  ۚ جَنَّتٰنِ عَنۡ يَّمِيۡنٍ وَّشِمَالٍ ؕ   کُلُوۡا مِنۡ رِّزۡقِ رَبِّكُمۡ وَاشۡكُرُوۡا لَهٗ ؕ بَلۡدَةٌ طَيِّبَةٌ وَّرَبٌّ غَفُوۡرٌ‏‏


Sungguh, bagi kaum Saba` ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebeleh kiri, (kepada mereka dikatakan), "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun. (Saba : 15) 


فَاَعۡرَضُوۡا فَاَرۡسَلۡنَا عَلَيۡهِمۡ سَيۡلَ الۡعَرِمِ وَبَدَّلۡنٰهُمۡ بِجَنَّتَيۡهِمۡ جَنَّتَيۡنِ ذَوَاتَىۡ اُكُلٍ خَمۡطٍ وَّاَثۡلٍ وَّشَىۡءٍ مِّنۡ سِدۡرٍ قَلِيۡلٍ‏ ١٦


Tetapi mereka berpaling, maka Kami kirim kepada mereka banjir yang besar1 dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Aṡl dan sedikit pohon Sidr ( Saba : 16) 


ذٰ لِكَ جَزَيۡنٰهُمۡ بِمَا كَفَرُوۡا ؕ وَهَلۡ نُـجٰزِىۡۤ اِلَّا الۡـكَفُوۡرَ‏ 


Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. (Saba : 17) 

Semoga kita dapat mengisi dan memaknai kemerdekaan sesuai dengan tuntunan Allah. Semoga terhindar dari sifat kufur dan ingkar. 

Allahu akbar Merdeka

Thursday, August 7, 2025

R. Agung Nugraha : Jadwal Khutbah Jum'at Tahun 2026

 


No

Tanggal

Pasaran

Masjid

1

02/01/2026

Wage

Al Barokah

2

09/01/2026

Legi

 

3

16/01/2026

Pon

Latifah Al Jabbar

4

23/01/2026

Kliwon

Thurfah

5

30/01/2026

Pahing

Darul Muttaqien Purwomartani

6

06/02/2026

Wage

Al Barokah

7

13/02/2026

Legi

MINA Jakal

8

20/02/2026

Pon

Latifah Al Jabbar

9

27/02/2026

Kliwon

Al Hikmah Murangan

10

06/03/2026

Pahing

Sendok BRI

11

13/03/2026

Wage

Al Barokah

12

20/03/2026

Legi

Ahmad Dahlan Tundan

13

27/03/2026

Pon

Latifah Al Jabbar

14

03/04/2026

Kliwon

 

15

10/04/2026

Pahing

Al Faruq PKU

16

17/04/2026

Wage

Al Barokah

17

24/04/2026

Legi

 

18

01/05/2026

Pon

Latifah Al Jabbar

19

08/05/2026

Kliwon

 

20

15/05/2026

Pahing

Darul Muttaqien Purwomartani

21

22/05/2026

Wage

Al Faruq

22

29/05/2026

Legi

 

23

05/06/2026

Pon

Latifah Al Jabbar

24

12/06/2026

Kliwon

Ahmad Dahlan Tundan

25

19/06/2026

Pahing

Darul Muttaqien Selomartani

26

26/06/2026

Wage

Al Barokah

27

03/07/2026

Legi

 

28

10/07/2026

Pon

Latifah Al Jabbar

29

17/07/2026

Kliwon

 

30

24/07/2026

Pahing

Darul Muttaqien Purwomartani

31

31/07/2026

Wage

Al Barokah

32

07/08/2026

Legi

Thurfah

33

14/08/2026

Pon

Latifah Al Jabbar

34

21/08/2026

Kliwon

Al hikmah murangan 

35

28/08/2026

Pahing

Darul Muttaqien Selomartani

36

04/09/2026

Wage

Al Barokah

37

11/09/2026

Legi

Al Faruq PKU

38

18/09/2026

Pon

Latifah Al Jabbar

39

25/09/2026

Kliwon

Sendok BRI

40

02/10/2026

Pahing

Ahmad Dahlan Tundan

41

09/10/2026

Wage

Al Barokah

42

16/10/2026

Legi

 

43

23/10/2026

Pon

Latifah Al Jabbar

44

30/10/2026

Kliwon

 

45

06/11/2026

Pahing

Darul Muttaqien Selomartani

46

13/11/2026

Wage

Al Barokah

47

20/11/2026

Legi

 

48

27/11/2026

Pon

Latifah Al Jabbar

49

04/12/2026

Kliwon

 

50

11/12/2026

Pahing

MINA Jakal

51

18/12/2026

Wage

Thurfah

52

25/12/2026

Legi