Saturday, June 21, 2025

Pergantian tahun, muhasabah : Menghitung waktu, amal dan dosa




Pergantian waktu dari detik ke menit, menit ke jam, jam ke hari, hari ke minggu, minggu ke bulan, bulan ke tahun merupakan sunnatullah. Hal itu terjadi karena diciptakannya Matahari dan bulan sebagaimana firman Allah dalam surat yunus : 5 

 هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ (5)


Dengan peredaran masing masing pada manzilah/orbit (garis edar) yang bersifat konstan, maka dapat dilakukan perhitungan sehingga kita mendapati hitungan hari, bulan dan tahun. 


Terkait bulan dan tahun, dalam surat At taubah  36 Allah berfirman :

 إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ (36)

Dari ayat tersebut kita ketahui bahwa satu tahun kalender terdiri dari 12 bulan. Dan nama nama bulan itu bukan nama baru, melainkan nama nama bulan yang sudah ada dan biasanya dikaitkan dengan kondisi, cuaca maupun aktifitas masyarakat. 


Dalam kalender Hijriyah, 12 bulan tersebut adalah :

1. Muharram; karena diharamkan berperang. 

2. Shofar; tempat yang kosong (karena ditinggal bepergian/perang) 

3. Rabiulawal; orang berdiam diri, tidak keluar rumah. 

4. Rabiul akhir

5. Jumadil ula; air mengering/mengeras.

6. Jumadil Tsani

7. Rajab; diagungkan= ta'dhim

8. Sya'ban; berpecah/berpisahnya qobilahm

9. Ramadhan; panas/menyengat

10. Syawwal; menggerakkan (ekor) untuk mulai berjalan, meningkat

11. Dzulqo'dah; duduk, diam, tidak pergi berperang. 

12. Dzulhijjah; orang berhaji. 


Allah dan Rasulullah menyatakan bahwa dari 12 bulan tersebut ada 4 bulan harom (mulia) yaitu : Dzulqo'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. sebagaimana sabda nabi Muhammad : 


 عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال : { إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا ، منها أربعة حرم : ثلاث متواليات : ذو القعدة ، وذو الحجة ، والمحرم ; ورجب } . وفي رواية : { ورجب مضر الذي بين جمادى وشعبان } .

Larangan mendzolimi diri sendiri dan berperang pada dasarnya berlaku disepanjang tahun, namun pada 4 bulan harom tersebut dosanya lebih besar dibanding ketika di bulan yang lain. 


Memahami At taubah ayat 36 ini terdapat dua pendapat, pertama bahwa larangan perangkat masih berlaku, tetapi pendapat kedua menyatakan bahwa dengan ayat ini larangan perang itu telah dimansukh, setidaknya ketika diserang/dimusuhi, maka harus "dibalas ". Dari sini Islam sebetulnya bersifat defensif, bukan ofensif sebagaimana dituduhkan para pembenci Islam. 


Dengan matahari dan bulan, umat islam dapat menetapkan waktu waktu ibadah. Sholat didasarkan pada peredaran matahari, sedangkan, puasa dan haji didasarkan pada peredaran bulan.

Meskipun pergantian waktu merupakan sunnatullah yang selalu terjadi, bagi kita umat yang beriman mesti memaknai pergantian tersebut dengan melakukan muhasabah, introspeksi dan mawas diri. 

Ini penting agar kita tidak menjadi pribadi yang rugi karena tidak mampu mengisi hari dengan ketaatan. Allah berfirman Al Hasyr ayat 18 :


يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلۡتَـنۡظُرۡ نَـفۡسٌ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٍ​ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ​ؕ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ‏ 



حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَيَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ الْحَارِثِيُّ وَتَقَارَبَا فِي اللَّفْظِ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ ابْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبٌ شَهْرُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ ثُمَّ قَالَ أَيُّ شَهْرٍ هَذَا قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ ذَا الْحِجَّةِ قُلْنَا بَلَى قَالَ فَأَيُّ بَلَدٍ هَذَا قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ الْبَلْدَةَ قُلْنَا بَلَى قَالَ فَأَيُّ يَوْمٍ هَذَا قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ يَوْمَ النَّحْرِ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ قَالَ مُحَمَّدٌ وَأَحْسِبُهُ قَالَ وَأَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا وَسَتَلْقَوْنَ رَبَّكُمْ فَيَسْأَلُكُمْ عَنْ أَعْمَالِكُمْ فَلَا تَرْجِعُنَّ بَعْدِي كُفَّارًا أَوْ ضُلَّالًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ أَلَا لِيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَلَعَلَّ بَعْضَ مَنْ يُبَلِّغُهُ يَكُونُ أَوْعَى لَهُ مِنْ بَعْضِ مَنْ سَمِعَهُ ثُمَّ قَالَ أَلَا هَلْ بَلَّغْتُ قَالَ ابْنُ حَبِيبٍ فِي رِوَايَتِهِ وَرَجَبُ مُضَرَ وَفِي رِوَايَةِ أَبِي بَكْرٍ فَلَا تَرْجِعُوا بَعْدِي

Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: